1Korintus 15. 15:1 Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil w yang aku beritakan kepadamu x dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. 15:2 Oleh Injil itu kamu diselamatkan, y asal kamu teguh berpegang z padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu 1 --kecuali kalau kamu telah sia-sia saja Operator Python Operator adalah konstruksi yang dapat memanipulasi nilai dari operan. Sebagai contoh operasi 3 + 2 = 5. Disini 3 dan 2 adalah operan dan + adalah operator. Bahasa pemrograman Python mendukung berbagai macam operator, diantaranya Operator Aritmatika Arithmetic Operators Operator Perbandingan Comparison Relational Operators Operator Penugasan Assignment Operators Operator Logika Logical Operators Operator Bitwise Bitwise Operators Operator Keanggotaan Membership Operators Operator Identitas Identity Operators Operator Aritmatika Operator Contoh Penjelasan Penjumlahan + 1 + 3 = 4 Menjumlahkan nilai dari masing-masing operan atau bilangan Pengurangan - 4 - 1 = 3 Mengurangi nilai operan di sebelah kiri menggunakan operan di sebelah kanan Perkalian * 2 * 4 = 8 Mengalikan operan/bilangan Pembagian / 10 / 5 = 2 Untuk membagi operan di sebelah kiri menggunakan operan di sebelah kanan Sisa Bagi % 11 % 2 = 1 Mendapatkan sisa pembagian dari operan di sebelah kiri operator ketika dibagi oleh operan di sebelah kanan Pangkat ** 8 ** 2 = 64 Memangkatkan operan disebelah kiri operator dengan operan di sebelah kanan operator Pembagian Bulat // 10 // 3 = 3 Sama seperti pembagian. Hanya saja angka dibelakang koma dihilangkan Dibawah ini adalah contoh penggunaan Operator Aritmatika dalam bahasa pemrograman Python OPERATOR ARITMATIKA Penjumlahan print13 + 2 apel = 7 jeruk = 9 buah = apel + jeruk printbuah Pengurangan hutang = 10000 bayar = 5000 sisaHutang = hutang - bayar print"Sisa hutang Anda adalah ", sisaHutang Perkalian panjang = 15 lebar = 8 luas = panjang * lebar printluas Pembagian kue = 16 anak = 4 kuePerAnak = kue / anak print"Setiap anak akan mendapatkan bagian kue sebanyak ", kuePerAnak Sisa Bagi / Modulus bilangan1 = 14 bilangan2 = 5 hasil = bilangan1 % bilangan2 print"Sisa bagi dari bilangan ", bilangan1, " dan ", bilangan2, " adalah ", hasil Pangkat bilangan3 = 8 bilangan4 = 2 hasilPangkat = bilangan3 ** bilangan4 printhasilPangkat Pembagian Bulat print10//3 10 dibagi 3 adalah Karena dibulatkan maka akan menghasilkan nilai 3 Operator Perbandingan Operator perbandingan comparison operators digunakan untuk membandingkan suatu nilai dari masing-masing operan. Operator Contoh Penjelasan Sama dengan == 1 == 1 bernilai True Jika masing-masing operan memiliki nilai yang sama, maka kondisi bernilai benar atau True. Tidak sama dengan != 2 != 2 bernilai False Akan menghasilkan nilai kebalikan dari kondisi sebenarnya. Tidak sama dengan 2 2 bernilai False Akan menghasilkan nilai kebalikan dari kondisi sebenarnya. Lebih besar dari > 5 > 3 bernilai True Jika nilai operan kiri lebih besar dari nilai operan kanan, maka kondisi menjadi benar. Lebih kecil dari = 5 >= 3 bernilai True Jika nilai operan kiri lebih besar dari nilai operan kanan, atau sama, maka kondisi menjadi benar. Lebih kecil atau sama dengan 3 Hasilnya akan bernilai True karena lima lebih besar dari tiga LEBIH KECIL DARI print5 = 3 Hasilnya akan bernilai True karena lima lebih besar dari sama dengan tiga LEBIH KECIL DARI SAMA DENGAN print5 >, , >= Perbandingan , ==, != Perbandingan =, %=, /=, //=, -=, +=, *=, **= Penugasan is, is not Identitas in, not in Membership Keanggotaan not, or, and Logika Edit tutorial ini
Untuklarutan elektrolit menggunakan rumus: Keterangan: ∆T f = Penurunan titik beku. K f = Tetapan penurunan titik beku molal. n = Jumlah mol zat terlarut. p = Massa pelarut. i = Faktor Van’t Hoff. Dalam bidang thermodinamika konstanta titik beku ( K f ) lebih dikenal dengan istilah “Konstanta Kriokopik”.
Distribusi normal merupakan suatu distribusi yang umum digunakan dalam ilmu Statistika. Ketika mempelajari distribusi normal, kamu mungkin akan menemukan istilah-istilah seperti z score, tabel z atau tabel distribusi z. Sebenarnya apa pengertian dari istilah-istilah tersebut? Bagaimana cara membaca tabel z atau bisa disebut juga dengan z tabel? Pada artikel kali ini, akan dibahas mengenai materi terkait z tabel. Selain itu akan disajikan pula cara pembuatan z tabel menggunakan Microsoft Isi1 Distribusi Normal2 Pengertian Tabel Z3 Jenis-jenis Tabel Tabel z cumulative from Tabel z Tabel z complementary cumulative4 Cara Membuat Tabel Z5 Cara Membaca Tabel Z6 Contoh Contoh Soal Contoh Soal Contoh Soal Contoh Soal Contoh Soal 5Sumber Gerd Altmann from PixabayDistirbusi normal atau disebut juga distribusi Gaussian merupakan salah satu jenis distribusi dengan variabel random yang kontinu. Distribusi normal memiliki kurva yang berbentuk menyerupai lonceng. Fungsi densitas/kerapatan distribusi normal dinyatakan sebagai berikut Sumber Dokumentasi PenulisDimana π konstanta yang bernilai 3,1416e bilangan Euler yang bernilai 2,7183µ mean rata-rata populasi standar deviasi simpangan baku populasiBaca juga Penggunaannya Rumus SlovinDistribusi normal yang memiliki rata-rata = 0 dan standar deviasi = 1 disebut distribusi normal standar. Variabel random distribusi normal standar dilambangkan dengan Z yang merupakan hasil transformasi dari variabel random X yang berdistribusi Dokumentasi PenulisDi dalam distribusi normal dikenal suatu aturan yang disebut aturan empiris 68-95-99,7. Aturan empiris ini mengatakan bahwaSekitar 68% data berada dalam satu standar deviasi dari 95% data berada dalam dua standar deviasi dari 99,7% data berada dalam tiga standar deviasi dari aturan empiris diilustrasikan pada kurva distribusi normal maka dapat diperoleh Sumber Dokumentasi PenulisAturan empiris juga dapat diinterpretasikan sebagai peluang probabilitas yaitu jika kamu mengambil suatu data secara acak dari populasi yang berdistribusi normal, makaPeluang data tersebut berada dalam satu standar deviasi dari rata-rata adalah sekitar 0, data tersebut berada dalam dua standar deviasi dari rata-rata adalah sekitar 0, data tersebut berada dalam tiga standar deviasi dari rata-rata adalah sekitar 0, aturan empiris, kamu dapat mengetahui persentase data yang berada pada tiga letak saja satu standar deviasi dari rata-rata, dua standar deviasi dari rata-rata, dan tiga standar deviasi dari rata-rata. Namun bagaimana jika kamu ingin mengetahui persentase data yang berada pada jarak berapapun dari rata-rata? Untuk menjawabnya, kamu bisa menggunakan z score dan z distribusi normal memiliki berbagai kurva yang berbeda bergantung pada parameter µ dan , maka kita akan memanfaatkan kurva distribusi normal standar dengan melibatkan proses transformasi Dokumentasi PenulisNilai z hasil transformasi dari x yang berdistribusi normal disebut juga dengan z score standard score. Z score merupakan ukuran yang menentukan seberapa jauh jarak suatu nilai dengan rata-rata dalam satuan standar deviasi. Z score berada pada sumbu datar dari kurva normal. Z score akan bernilai positif jika nilainya berada di sebelah kanan rata-rata. Begitu pula sebaliknya, z score bernilai negatif jika nilanya berada di sebelah kiri Tabel ZZ tabel / tabel z adalah tabel yang berisi persentase luasan daerah di bawah kurva distribusi normal dapat juga menunjukkan probabilitas atau peluang yang dihitung berdasarkan z score. Tabel z statistik hanya digunakan untuk data yang berdistribusi z statistik pada umumnya dibuat dengan format berikut Kolom dan baris pertama dari tabel z statistik menunjukkan z pertama dari tabel z statistik berisi bilangan bulat dan bilangan di tempat desimal pertama bilangan bulat dan satu bilangan di belakang koma.Baris pertama dari tabel z statistik berisi bilangan yang menunjukkan bilangan di tempat desimal kedua bilangan kedua di belakang koma.Nilai yang berada di dalam tabel merupakan peluang. Interpretasi nilai peluang tersebut bergantung pada jenis Tabel ZTabel z cumulative from meanTabel z cumulative from mean menunjukkan luasan daerah di bawah kurva normal dimulai dari rata-rata titik 0 pada sumbu x, karena rata-rata dari distribusi normal standar adalah 0 menuju ke sebelah kanan sampai z score yang diinginkan. Dapat dikatakan pula sebagai peluang suatu nilai berada di antara 0 dan z atau P0 ≤ Z ≤ z. Pada tabel z jenis ini hanya berisi z score z cumulativeTabel z cumulative menunjukkan luasan daerah di bawah kurva normal dari negative infinity negatif tak hingga menuju ke sebelah kanan sampai z score yang diinginkan. Dapat dikatakan pula sebagai peluang suatu nilai kurang dari z atau PZ ≤ z. Tabel z cumulative berisi z score positif dan z score z complementary cumulativeTabel ini menunjukkan luasan daerah di bawah kurva normal dari z score yang diinginkan menuju ke sebelah kanan sampai tak hingga. Dengan kata lain, merupakan peluang suatu nilai lebih dari z atau PZ ≥ z.Cara Membuat Tabel ZJenis tabel z score yang sering digunakan adalah tabel z cumulative. Oleh karena itu, pada artikel ini hanya akan membahas cara pembuatan tabel z score untuk jenis cumulative. Untuk membuat tabel z cumulative, kamu dapat menggunakan Microsoft Excel. Berikut adalah langkah-langkah pembuatannya Isi sel A2 dengan nilai -3,42. Isi sel A3 dengan rumus =A2+0,1. Salin rumus tersebut hingga sel A70. Ini artinya kamu membuat z score secara berurutan dimulai dari -3,4 sampai 3,4 dengan selisih sebesar 0, Dokumentasi Penulis3. Isi sel B1 dengan nilai 04. Isi sel C1 dengan rumus =B1+0,01. Salin rumus tersebut hingga sel K1. Ini berarti kamu membuat angka yang berurutan mulai dari 0,00 hingga 0,09 dengan selisih sebesar 0, Dokumentasi Penulis5. Isi sel B2 dengan rumus =NORMSDIST$A2-B$1. Salin rumus tersebut hingga sel Dokumentasi Penulis6. Blok sel B2 sampai dengan K2 kemudian drag sampai sel K35, sehingga sel yang terisi adalah bagian yang memiliki z score Dokumentasi Penulis7. Selanjutnya isi cell B36 dengan rumus =NORMSDIST$A36+B$1. Salin rumus tersebut hingga ke cell Dokumentasi Penulis8. Blok sel B36 sampai dengan K36 kemudian drag sampai sel K70 sehingga sel yang terisi adalah daerah dengan z score positif dan semua bagian dalam tabel z score sudah Dokumentasi PenulisCara Membaca Tabel ZUntuk setiap jenis tabel z, maka cara membacanya juga berbeda-beda. Pada kali ini, akan diberikan contoh bagaimana cara membaca tabel z cumulative yang telah dibuat berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Sebagai contoh jika ingin dicari nilai dari PZ ≤ 2,56.Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu dengan menentukan letak nilai 2,5 pada kolom pertama pada tabel contoh yang telah dibuat sebelumnya, nilai 2,5 terletak di sel A61, lalu tarik garis ke arah berikutnya, kamu menentukan letak nilai 0,04 pada baris pertama berdasarkan tabel contoh, nilai 0,04 terletak di sel F1. Setelah itu tarik garis ke bawah sampai menemukan titik pertemuan dengan hasil langkah Dokumentasi PenulisDengan demikian diperoleh nilai dari PZ ≤ 2,56 adalah 0, juga Korelasi Product Moment PearsonContoh SoalDalam menggunakan tabel z score, hal yang perlu diingat bahwa tabel ini merupakan tabel transformasi z score. Jadi kamu perlu melakukan transformasi data yang berdistribusi normal menjadi berdistribusi normal standar. Berikut akan disajikan beberapa contoh soal terkait penggunaan tabel z Soal 1Berapakah luas daerah kurva distribusi normal standar pada Z > -0,56?Pembahasan Karena yang digunakan adalah tabel z cumulative maka kamu harus mengubah bentuk probabilitasnya menjadi PZ ≤ zP Z > -0,54 = 1 – PZ ≤ -0,54Berdasarkan tabel z cumulative nilai dari PZ ≤ -0,54 adalah 0,2946 sehinggaP Z > -0,54 = 1 – PZ ≤ -0,54 = 1 – 0,2946 = 0,7054Contoh Soal 2Diketahui suatu distribusi normal dengan mean 60 dan standar deviasi 16. Berapa luasan daerah di bawah kurva normal antara 68 sampai 84?Pembahasan Distribusi yang diketahui adalah distribusi normal, sedangkan tabel z merupakan tabel distribusi z tabel transformasi z score. Oleh karena itu, perlu dilakukan x = 68 ke zSumber Dokumentasi PenulisTransformasi x = 84 ke zSumber Dokumentasi PenulisSehingga diperoleh P68 ≤ X ≤84 = P0,5 ≤ Z ≤ 1,5P68 ≤ X ≤84 = PZ ≤ 1,5 – PZ ≤ 0,5P68 ≤ X ≤84 = 0,9332 – 0,6915 = 0,2417P68 ≤ X ≤84 = 0,2417Contoh Soal 3Rata-rata produktivitas padi di provinsi A tahun 2017 adalah 6 ton per ha hektar, dengan standar deviasi 0,9 ton. Jika luas sawah di provinsi A adalah ha dan produktivitas padi berdistribusi normal, berapa luas sawah yang produktivitasnya lebih dari 8 ton?Pembahasan Diketahui data berdistribusi normal dengan rata-rata 6 ton dan standar deviasi 0,9. Akan dicari luas sawah yang produktivitasnya lebih dari 8 ton atau dapat dinotasikan dengan PX > 8. Agar dapat memanfaatkan tabel distribusi z tabel transformasi z score dilakukan transformasi x = 8 ke dalam bentuk Dokumentasi PenulisSehingga PX > 8 = PZ > 2,22 = 1 – PZ ≤ 2,22 = 1 – 0,9868 = 0,0132Dapat diinterpretasikan bahwa 0,0132 dari luas sawah di provinsi A memiliki produktivitas lebih dari 8 ton. Diketahui luas sawah di provinsi A adalah ha, maka luas sawah di provinsi A yang memiliki produktivitas lebih dari 8 ton adalah 0,0132 x = 1320 Soal 4Diketahui umur sebuah lampu produksi PT. XYZ yang berdistribusi secara normal dengan rata-rata 800 jam dan standar deviasinya 40 jam. Carilah probabilitas lampu produksi perusahaan tersebut akan Berumur kurang dari 834 dan lebih dari 778 kurang dari 750 atau lebih dari 900 Diketahui umur lampu berdistribusi normal dengan rata-rata 800 jam dan standar deviasi 40 lampu dari perusahaan tersebut berumur kurang dari 834 jam dan lebih dari 778 jam dapat dinyatakan sebagai PX ≤ 834 dan X ≥ 778.Sumber Dokumentasi PenulisBerdasarkan ilustrasi di atas, daerah yang merupakan irisan dilewati oleh dua garis adalah 778 ≤ X ≤ 834. Maka PX ≤ 834 dan X ≥ 778 sama dengan P778 ≤ X ≤ 834.P778 ≤ X ≤ 834 = PX ≤ 834 – PX ≤ 778Agar dapat memanfaatkan tabel distribusi z tabel transformasi z score, maka dilakukanlah x = 834 ke zSumber Dokumentasi PenulisTransformasi x = 778 ke zSumber Dokumentasi PenulisSehingga P778 ≤ X ≤ 834 = PX ≤ 834 – PX ≤ 778P778 ≤ X ≤ 834 = PZ ≤ 0,85 – PZ ≤ -0,55P778 ≤ X ≤ 834 = 0,8023 – 0,2912 = 0,5111Jadi probabilitas lampu dari perusahaan tersebut berumur kurang dari 834 jam dan lebih dari 778 jam adalah 0, lampu dari perusahaan tersebut berumur kurang dari 750 jam atau lebih dari 900 jam dapat dinotasikan dengan PX ≤ 750 atau X ≥ 900.Daerah X ≤ 750 atau X ≥ 900 merupakan daerah gabungan dari kedua interval tersebut, sehingga PX ≤ 750 atau X ≥ 900 = PX ≤ 750 + PX ≥ 900PX ≤ 750 atau X ≥ 900 = PX ≤ 750+ 1 – PX ≤ 900Lalu dilakukan transformasi agar dapat menggunakan tabel distribusi z tabel transformasi z score.Transformasi x = 750Sumber Dokumentasi PenulisTransformasi x = 900Sumber Dokumentasi PenulisPX ≤ 750 atau X ≥ 900 = PX ≤ 750 + 1 – PX ≤ 900PX ≤ 750 atau X ≥ 900 = PZ ≤ -1,25 + 1 – PZ ≤ 2,5PX ≤ 750 atau X ≥ 900 = PZ ≤ -1,25 + 1 – PZ ≤ 2,5PX ≤ 750 atau X ≥ 900 = 0,1056 + 1 – 0,9938PX ≤ 750 atau X ≥ 900 = 0,1118Jadi probabilitas lampu dari perusahaan tersebut berumur kurang dari 750 jam atau lebih dari 900 jam adalah 0, Soal 5Ketika kamu melakukan uji Z, pada bagian daerah kritik daerah penolakan biasanya kamu menemukan istilah Zα . Misalkan pada uji z satu sisi, kamu menemukan daerah kritiknya berbunyi H0 ditolak jika Z > Zα . Bagaimana cara membaca tabel z untuk mencari Zα ?Zα dapat diinterpretasikan sebagai nilai z yang memberikan probabilitas sebesar 1-α. Sebagai contoh digunakan α = 0,05. Maka dicari nilai z yang menghasilkan probabilitas sebesar 1-0,05 = 0,95. Nilai probabilitas berada di bagian dalam tabel sehingga kamu perlu mencari nilai di dalam tabel yang bernilai paling dekat dengan 0, Dokumentasi PenulisDitemukan nilai yang paling dekat dengan 0,95 adalah 0,9495 selisih dengan 0,95 sebesar 0,0005 dan 0,9505 selisih dengan 0,95 sebesar 0,0005. Dari posisi 0,9495 tarik garis ke arah kiri sampai menunjukkan posisi nilai z yaitu 1,6. Lalu tarik garis ke arah atas sampai ke nilai yang berada di baris pertama yaitu 0,04. Sehingga diperoleh nilai z untuk 0,9495 adalah 1, nilai 0,9505 juga dilakukan hal yang sama, tarik garis ke arah kiri dan kemudian ke arah atas sampai berada di posisi nilai z. Diperoleh nilai z untuk 0,9505 adalah 1,65. Selanjutnya kamu perlu mencari nilai dari 1,64 + 1,65/ 2 = 1,645. Jadi, nilai Z0,05 = 1, juga Uji Linearitas SPSSSekian pembahasan mengenai distribusi normal dan tabel z. Kamu dapat membaca referensi lain sebagai tambahan. Semoga artikel ini dapat membantu pemahaman Ott, Lyman. 2001. An Introduction to Statistical Methods and Data Analysis Fifth Edition. Duxbury. 54karena itu Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representif memiliki nilai yang sama (konstan) maka disebut dengan homoskedastisitas.6 c) Uji autokorelasi tidaknya hubungan antar dua variabel atau lebih dan juga dapat menentukan arah dari kedua variabel. Nilai 9 Suliyanto, ekonometrika Terapan Teori
Unduh PDF Unduh PDF Di pelajaran Fisika, kamu mungkin pernah menemukan soal perhitungan berat dari massa benda. Tahukah kamu cara menyelesaikan soal ini dengan benar? Jangan khawatir! Dengan rumus yang tepat, perhitungan berat dari massa benda sebenarnya cukup sederhana. Artikel ini akan menjabarkan rumus tersebut, serta menunjukkan cara menggunakannya dengan tepat. Selain itu, ada beberapa contoh soal yang bisa membantu kamu lebih memahami konsep ini. Lanjutkan membaca untuk mempelajari cara menghitung berat dari massa benda dan mempersiapkan diri menghadapi ulangan Fisika. Hal yang Kamu Perlu Ketahui Berat benda sebanding dengan gaya gravitasi yang berlaku. Sementara itu, massa benda selalu sama. Namun, berat benda bisa berubah mengikuti gaya gravitasi. Gunakan rumus untuk menghitung berat dari massa benda. Dalam rumus ini, = berat benda dalam satuan N, = massa dalam satuan kg, dan = percepatan gravitasi dalam satuan m/s2. Oleh karena berat adalah gaya, rumus ini juga sering dituliskan sebagai , dengan = gaya dalam satuan N, = massa dalam satuan kg, dan = percepatan gravitasi dalam satuan m/s2. Percepatan gravitasi di Bumi diketahui sebesar 9,8 m/s2. Nilai ini bisa berbeda di tempat lain, misalnya Bulan dengan percepatan gravitasi = 1,622 m/s2. 1 Gunakan rumus "w = m x g" untuk mengubah berat menjadi massa. Berat didefinisikan sebagai gaya gravitasi pada sebuah benda. Para ilmuwan menyatakan kalimat tersebut dalam bentuk persamaan dengan menuliskan w = m x g, atauw = mg. Karena berat adalah sebuah gaya, para ilmuwan juga menuliskan persamaan sebagai F = mg. F = simbol untuk berat, diukur dalam satuan Newton, N. m = simbol untuk massa, diukur dalam satuan kilogram, atau kg. g = simbol untuk percepatan gravitasi, dilambangkan dengan satuan m/s2, atau meter per sekon kuadrat. Jika kamu menggunakan meter, percepatan gravitasi di permukaan bumi adalah 9,8 m/s2. Ini adalah satuan internasional standar, dan satuan yang sebaiknya kamu gunakan. Jika kamu menggunakan kaki karena kamu harus menggunakannya, percepatan gravitasinya adalah 32,2 kaki/s2. Ini adalah satuan yang sama, hanya saja disusun ulang untuk menggunakan satuan kaki dan bukan meter. 2Carilah massa sebuah benda. Karena kita mencoba mencari berat dari massa, kita tahu bahwa kita sudah memiliki massanya. Massa adalah jumlah dasar materi yang dimiliki sebuah benda dan dituliskan dalam satuan kilogram. 3 Carilah percepatan gravitasinya. Dengan kata lain, carilah g. Di permukaan bumi, g adalah 9,8 m/s2. Di tempat lain di alam semesta, percepatan gravitasi berubah. Guru kamu pasti memberi tahu Anda, atau soal akan menuliskan tempat asal gravitasinya sehingga kamu mengetahuinya. Percepatan gravitasi di bulan berbeda dengan percepatan gravitasi di bumi. Percepatan akibat gravitasi di bulan adalah sekitar 1,622 m/s2, atau sekitar 1/6 kali percepatan di sini, di bumi. Itulah alasan berat kamu di bulan menjadi 1/6 kali berat kamu di bumi. Percepatan gravitasi di matahari berbeda dengan percepatan gravitasi di bumi dan bulan. Percepatan akibat gravitasi di matahari adalah sekitar 274,0 m/s2, atau sekitar 28 kali percepatan di sini, di bumi. Itulah alasan berat kamu di matahari akan menjadi 28 kali berat kamu di bumi jika kamu bisa bertahan hidup!. 4Masukkan angka-angka ke dalam persamaan. Sekarang, karena kamu sudah mendapatkan m dan g, kamu dapat memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam persamaan F = mg dan siap mengerjakannya. Kamu akan mendapatkan sebuah angka yang dituliskan dalam satuan Netwon, atau N. Iklan 1 Selesaikan contoh soal 1. Inilah pertanyaannya "Sebuah benda memiliki massa 100 kilogram. Berapa beratnya di permukaan bumi?" Kita memiliki m dan g. m sama dengan 100 kg, dan g sama dengan 9,8 m/s2, karena kita mencari berat benda di permukaan bumi. Selanjutnya, kita membuat persamaan kita F = 100 kg x 9,8 m/s2. Persamaan ini memberikan jawaban akhirnya pada kita. Di permukaan bumi, sebuah benda dengan massa 100 kg akan memiliki berat kira-kira 980 Newton. F = 980 N. 2 Selesaikan contoh soal 2. Inilah pertanyaannya "Sebuah benda memiliki massa 40 kg. Berapa beratnya di permukaan bulan?" Kita memiliki m dan g. m sama dengan 40 kg, dan g sama dengan 1,6 m/s2, karena kali ini kita mencari berat benda di permukaan bulan. Selanjutnya, kita membuat persamaan kita F = 40 kg x 1,6 m/s2. Persamaan ini memberikan jawaban akhirnya pada kita. Di permukaan bulan, sebuah benda dengan massa 40 kg akan memiliki berat kira-kira 64 Newton. F = 64 N. 3 Selesaikan contoh soal 3. Inilah pernyataannya "Sebuah benda memiliki berat 549 Newton di permukaan bumi. Berapa massanya?" Iklan 1 Jangan sampai salah membedakan antara massa dan berat. Kesalahan yang paling banyak terjadi saat mengerjakan soal adalah salah membedakan massa dan berat. Ingatlah bahwa massa adalah jumlah "materi" dalam suatu benda, yang selalu sama di mana pun kamu meletakkannya. Sementara itu, berat dipengaruhi oleh gaya gravitasi pada "materi" tersebut sehingga akan berubah jika dipindahkan ke luar angkasa. Berikut ini adalah beberapa jembatan keledai untuk membantu kamu membedakan keduanya Massa dinyatakan dalam satuan gram atau kilogram. Baik massa maupun gram mengandung huruf m. Sementara itu, berat dinyatakan dalam satuan newton. Kamu hanya memiliki berat selagi berjalan di bumi. Sementara itu, astronot pun memiliki massa. 2 Gunakan satuan ilmiah. Sebagian besar soal fisika menggunakan newton N sebagai satuan berat, meter per detik kuadrat m/s2 untuk menyatakan gaya gravitasi, dan kilogram kg untuk massa. Jika kamu menggunakan satuan yang berbeda untuk ketiga hal tersebut, kamu tidak bisa menggunakan rumus yang sama. Konversikan semua satuan terlebih dahulu menjadi satuan ilmiah sebelum kamu menggunakannya di dalam persamaan standar. Konversi ini akan memudahkan kamu menghitung jika satuan yang sebelumnya digunakan adalah satuan imperial Misalnya gaya 1 pon = ~4,448 newton 1 kaki = ~0,3048 meter Iklan Tambahan Berat Dituliskan dalam kgf Newton adalah satuan SI. Sering kali berat dituliskan dalam kilogram gaya atau kgf kilogram force. Ini bukanlah satuan SI, sehingga jarang digunakan. Tetapi, satuan ini sangat mudah digunakan untuk membandingkan berat di mana pun dengan berat di bumi. 1 kgf = 9,8166 N. Bagilah besar Newton yang dihitung dengan 9,80665, atau gunakan kolom terakhir jika ada. Berat astronot dengan massa 101 kg adalah 101,3 kgf di Kutub Utara, dan 16,5 kgf di bulan. Apakah satuan SI itu? Satuan SI adalah Satuan Internasional Systeme International d'Unites, sistem satuan metrik pengukuran yang lengkap untuk para ilmuwan. Bagian paling sulit adalah memahami perbedaan antara berat dan massa karena orang-orang cenderung menggunakan kata-kata berat’ dan massa’ secara bergantian. Mereka menggunakan kilogram untuk berat, padahal mereka seharusnya menggunakan Newton, atau setidaknya kilogram gaya. Bahkan dokter kamu mungkin membahas tentang berat Anda, padahal maksudnya adalah massa Anda. Percepatan gravitasi g juga dapat dituliskan dalam N/kg. Lebih tepatnya, 1 N/kg = 1 m/s2. Jadi, angkanya tetap sama. Seorang astronot dengan massa 100 kg memiliki berat 983,2 N di Kutub Utara, dan 162,0 N di bulan. Di sebuah bintang neutron, dia akan menjadi lebih berat lagi, tetapi dia mungkin tidak akan menyadarinya. Timbangan mengukur dalam satuan massa dalam kg, sedangkan skala berdasarkan pegas yang merapat atau merenggang untuk mengukur berat kamu dalam kgf. Alasan Newton lebih sering digunakan dibandingkan kgf yang sepertinya lebih mudah digunakan adalah karena banyak hal-hal yang lain menjadi lebih mudah dihitung ketika kamu mengetahui besar Newtonnya. Iklan Peringatan Istilah berat atom’ tidak berkaitan dengan berat sebuah atom, melainkan berkaitan dengan massanya. Istilah ini mungkin tidak akan diubah karena massa atom’ sudah digunakan untuk sesuatu yang agak berbeda. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Laporan terbaru dari agensi marketing We Are Social dan platform manajemen media sosial Hootsuite mengungkap bawha lebih dari separuh penduduk di Indonesia telah "melek" alias aktif menggunakan media sosial pada Januari 2021. Dalam laporan berjudul Digital 2021: The Latest Insights Into The State of Digital itu, disebutkan bahwa dari Metode Statistika II » Pengujian Hipotesis › Uji Hipotesis Rata-Rata Satu Populasi Pengujian Hipotesis Terdapat dua kondisi yang perlu diperhatikan dalam pengujian hipotesis rata-rata satu populasi yakni ketika varians dari populasi diketahui dan ketika varians populasi tidak diketahui. Oleh Tju Ji Long Statistisi Pada artikel ini kita akan membahas pengujian hipotesis untuk rata-rata satu populasi. Terdapat dua kondisi yang perlu diperhatikan yakni ketika varians dari populasi diketahui variance known dan ketika varians populasi tidak diketahui variance unknown. Varians Diketahui Variance Known Misalkan diberikan suatu populasi yang variansnya \^2\ diketahui. Sekarang kita ingin menguji hipotesis bahwa rata-rata populasinya \μ\ sama dengan nilai tertentu \μ_0\ lawan hipotesis alternatifnya bahwa rata-rata populasinya itu tidak sama dengan \μ_0\. Dengan kata lain, kita ingin menguji Statistik uji yang dapat digunakan dalam hal ini adalah peubah acak \\overline{X}\. Dengan mengambil tingkat signifikansi sebesar \α\, kita dapat menemukan dua nilai kritis \\overline{x}_1\ dan \\overline{x}_2\ sedemikian sehingga \\overline{x}_1≤\overline{x}≤\overline{x}_2\ merupakan wilayah penerimaan, dan kedua ekor sebarannya, \\overline{x} \overline{x}_2\, menyusun wilayah kritisnya. Perhatikan bahwa kita biasanya melakukan transformasi \\overline{X}\ ke dalam bentuk statistik uji \Z\ sehingga nilai kritis itu dapat dinyatakan dalam nilai \z\ melalui transformasi berikut Dengan demikian, untuk tingkat signifikansi sebesar \α\, kedua nilai kritis \z\ padanan bagi \\overline{X}_1\ dan \\overline{X}_2\, yakni perhatikan Gambar 1 Gambar 1 Jadi, dari populasi tersebut diambil sebuah sampel acak berukuran \n\ dan dihitung rata-rata sampelnya \\overline{x}\. Bila \\overline{x}\ jatuh dalam wilayah penerimaan \\overline{x}_1≤\overline{x}≤\overline{x}_2\, maka akan jatuh dalam wilayah \-z_{α/2} 2,575\, sedangkan dalam hal ini Perhitungan \\bar{x}= 7,8\ kilogram, \n = 50\, sehingga Keputusan Tolak Ho dan simpulkan bahwa rata-rata kekuatan batang pancing tidak sama dengan 8. Contoh 2 Satu Arah Suatu sampel acak 100 catatan kematian di Amerika Serikat selama tahun lalu menunjukkan umur rata-rata 71,8 tahun, dengan simpangan baku 8,9 tahun. Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 70 tahun? Gunakan taraf nyata 0,05. Pembahasan Dengan mengikuti langkah-langkah dalam prosedur pengujian hipotesis, kita peroleh \H_0μ = 70\ tahun \H_1μ > 70\ tahun \α = 0,05\. Wilayah kritik \z > 1,645\ sedangkan dalam hal ini Perhitungan \\bar{x}= 71,8\ tahun, \ = s = 8,9\ tahun, dan Keputusan Tolak Ho dan simpulkan bahwa harapan umur sekarang ini memang lebih besar daripada 70 tahun Contoh 3 Satu Arah Waktu rata-rata yang diperlukan per mahasiswa untuk mendaftarkan diri pada semester ganjil di suatu perguruan tinggi adalah 50 menit dengan simpangan baku 10 menit. Suatu prosedur pendaftaran baru yang menggunakan mesin modern sedang dicoba. Bila suatu sampel acak 12 mahasiswa memerlukan waktu pendaftaran rata-rata 42 menit dengan simpangan baku 11,9 menit dengan menggunakan sistem baru tersebut, ujilah hipotesis bahwa nilai tengah populasinya sekarang kurang dari 50. Gunakan taraf nyata a 0,05, dan b 0,01. Asumsikan bahwa populasi waktu yang diperlukan adalah normal. Pembahasan Dengan mengikuti langkah-langkah dalam prosedur pengujian hipotesis, kita peroleh \H_0 μ = 50\ menit. \H_1 μ < 50\ menit a \α = 0,05\; b \α = 0,01\ Wilayah kritik a \t < -1,796\; b \t < -2,718\, sedangkan dalam hal ini dengan \v = 11\ derajat bebas. Perhitungan \\bar{x} = 42\ menit, \s = 11,9\ menit, dan \n = 12\. Dengan demikian, Keputusan Tolak Ho pada taraf nyata 0,05 tetapi tidak pada taraf nyata 0,01. Pada hakekatnya ini berarti bahwa nilai tengah sebenarnya kemungkinan besar memang lebih kecil daripada 50 menit, tetapi perbedaannya tidak cukup besar untuk mengimbangi biaya yang tinggi untuk mengoperasikan sebuah komputer. Sumber Walpole, et al. 2012. Probability & Statistics for Engineers & Scientists, 9th ed. Boston Pearson Education, Inc.

Korelasiantara rank subjek pada variabel X dan Y sama dengan 0 Korelasi antara rank subjek pada variabel X dan Y lebih kecil dari 0 H 0: U s 0 H 1: U s z 0 H 1: U s! 0 H 1: U s 0. contoh

– Uji t dikembangkan oleh William Sealy Gosset. Dalam artikel publikasinya, ia menggunakan nama samaran Student, sehingga kemudian metode pengujiannya dikenal dengan uji t-student. William Sealy Gosset menganggap bahwa untuk sampel kecil, nilai Z dari distribusi normal tidak begitu cocok. Oleh karenanya, ia kemudian mengembangkan distribusi lain yang mirip dengan distribusi normal, yang dikenal dengan distribusi t-student. Distribusi student ini berlaku baik untuk sampel kecil maupun sampel besar. Pada n ≥ 30, distribusi t ini mendekati distribusi normal dan pada n yang sangat besar, misalnya n=10000, nilai distribusi t sama persis dengan nilai distribusi normal lihat tabel t pada df 10000 dan bandingkan dengan nilai Z. Pemakaian uji t ini bervariasi. Uji ini bisa digunakan untuk objek studi yang berpasangan dan juga bisa untuk objek studi yang tidak berpasangan. Berikut contoh penggunaan uji t. Uji t tidak berpasangan Contoh kasus Kita ingin menguji dua jenis pupuk nitrogen terhadap hasil padi Hipotesis Hasil penelitian tertera pada Tabel 1. Tabel 1. Data hasil penelitian dua jenis pupuk nitrogen terhadap hasil padi t/h Data analisis adalah sebagai berikut Hitunglah Setelah itu, kita lihat nilai t table, sebagai nilai pembanding. Cara melihatnya adalah sebagai berikut. Pertama kita lihat kolom α = pada Tabel 2. Nilai α ini berasal dari α dibagi 2, karena hipotesis HAkita adalah hipotesis 2 arah lihat hipotesis. Kemudian, kita lihat baris ke 22. Nilai 22 ini adalah nilai df, yaitu n1+n2-2. Nilai n adalah jumlah ulangan, yaitu masing 12 ulangan. Akhirnya, kita peroleh nilai t table = Baca Juga 1 inci Berapa cm Tabel 2. Nilai t Kriteria Pengambilan Kesimpulan Terima H0, jika thit t table Kesimpulan Karena nila thit= tanda minus diabaikan dan nilai t table= maka kita tolak H0, alias kita terima HA. Dengan demikian, 1 ≠ 2, yaitu hasil padi yang dipupuk dengan pupuk A tidak sama dengan hasil padi yang dipupuk dengan pupuk B. Lebih lanjut, kita lihat bahwa rata-rata hasil padi yang dipupuk dengan pupuk B lebih tinggi daripada yang dipupuk dengan pupuk A. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa pupuk B nyata lebih baik daripada pupuk A untuk meningkatkan hasil padi. Baca Juga Persamaan Linear Satu Variabel Uji t berpasangan Uji t dikembangkan oleh William Sealy Gosset. Dalam artikel publikasinya, ia menggunakan nama samaran Student, sehingga kemudian metode pengujiannya dikenal dengan uji t-student. William Sealy Gosset menganggap bahwa untuk sampel kecil, nilai Z dari distribusi normal tidak begitu cocok. Oleh karenanya, ia kemudian mengembangkan distribusi lain yang mirip dengan distribusi normal, yang dikenal dengan distribusi t-student. Distribusi student ini berlaku baik untuk sampel kecil maupun sampel besar. Pada n ≥ 30, distribusi t ini mendekati distribusi normal dan pada n yang sangat besar, misalnya n=10000, nilai distribusi t sama persis dengan nilai distribusi normal lihat tabel t pada df 10000 dan bandingkan dengan nilai Z. Pemakaian uji t ini bervariasi. Uji ini bisa digunakan untuk objek studi yang berpasangan dan juga bisa untuk objek studi yang tidak berpasangan. Berikut contoh penggunaan uji t. Uji t berpasangan Contoh kasus. Kita ingin menguji metode pembelajaran baru terhadap tingkat penguasaan materi ajar pada mahasiswa. Hipotesis Data hasil penelitian dari penggunaan metode pembelajaran baru adalah sebagaimana tertera pada Tabel 1. Tabel 1. Data hasil penelitian dari penggunaan metode pembelajaran baru Data analisis adalah sebagai berikut. Tabel 2. Tabel analisis data Baca Juga Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Hitunglah Setelah itu, kita lihat nilai t table, sebagai nilai pembanding. Cara melihatnya adalah sebagai berikut. Pertama kita lihat kolom α = pada Tabel 3. Nilai α ini berasal dari α dibagi 2, karena hipotesis HAkita adalah hipotesis 2 arah lihat hipotesis. Kemudian, kita lihat baris ke 14. Nilai 14 ini adalah nilai df, yaitu n-1. Nilai n adalah jumlah mahasiswa, yaitu 15 orang. Akhirnya, kita peroleh nilai t table = t table = t α/2 df = n-1= = = Tabel 2. Nilai t Kriteria Pengambilan Kesimpulan Terima H0, jika thit t table Baca Juga Kesimpulan Karena nila thit= tanda minus diabaikan dan nilai t table= maka kita tolak H0, alias kita terima HA. Dengan demikian, Yaitu nilai pre-test tidak sama dengan nilai post-test. Lebih lanjut, kita lihat bahwa rata-rata nilai post-test lebih tinggi daripada nilai pre-test. Secara lengkap, kita dapat menyimpulkan bahwa metode pembelajaran baru secara nyata dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi ajar yang diberikan. Mencari Nilai Tabel t Tabel t dapat dipergunakan untuk menguji rata-rata hitung populasi dalam sampel kecil. Proses pengujian hipotesa untuk sampel kecil tidak berbeda dengan sampel besar, yakni melalui beberapa tahapan sebagai berikut a merumuskan hipotesa nol Ho dan hipotesa alternatif Ha; b menentukan nilai alpha taraf nyata apakah 1%, 5% atau pada taraf lainnya serta mengetahui titik kritis berdasarkan pada tabel t; c menentukan uji statistik dengan menggunakan rumus uji-t; d menentukan daerah keputusan yaitu daerah tidak menolak Ho dan daerah menolak Ho; dan e mengambil keputusan untuk menolak dan menerima dengan membandingkan nilai alpha dengan nilai uji-t. Satu Sisi Sebagaimana dalam uji statistik untuk sampel besar n>30, penggunaan notasi akan menentukan posisi daerah penolakan dalam gambar distribusi. Jika kita menggunakan notasi kurang dari < maka gambar distribusinya adalah sebagai berikut Tabel t digunakan untuk menentukan titik kritis batas daerah penolakan yang dalam distribusi menggunakan notasi alpha a, dan juga nilai dari hasil perhitungan statistik, sehingga kita bisa mengambil kesimpulan. Pada tabel t, nilai kritis dalam uji statistik satu sisi adalah t a , v ; dengan v = n-1 Contoh Dalam suatu penelitian ditentukan bahwa n = 4 dan nilai alpha 0,01 1% maka untuk mengetahui nilai kritis dalam distribusi yang ditunjukkan dengan tabel t untuk satu sisi adalah sebagai berikut Langkah pertama Setelah merumuskan hipotesa nol dan hipotesa alternatif Ho, Ha serta menentukan nilai alpha, Tabel t digunakan untuk menentukan titik kritis dengan formula t = a , v; dengan v = n – 1 untuk uji statistik satu sisi. Setelah ditentukan nilai alpha adalah 0,01 maka langkah selanjutnya adalah menentukan derajat bebas v yang diperoleh dari n – 1. Jumlah n = 4, jadi 4 – 1 = 3. Langkah kedua perhatikan tabel t dalam BMP lihat halaman Diketahui bahwa df = 3, maka cari angka 3 di garis paling kiri kemudian tarik ke kanan sampai kolom a = 0,01 akan didapat nilai t adalah 4,541. Dengan cara yang sama dapat dicari nilai kritis untuk alpha a dan derajat bebas v yang lain. Langkah ketiga melakukan uji statistik t dengan rumus t Langkah keempat menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 4,541. Untuk notasi < maka nilai ini otomatis berubah menjadi – 4,541. Langkah kelima mengambil keputusan untuk menolak Ho dan menerima Ho dengan membandingkan nilai alpha dengan nilai uji-t Baca Juga Angka Romawi Dua Sisi Dua sisi kita gunakan jika dalam perumusan hipotesa digunakan notasi “sama dengan” =. Gambar distribusinya adalah sebagai berikut Contoh Jika dalam suatu penelitian ditentukan bahwa n = 16 dan nilai alpha 0,05 maka untuk mengetahui nilai titik dalam distribusi yang ditunjukkan dengan tabel t untuk dua sisi adalah sebagai berikut Langkah pertama Merumuskan hipotesa untuk uji statistik dua sisi dan menentukan nilai kritis t dua sisi a/2, v. Untuk uji dua sisi nilai alpha adalah 0,05/2 = 0,025 dan derajat bebas v = n – 1 = 16 – 1 = 15. Langkah kedua Perhatikan tabel distribusi t dalam BMP lihat halaman Sebagaimana mencari nilai kritis t satu sisi, cari nilai alpha pada kolom horizontal paling atas dan derajat bebas pada kolom vertikal paling kiri. Diperoleh nilai kritis t adalah 2,131 Langkah ketiga melakukan uji statistik t dengan rumus t Langkah ketiga menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,131 uji dua arah Langkah keempat mengambil keputusan untuk menolak Ho dan menerima Ho dengan membandingkan nilai alpha dengan nilai uji-t Demikianlah Penjelasan artikel diatas tentang Tabel T Statistik – Pengertian, Rumus, Contoh Soal Dan Nilai tentang semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia 12Contoh Kutipan Langsung Lebih dari 4 Baris Terbaru - Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat istilah mengenai kutipan pribadi maupun tidak langsung.Apa itu kutipan langsung? Kutipan ialah pendapat dari seseorang yang dianggap terkenal, atau kalimat pertolongan yang diungkapkan oleh seseorang, baik dalam majalah ataupun dalam buku. Online kalkulator waktu memberi tahu kita berapa detik, menit, jam, hari, bulan, dan tahun yang ada dalam durasi di antara dua waktu atau dua tanggal. Selain itu, Anda dapat mencoba penghitung gratis & terbaik ini untuk menghitung perbedaan tanggal jumlah hari atau hari kerja antara dua tanggal tertentu. Tentang Waktu dan Tanggal Waktu dapat didefinisikan sebagai kemajuan tak terbatas dan konstan dari peristiwa yang terjadi dengan cara yang tidak dapat diubah sedangkan tanggal dapat didefinisikan sebagai hari dalam sebulan atau tahun apa pun yang diwakili oleh nomor tertentu. Waktu menurut Yunani Kuno Ada banyak konsep berbeda tentang waktu dalam sejarah. Filsuf terkenal Aristoteles menjelaskan waktu sebagai “sejumlah gerakan sehubungan dengan sebelum dan sesudah”. Menurutnya waktu tidak ada habisnya dan nonstop atau konstan. Waktu menurut Newton & Leibniz Newton menganggap waktu sebagai ukuran yang lengkap. Dia percaya bahwa waktu mengalir dengan sendirinya tanpa bantuan kekuatan eksternal. Berlawanan dengan Newton, Leibniz menjelaskan waktu sebagai fenomena adanya benda atau benda yang dengannya ia dapat melakukan kontak dan interaksi. Banyak sekali konsep tentang perhitungan waktu dan waktu dalam sejarah yang didasarkan pada teori-teori yang berbeda namun tetap saja waktu tidak sepenuhnya dapat dipahami. Di masa lalu, kalender atau kaca kalkulator jam digunakan untuk mengukur waktu tetapi di dunia teknologi ini kita dapat dengan mudah mengukur waktu dengan menggunakan jam kalkulator-f sedangkan f mewakili frekuensi waktu. Representasi tanggal di seluruh dunia Ini adalah kombinasi hari, bulan dan tahun di seluruh dunia. Misalnya, dalam kasus 9 Juni 2020 9 = hari Juni = bulan 2020 = tahun. Total waktu internasional antara dua tanggal selalu sama dengan 24 jam. Anda dapat dengan mudah menemukan tahun, bulan, minggu, dan hari ini di antara tanggal-tanggal bersama dengan perhitungan waktu dengan bantuan penghitung waktu. Konsep Waktu dan Tanggal Berbasis Bukti Hipparchus adalah orang pertama yang memberikan kontribusi dalam pengembangan konsep waktu. Ia membuat sistem yang terdiri dari garis bujur. Garis-garis ini sekitar 360 derajat dan setiap derajat dibagi lagi menjadi 60 fragmen. 60 bagian ini kemudian dibagi lagi menjadi 60 bagian yang lebih kecil lagi. Pembagian bagian ini sekarang diidentifikasikan sebagai menit dan detik. Ada beberapa konsep yang lebih mendasar tentang waktu dan tanggal yang membantu kita memahaminya dengan bukti. UTC atau Waktu Terkoordinasi Universal Ini juga sebagai Greenwich Mean Time yang biasanya disingkat GTM. Ini adalah dasar untuk representasi waktu saat ini. Selain itu, ini adalah prosedur dasar untuk mengubah waktu ke format lain. Konsep Waktu Berbasis Lapangan Konsep ini menjelaskan waktu dengan membagi tanggal / atau waktu menjadi faktor-faktor yang tidak berhubungan yang bisa berupa tahun tertentu, bulan sekarang, hari ini, jam saat ini, menit, detik, dll. Misalnya 2017-08-10T06 10 32. Konsep Waktu Tambahan Konsep ini digunakan untuk merepresentasikan waktu di komputer. Ini didasarkan pada jumlah tetap yang meningkat secara bertahap. Konsep Waktu Mengambang Konsep ini keluar untuk mewakili waktu nominal. Itu didefinisikan dengan cara yang sama di seluruh dunia. Ambil contoh ulang tahun ke-90 ratu Inggris yang jatuh pada hari Sabtu tanggal 11 Juni 2016. Waktu di mana hari ulang tahunnya dimulai pada tanggal 11 Juni yang dimulai atau diakhiri secara berbeda di negara-negara yang diubah karena jam di setiap negara diatur secara berlawanan. Sebaliknya, di wilayah mana pun berapa jam kalkulator yang tersisa untuk mencapai tanggal tersebut, ulang tahun akan selalu pada tanggal 11 Juni. Nilai tersebut dikenal sebagai waktu mengambang. Konsep Zona Waktu Konsep ini biasanya digunakan untuk merepresentasikan waktu lokal suatu wilayah tertentu. A kalkulator waktu mengukur waktu di wilayah mana pun di dunia dengan mudah mengikuti konsep zona waktu juga. Selain itu, waktu tertentu antara dua kali durasi juga dapat diukur dengan bantuan peralatan tersebut. Konsep sebelumnya untuk mengukur waktu Di zaman kuno tidak ada sistem khusus atau standar untuk mengukur waktu. Setiap daerah memiliki caranya sendiri untuk menghitung kalkulator jam mereka. Beberapa caranya adalah lampu minyak jam lilin jam air atau clepsydra Pada tahun 2956 Christiaan Huygens mengembangkan jam mekanis pendulum pertama. Pada jam atom hari ini digunakan. Pengembangan tanggal; sebuah studi berbasis bukti Peradaban Mesir dianggap sebagai peradaban pertama yang menggunakan konsep tanggal. Mereka membagi sepanjang hari menjadi bagian-bagian kecil untuk menghitung waktu. Mereka memperkenalkan konsep jam matahari untuk mengukur bongkahan yang lebih kecil ini menurut bukti. Dari matahari terbit hingga terbenam seluruh durasi dibagi menjadi 12 bagian. Dengan cara yang sama durasi dari matahari terbenam hingga matahari terbit juga dibagi menjadi lebih 12 bagian oleh astronom Mesir. Ini juga dikenal sebagai waktu berlalu. Pembagian ini memberikan dasar 24 jam. Oleh karena itu, satu tanggal terdiri dari total 24 jam atau dengan kata sederhana kita dapat mengatakan bahwa perbedaan durasi tanggal jam ke hari adalah 24 jam. Gregorian & beberapa kalender Pada tahun 1582 Paus Gregorius XIII mengembangkan kalender Gregorian yang digunakan di seluruh dunia. Tujuan dasar dari kalender ini adalah untuk mewakili waktu sipil. biasanya juga dikenal sebagai kalender matahari yang memiliki total 365 hari dalam satu tahun. Dalam kasus lompatan, empat hari ekstra juga ditambahkan. Kalkulator perbedaan waktu apa pun biasanya mengikuti kalender Gregorian dalam perhitungannya. beberapa kalender lainnya adalah kalender lunar Beberapa kalender memiliki tanggal yang berbeda untuk memulai dari kalender Gregorian Beberapa mengatur ulang kalender yang mengubah tanggal setiap kali orang penting meninggal. Kalender agama Untuk semua durasi tanggal kalender yang disebutkan di atas dan perbedaan antara tanggal adalah 24 jam di setiap wilayah di dunia. Konsep tanggal dan waktu HTML5 Berikut ini adalah beberapa contoh penyajiannya. Tanggal dan waktu global Itu termasuk Tanggal 6 digit T atau spasi Waktu yang dibutuhkan 4-9 digit Offset zona waktu yang diperlukan yaitu Z atau +/- 2 digit bersama dengan representasi detik yang tidak 2017-04-25T21 18 + 07. Untuk menghitung waktu antara tanggal, kami biasanya mengambil perbedaan di antara dua tanggal global mana pun. Konsep tanggal global yang dinormalisasi Ini mengikuti konsep yang sama seperti di atas. Dalam menormalkan tanggal global, istilah T tambahan diperlukan dan 00 tidak ada dalam detik. Selanjutnya, dalam konsep ini offset zona waktu hanya akan Z., misalnya, akan ditulis sebagai 2014-03-25T21 16 Tentang Kalkulator Waktu waktu kalkulator memiliki kemampuan untuk menambah atau mengurangi jam yang diberikan, menit dan detik saat ini juga. Hasil akan menampilkan hari total bersama dengan jam, menit dan detik. Anda juga dapat menghitung total waktu antara tanggal dengan bantuan kalkulator pencari waktu. Selain itu, ia berfungsi sebagai kalkulator interval tanggal karena menghitung Jumlah total hari Total jam hadir antara dua tanggal tertentu Jumlah total menit Total detik Selain itu, waktu jam juga dapat dihitung dan Anda dapat memilih operasi penghitungan waktu bersama dengan opsi penambahan dan pengurangan sesuai dengan situasi saat ini. Kalkulator tanggal dan waktu-f memberi Anda opsi untuk menambah atau mengurangi jam, menit dan detik dengan menggunakan tombol ke atas atau ke bawah. Total durasi waktu antara dua peristiwa dikenal sebagai berlalunya waktu. Oleh karena itu, kapan pun Anda perlu menghitung waktu di antara dua peristiwa seperti durasi waktu antara matahari terbenam dan matahari terbit, Anda dapat mengambil bantuan dari kalkulator berlalu / jam /. Kalkulator untuk perbedaan waktu ini adalah jawaban alat sederhana untuk “bagaimana cara menghitung waktu dalam studi atau aktivitas sehari-hari?” Bagaimana cara menghitung waktu dengan ini kalkulator waktu? Kalkulator durasi waktu berfungsi untuk Hitung total jam antara dua kali yaitu menghitung durasi Cari tahu berapa banyak waktu antara dua hari atau lebih? Hitung waktu dari tanggal menghitung hari tambahkan hari menghitung tanggal dan waktu bersama. Untuk menghitung waktu Untuk menghitung waktu dari satu hari ke hari lainnya atau di hari yang sama ikuti saja langkah-langkah di bawah ini. Memasukkan Pilih waktu dari menu drop down Masukkan hari, jam, menit dan detik awal Sekarang pilih tambah atau kurangi dari opsi yang diberikan Sekarang masukkan hari akhir, jam, menit dan detik Klik tombol hitung Keluaran Anda akan memiliki total waktu dalam hal hari, jam, menit dan detik Untuk kalkulasi lain, klik tombol hitung ulang kalkulator durasi waktu ini. Untuk menghitung durasi waktu Elapse mewakili durasi waktu antara dua kejadian yang dapat dihitung dengan bantuan waktu kalkulator berlalu sebagai berikut. Memasukkan Pilih durasi waktu dari menu drop down Pilih format waktu dari pilihan yang diberikan yaitu 12 jam atau 24 jam Sekarang di langkah berikutnya Masukkan total jam, total menit dan total detik waktu mulai Masukkan jam, menit, dan detik waktu berakhir Klik tombol hitung Keluaran Durasi waktu akan diberikan dalam, menit, detik dan kalkulator jam Untuk menghitung waktu dari tanggal Bentuk waktu atau dalam tanggal tertentu dapat dihitung dengan bantuan tanggal kalkulator waktu dengan mudah sebagai berikut dengan prosedur langkah demi langkah yang sederhana. Memasukkan Pertama-tama, Anda harus memilih opsi “waktu dari tanggal” dari menu yang diberikan kalkulator durasi waktu ini. Pilih format waktu dari opsi yang diberikan. yaitu 12 jam atau 24 jam. Sekarang klik “tanggal dan waktu mulai”. Saringan akan diberikan dan Anda hanya perlu mencatat tanggal mulai untuk menambahkannya. Masukkan jam, menit, dan detik dalam am atau pm dari hari ini. Pilih tambah atau kurangi sesuai dengan kebutuhan Anda dari opsi yang diberikan Masukkan hari, jam menit dan detik Klik tombol hitung Keluaran Tanggal dan waktu menatap hari akan diberikan Ditambahkan hari, tanggal dan waktu akan diberikan Hari, tanggal dan waktu yang dihasilkan akan diberikan seluruhnya Untuk menghitung hari Untuk menghitung hari antara dua tanggal, pilih “hitung hari” dan ikuti langkah-langkah sederhana di bawah ini. Memasukkan Masukkan akhir awal Masukkan tanggal akhir Klik tombol hitung Keluaran Jumlah total minggu, hari, jam, menit dan detik akan diberikan. Untuk menghitung hari total Pilih “total hari” dari menu drop-down. Di bawah ini diberikan beberapa langkah sederhana untuk membuat perhitungan. Memasukkan Masukkan tanggal mulai Pilih tambah atau kurangi dari opsi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan Anda Masukkan tahun, bulan, minggu dan hari Klik tombol hitung Keluaran Anda akan memiliki tanggal mulai. Dikurangi atau ditambah tahun, bulan, minggu dan hari. Untuk menghitung tanggal & waktu Pilih opsi waktu & tanggal dari menu dan ikuti langkah di bawah ini. Memasukkan Pertama-tama, pilih format waktu dari menu drop-down yaitu 12 jam atau 24 jam Masukkan tanggal mulai Masukkan jam, menit, dan detik mulai Masukkan tanggal akhir Anda. Masukkan jam, menit, dan detik akhir Klik tombol hitung Keluaran Kalkulator durasi hari ini memberi Anda waktu dan tanggal dalam hal minggu, hari, jam, menit, dan detik di antara waktu dan tanggal mulai dan berakhir Bagaimana Menambah atau Mengurangi Dua Waktu Berbeda? Untuk menambahkan dua waktu yang berbeda, Anda dapat mengambil bantuan dari kalkulator waktu atau mengikuti langkah-langkah sederhana di bawah ini untuk mendapatkan hasil waktu di antara waktu Pertama-tama, tambahkan jam kerja yang diberikan. Sekarang tambahkan menit yang diberikan. Jika menit yang diberikan adalah 60 atau lebih dari 60, maka Anda harus dikurangi 60 dari total menit yang diberikan dan kemudian tambahkan 1 ke total jam yang diberikan. Sebagai contoh Satu Kali 245 Kedua kalinya 110 245 + 110 Sekarang kita akan menambahkan jam 2 = 1 = 3 Sekarang kita akan menambahkan menit 45 + 10 = 55 Jawaban 355 Untuk mengurangkan dua waktu yang berbeda, Anda dapat mengambil bantuan dari jam kalkulator waktu atau mengikuti langkah-langkah sederhana di bawah ini untuk mendapatkan hasil Pertama-tama, dikurangi jam yang diberikan. Pada langkah kedua kami akan mengurangi menit yang diberikan. Jika ada menit yang diberikan dengan tanda negatif, maka kita akan menambahkan 60 padanya dan minus 1 dari jam yang diberikan. Sebagai contoh 1. Satu kali 410 2. Kedua kalinya 105 3. 410 – 105 4. Kita akan mengurangi Jam 4−1 = 3, sekarang kita akan mengurangi Menit 10−5 = 5 5. Jawaban 305 Bagaimana Menghitung Durasi Waktu antara Dua Kali? Kapan pun Anda ingin menghitung perbedaan waktu antara dua waktu dalam sehari, ingatlah bahwa itu akan bergantung pada jumlah menit dan detik dari dua waktu yang sebanding. Penghitung waktu adalah solusi terbaik untuk perhitungan ini, tetapi untuk solusi manual, berikut adalah beberapa langkah sederhana. Pertama-tama, Anda harus memilih waktu mulai sebagai satu waktu dan waktu berakhir sebagai waktu kedua. Sekarang Anda dapat mengurangi waktu mulai dari waktu berakhir untuk mendapatkan durasi total di antara keduanya. Ada seperangkat aturan tertentu yang akan berlaku Anda membutuhkan format waktu 24 jam untuk membuat perhitungan. Misalnya, saat menangani jam 1 siang, Anda akan menuliskannya sebagai jam dengan mengikuti format waktu 24 jam. Sekarang cari tahu jumlah menit yang lebih besar dalam waktu yang sebanding. Jika jumlah menit lebih banyak pada waktu akhir, maka Anda harus mengurangi waktu mulai dari waktu berakhir untuk mendapatkan waktu antara dua waktu. Contoh 13 57 – 9 22 = 4 35. Dalam contoh ini 1. Waktu mulai 922 2. Waktu berakhir 1357 3. Durasi waktu 435 Jika kami memiliki jumlah menit yang lebih banyak pada waktu mulai, maka kami akan menangani jam dan menit secara mandiri. Kami akan Menambahkan 60 ke jumlah total menit dari waktu akhir kami. pada langkah berikutnya kita akan mengurangi satu jam dari porsi jam. Sekarang akhirnya kita harus mengurangi menit dan jam dan kita akan menjaga hasil pada sisi yang sesuai dari “”. Di mana pun total jam ada di sebelah kiri, dan total menit ada di sebelah kanan. Namun, kalkulator menit akan melakukan perhitungan seperti itu untuk Anda dengan mudah. Lihat contoh berikut untuk penghitungan manual. 1. 1357 – 958 = 12 117 – 958 = 359. Contoh Jam mulai 5 pagi Menit mulai 10 Detik awal 50 Jam berakhir 3 pagi Menit akhir 15 Detik akhir 20 Sekarang kita akan mengurangi jam akhir dari jam mulai, menit akhir dari menit awal, dan detik akhir dari detik awal untuk mendapatkan hasil yang diperlukan dalam format 12 jam. Jawaban Perbedaan antara jam 5 pagi hingga 3 pagi akan menjadi 22 Jam, 4 Menit, 30 Detik. Untuk menghilangkan kebingungan Anda, Anda dapat mengambil bantuan dari kalkulator menit untuk verifikasi dan konfirmasi hasil. FAQ Berapa jam 7 dari sekarang? Anda dapat dengan mudah mengetahui waktu dari sekarang dengan kalkulator durasi waktu ini. dan, jika Anda ingin menghitung waktu dari sekarang secara manual, Anda hanya perlu mengikuti metode perhitungan sederhana. Tuliskan waktu akhir beserta jam, menit dan detik. Tuliskan waktu mulai bersama dengan jam, menit dan detik Sekarang untuk mencari perbedaan dengan mengurangi waktu mulai dari waktu berakhir menjadi waktu sekarang. Waktu sejak usia telah dihitung dengan metode sederhana ini ketika tidak ada kalkulator durasi waktu. Berapa jam 9 pagi sampai 7 malam? Ada dua waktu yang diberikan. Satu jam 9 pagi dan yang lainnya jam 7 malam. Waktu mulai 9 pagi Waktu berakhir 1900 Tugas berapa jam antara dua kali? Jawab Untuk menghitung durasi antara dua kali secara manual kita harus menghitung jamnya. sampai hanya ada 3 jam. Dari jam 12 siang sampai jam 7 malam ada 7 jam hadir. Sekarang kita akan menambahkan 7 jam 3 jam. Sekarang memiliki lebih dari semua jam . 7 jam. + 3 jam. = 10 jam. Selain kalkulasi manual, kalkulator pencari waktu online adalah pilihan terbaik untuk mendapatkan hasil yang akurat. Selain itu, juga menghilangkan risiko kesalahan. Bagaimana Anda menghitung menit? Untuk menghitung menit, kita harus membagi jumlah detik yang diberikan dengan 60. Dengan cara ini detik akan diubah menjadi menit. Sekarang kita akan menambahkan menit yang diperoleh ini menjadi menit total. Hasil penjumlahan akan dibagi 60 untuk mengubahnya menjadi jam. Berapa jam sampai Kami akan menghitung jam antara pagi terlebih dahulu. Dari jam 730 pagi sampai 12 malam ada total 4 jam 30 menit. Sekarang kita akan menghitung jam antar pm. Dari jam 12 siang sampai jam 4 sore ada 4 jam. Sekarang pada langkah terakhir kita akan menjumlahkan kedua jawaban kita yaitu 4 + 4 + 30 menit atau ½ jam = 8,5 jam. Selain itu, Anda dapat mencoba kalkulator waktu berlalu untuk menghitung waktu yang telah berlalu dalam beberapa klik. Berapa jam 7 pagi sampai 11 malam? Hitung jam yang ada dalam am dan pm secara terpisah, lalu tambahkan untuk mendapatkan kalkulator jam total. Jam antara 7 pagi sampai 12 siang 5 jam Jam antara 12 siang sampai 11 malam 11 jam Kami akan menambahkan kedua hasil 5 jam + 11 jam = 16 jam. 45 menit lagi jam berapa? Durasi waktu 45 menit dari sekarang dapat dihitung dengan menerapkan aturan berikut Dua jam = 2 jam * 1 jam / 1 jam = 2 jam. Aturan yang sama akan diterapkan pada 45 menit Empat puluh lima menit adalah 45 menit dikalikan dengan 1 jam lalu dibagi 60 menit = 45/60 jam = 0,75 jam. Selain itu, Anda dapat dengan mudah menghitung perbedaan waktu antara dua waktu dengan kemudahan waktu kalkulator berlalu. Bagaimana Anda menghitung jam untuk penggajian? Anda dapat dengan mudah mengetahui total jam penggajian Anda sebagai berikut Bagilah menit kerja Anda dengan 60 Anda akan jam dan menit dalam bentuk numerik. Sekarang kalikan dengan tingkat gaji Anda. Misalnya, jika ada karyawan yang bekerja total 38 jam 27 menit dalam perhitungan satu minggu akan menjadi 27/60 = 0,45 dengan total 38,45 jam. Bagaimana Anda menghitung jam dan menit? Ada dua metode untuk melakukan perhitungan ini. Penggunaan kalkulator waktu ke waktu online Perhitungan manual. Jika Anda menggunakan waktu kalkulator, Anda harus mengikuti perintahnya untuk mendapatkan jawaban tanpa kesalahan. Untuk penghitungan manual, Anda harus mengikuti beberapa langkah sederhana yang dijelaskan di bawah ini Pertama-tama, Anda harus membagi menit pemberian dengan 60. Jika Anda mendapatkan hasil dalam angka desimal maka jam adalah bagian bilangan bulat dari angka tersebut. Bagian desimal mewakili menit yang dikalikan dengan 60. Dalam waktu 55 menit dari sekarang? Misalkan tanggal dan waktu. jika tanggal 05-14-2020 dan buku tebal adalah 5 sore maka waktu setelah 55 menit akan menjadi 1755 dari sekarang. 1 jam 45 menit dari sekarang atau 3 jam 45 menit dari sekarang dapat dihitung dengan cara yang sama. Namun, kalkulator untuk durasi waktu berguna untuk mengukur apa yang akan menjadi 55 menit dari sekarang dengan akurasi dan sedikit usaha. Bagaimana Anda menghitung waktu yang berlalu antara dua tanggal? Waktu yang berlalu antara tanggal dapat dihitung dengan rumus atau dengan bantuan waktu kalkulator yang telah berlalu. kalkulator akan memberi Anda perintah yang Anda berikan untuk diikuti untuk mendapatkan hasil Anda. Dalam perhitungan manual Anda harus mengikuti rumus sederhana. Yang harus Anda lakukan adalah memasukkan tanggal dalam rumus berikut rumus = B2-A2, A2 mewakili tanggal mulai B2 merepresentasikan tanggal akhir Bagaimana Anda mengubah jam kerja menjadi hari? Kalkulator durasi waktu adalah pilihan terbaik untuk tujuan ini yang tersedia online tanpa biaya apa pun, tetapi ada bagan yang membantu saat melakukan penghitungan manual. Grafik Konversi Jam ke Hari Grafik Berapa durasi waktunya? Durasi mewakili panjang sesuatu atau interval waktu sebelum suatu hal berakhir. Jika Anda ingin mengukur durasi tersebut, ada banyak aturan dan metode untuk tujuan ini. Hal yang paling umum adalah kalkulator durasi tanggal dan waktu yang menghitung waktu durasi. Bawa pulang Kalkulator durasi waktu ini dimaksudkan untuk memberikan perkiraan umum tentang durasi waktu dalam berbagai skenario. Untuk tujuan keuangan, tidak ada yang harus sepenuhnya mengandalkan kalkulator ini untuk durasi waktu. Ini dirancang untuk tujuan pendidikan dan pembelajaran. Other Languages Time Calculator, Zeitrechner, Calcul Heure, Calculadora De Tiempo, Калькулятор Времени, حساب الوقت, Calculadora De Tempo, 時間計算, Kalkulator Czasu, Saat Hesaplama, Kalkulačka Času
Selainitu terdapat fungsi-fungsi lain margin dalam Microsoft Word antara lain: Membuat halaman yang dicetak lebih rapi. Ketika menerapkan margin di dokumen dengan jarak tertentu, hal tersebut tentu akan membuat lembar kerja Microsoft Word akan lebih tertata sehingga saat akan hasil dokumen yang tercetak juga terlihat dengan format yang lebih rapi.

Unduh PDF Unduh PDF Dalam geometri, sudut adalah ruang antara 2 sinar atau segmen garis dengan titik ujung yang sama alias verteks. Cara paling umum untuk mengukur sudut adalah menggunakan satuan derajat, dan satu lingkaran penuh memiliki sudut 360 derajat. Anda bisa menghitung besar satu sudut dalam suatu poligon jika mengetahui bentuk segi banyak tersebut dan besar sudut-sudut lainnya, atau dalam kasus segitiga siku-siku, jika Anda mengetahui panjang dua sisinya. Sebagai tambahan, Anda bisa mengukur sudut menggunakan busur atau menghitungnya memakai kalkulator grafik. 1 Hitung jumlah sisi dalam poligon. Untuk bisa menghitung besar sudut interior poligon, pertama-tama Anda perlu menentukan banyaknya sisi yang dimiliki poligon tersebut. Ketahui bahwa jumlah sisi poligon sama dengan jumlah sudutnya.[1] Sebagai contoh, segitiga memiliki 3 sisi dan 3 sudut interior, sementara persegi memiliki 4 sisi dan 4 sudut interior. 2 Temukan besar total semua sudut interior poligon. Rumus untuk menemukan ukuran total semua sudut dalam poligon adalah n – 2 x 180. Dalam kasus ini, n adalah jumlah sisi yang dimiliki poligon. Total ukuran sudut dalam beberapa poligon umum adalah sebagai berikut[2] Total sudut dalam segitiga poligon bersisi 3 adalah 180 derajat. Total sudut dalam segiempat poligon bersisi 4 adalah 360 derajat. Total sudut dalam segilima poligon bersisi 5 adalah 540 derajat. Total sudut dalam segienam poligon bersisi 6 adalah 720 derajat. Total sudut dalam segitiga poligon bersisi 7 adalah 1080 derajat. 3 Bagikan ukuran sudut total dari semua poligon teratur dengan jumlah sudutnya. Poligon teratur adalah poligon yang panjang semua sisinya sama sehingga semua besar sudutnya pun sama. Sebagai contoh, besar setiap sudut dalam segitiga sama sisi adalah 180 ÷ 3, atau 60 derajat, dan besar setiap sudut dalam persegi adalah 360 ÷ 4, atau 90 derajat.[3] Segitiga sama sisi dan persegi adalah contoh poligon teratur, sementara Pentagon di Washington, Amerika Serikat, adalah contoh segilima teratur, dan rambu berhenti adalah contoh oktagon/segidelapan teratur. 4 Kurangkan besar total sudut poligon dengan jumlah semua sudut yang diketahui untuk mencari besar sudut di poligon tidak teratur. Kalau poligon tidak memiliki panjang sisi dan besar sudut yang sama, Anda hanya perlu menjumlahkan semua sudut yang diketahui dalam poligon tersebut. Kemudian, kurangkan total besar sudut poligon terkait dengan jumlah semua sudut yang diketahui untuk menemukan besar sudut yang belum diketahui.[4] Sebagai contoh, jika Anda mengetahui bahwa 4 sudut dalam pentagon masing-masing adalah 80, 100, 120, dan 140 derajat, jumlahkan semuanya untuk memperoleh 440. Kemudian, kurangkan angka tersebut dari total besar sudut sebuah pentagon, yaitu 540 derajat 540 – 440 = 100 derajat. Jadi, besar sudut yang tersisa adalah 100 derajat. Tip Sebagian poligon memiliki “cara pintas” untuk membantu Anda mengukur sudut yang tidak diketahui. Segitiga sama kaki adalah segitiga yang panjang dua sisinya sama dan memiliki 2 sudut yang besarnya sama. Paralelogram adalah segiempat dengan panjang sisi-sisi berseberangan sama dan memiliki besar sudut-sudut yang berseberangan secara diagonal juga sama. Iklan 1Ingat bahwa dalam setiap segitiga siku-siku hanya ada satu sudut yang besarnya sama dengan 90 derajat. Secara definisi, sudut siku-siku selalu memiliki besar sama dengan 90 derajat, bahkan jika tidak diberi label. Jadi, Anda akan selalu mengetahui besar minimal satu sudut dan bisa menggunakan trigonometri untuk mencari besar kedua sudut lainya.[5] 2Ukur panjang dua sisi segitiga. Sisi terpanjang segitiga disebut “hipotenusa.” Sisi “samping” adalah sisi yang berada di sebelah sudut yang ingin dicari besarnya. Sisi “depan” adalah sisi yang berada di depan sudut yang dicari. Ukur kedua sisi ini sehingga Anda bisa menentukan ukuran sudut yang tersisa dalam segitiga.[6] Tip Anda bisa menggunakan kalkulator grafik untuk menyelesaikan persamaan atau mencari tabel daring yang mendaftarkan nilai-nilai beragam sinus, cosinus, dan tangen. 3 Gunakan fungsi sinus jika Anda mengetahui panjang sisi depan dan hipotenusa. Masukkan angka ke persamaan sinus x = depan ÷ hipotenusa. Katakan panjang sisi depan adalah 5 dan panjang hipotenusa adalah 10. Bagikan 5 dengan 10, yaitu sama dengan 0,5. Sekarang Anda mengetahui bahwa sinus x = 0,5 yaitu sama dengan x = sinus-1 0,5.[7] Kalau Anda memiliki kalkulator grafik, cukup tikkan 0,5 dan tekan sinus-1. Jika Anda tidak memiliki kalkulator grafik, gunakan bagan daring untuk menemukan nilainya. Anda akan menemukan bahwa x = 30 derajat 4 Gunakan fungsi cosinus jika mengetahui panjang sisi samping dan hipotenusa. Untuk soal semacam ini, gunakan persamaan cosinus x = sisi samping ÷ hipotenusa. Kalau panjang sisi samping adalah 1,666 dan panjang hipotenusa adalah 2,0, bagikan 1,666 dengan 2, yang sama dengan 0,833. Jadi, cosinus x = 0,833 atau x = cosinus-1 0,833.[8] Masukkan 0,833 ke kalkulator grafik dan tekan tombol cosinus-1. Kalau tidak, carilah di bagan nilai cosinus. Jawabannya adalah 33,6 derajat. 5 Gunakan fungsi tangen jika mengetahui panjang sisi depan dan samping. Persamaan untuk fungsi tangen adalah tangen x = depan ÷ samping. Katakan Anda mengetahui panjang sisi depan adalah 75 dan panjang sisi samping adalah 100. Bagikan 75 dengan 100, yaitu 0,75. Artinya, tangen x = 0,75, yang sama dengan x = tangen-1 0,75.[9] Cari nilai dalam bagan tangen atau tekan 0,75 pada kalkulator grafik, lalu tangen-1. Nilainya sama dengan 36,9 derajat. Iklan Sudut diberi nama berdasarkan besar ukurannya. Seperti yang disebutkan di atas, sudut siku-siku memiliki besar 90 derajat. Sudut yang besarnya kurang dari 90 tetapi lebih dari 0 derajat dinamakan sudut lancip. Sudut yang ukurannya lebih dari 90 derajat dan kurang dari 180 derajat dinamakan sudut tumpul. Sudut dengan besar 180 derajat dinamakan sudut lurus, sementara sudut yang lebih dari 180 derajat dinamakan sudut refleks. Dua sudut yang jika dijumlahkan menghasilkan 90 derajat dinamakan sudut komplementer kedua sudut selain sudut siku-siku dalam segitiga siku-siku adalah sudut komplementer. Dua sudut yang jika ditambahkan berjumlah 180 derajat dinamakan sudut suplementer. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?

Rumus Penjelasan dan Bunyi Hukum Kepler Berikut bunyi Hukum Kepler 1, 2, 3: 1. Rumus Hukum Kepler 1 Hukum Kepler 1: Lintasan orbit setiap planet ketika mengelilingi matahari berbentuk elips dimana matahari terletak pada salah satu fokusnya. Merupakan suatu efek langsung akibat sifat kuadrat terbalik dari gaya gravitasi bumi. Seperti yang kita tahu bahwa
Ilustrasi cara mencari FPB Foto UnsplashFaktor Persekutuan Terbesar alias FPB seringkali ditemukan dalam mata pelajaran Matematika untuk jenjang Sekolah Dasar SD. Biasanya, FPB diikuti dengan materi Kelipatan Persekutuan Kecil atau bagaimana cara mencari FPB dalam Matematika? Untuk mengetahui jawabannya, yuk simak penjelasan berikut!Pengertian FPBMengutip buku Sukses UN SD 2009 Matematika, Bhs. Indonesia, IPA yang ditulis oleh Esvandiari 2009, FPB adalah bilangan yang didapatkan dari faktor persekutuan dua bilangan atau lebih yang paling faktor sendiri merupakan pembagi suatu bilangan asli yang menghasilkan sisa nol. Bilangan yang bisa membagi bilangan lain dengan tidak bersisa menjadi faktor bilangan itu faktor persekutuan, yaitu himpunan dari semua faktor-faktor yang sekutu sama dari dua bilangan atau lebih. Setelah kita dapat menentukan faktor dari suatu bilangan, maka kita dapat menentukan faktor FPBIlustrasi cara mencari FPB Foto UnsplashMengutip dari jurnal Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi FPB dan KPK dengan menggunakan Media Magic Box pada Siswa Kelas IV SD IT Asshiddiq Bone oleh Andi Batari, berikut ini contoh-contoh FPBContoh 1Pada perkalian 2 x 3 = 6, 2 dan 3 merupakan faktor dari 6Pada perkalian 1 x 6 = 6, 1 dan 6 merupakan faktor dari 6Jadi 1, 2, 3, dan 6 merupakan faktor dari 2Pada perkalian 1 x 12 = 12, 1 dan 12 merupakan faktor dari perkalian 2 x 6 = 12, 2 dan 6 merupakan faktor dari 12Pada perkalian 3 x 4 = 12, 3 dan 4 merupakan faktor dari 12Jadi 1, 2, 3, 4, 6, dan 1 merupakan faktor dari Mencari FPB dalam MatematikaIlustrasi cara mencari FPB Foto UnsplashMengutip buku Kumpulan Rumus Lengkap Matematika tulisan Khoe Yao Tung, terdapat beberapa cara mencari FPB, antara lain adalah1. Himpunan Faktor PersekutuanBerikut cara mencari FPB dengan himpunan faktor persekutuanHimpunan faktor 36 adalah 1,2,3,4,6,9,18, kelipatan 27 adalah 1,3,9, dari 36 dan 27 adalah Pohon FaktorAdapun cara mencari FPB dengan pohon faktor sebagai berikutIlustrasi cara mencari FPB. Foto buku Kumpulan Rumus Lengkap Matematika tulisan Khoe Yao TungMaka faktor prima dicari yang sama bilangan pokoknya, kemudian diambil yang pangkatnya kecil, jadi FPB dari 8 dan 28 adalah 3 pangkat 2 = EuclidesBerikut cara mencari FPB menggunakan EuclidesIlustrasi cara mencari FPB. Foto buku Kumpulan Rumus Lengkap Matematika tulisan Khoe Yao Tung4. Pembagian SingkatPencarian FPB menggunakan pembagian singkat bisa dilakukan dalam bentuk tabel. Untuk menggunakan cara ini, bilangan-bilangan harus bisa dibagi dengan faktor-faktornya. Maka FPB merupakan perkalian bilangan-bilangan pada kotak vertikal. Berikut lebih lengkapnyaIlustrasi cara mencari FPB. Foto buku Kumpulan Rumus Lengkap Matematika tulisan Khoe Yao TungContoh Soal FPBIlustrasi cara mencari FPB. Foto lebih jelas, simak contoh soal Matematika FPB yang dikutip dari Rumus Cepat Matematika untuk SD Cara Mudah dan Cepat oleh Indah Hanaco 2013 dan buku Matematika SD tulisan Istiqomah, S. SiSoal 1Tentukan FPB dari 20, 35, dan 40!Faktor dari 20 adalah {1,2,4,5,10,20}Faktor dari 35 adalah {1,5,7,35}Faktor dari 40 adalah {1,2,4,5,8,10,20,40}Jadi, FPB dari 20, 35, dan 40 adalah 2Tentukan FPB dari 24 dan 30!Jadi, FPB dari 24 dan 30 adalah 2 x 3=6Soal 3Bibi membuat 28 donat, 70 roti isi kelapa dan 56 bolu kukus. Semuanya akan dibagi ke dalam beberapa kotak karton dengan jumlah sama banyak. Berapa kotak karton paling banyak yang bisa didapat?Jadi, paling banyak 14 kotak karton yang bisa dibuat dengan komposisi jumlah sama lanjut, dalam buku Pembelajaran Faktor Persekutuan Terbesar dan Kelipatan Persekutuan Tekrcil di SD oleh Kementerian Pendidikan Nasional juga menjelaskan beberapa contoh soal Matematika FPB. Berikut ini contoh-contohnyaSoal 4Hani memiliki pita merah sepanjang 18 meter, pita biru 54 meter, dan pita kuning 36 meter. Ketiga pita tersebut akan digunakan untuk menghias kotak kado sebanyak-banyaknya dengan panjang dan warna yang sama tiap kotaknya. Berapa jumlah kotak kado terbanyak yang dapat dihias?Diketahui 18 meter pita merah, 54 meter pita biru, 36 meter pita FPB 18, 54, dan 36Ilustrasi contoh soal. Foto buku Pembelajaran Faktor Persekutuan Terbesar dan Kelipatan Persekutuan Tekrcil di SD oleh Kementerian Pendidikan Nasional54 = 2 x 3 x 3 x 3 = 2 x 3236 = 2 x 2 x 3 x 3 = 22 x 32FPB 18, 54, dan 36 = 2 x 32 = 2 x 9 = 18Jadi jumlah kotak kado terbanyak yang dapat dihias adalah 18 5Bu Nani akan mengadakan arisan dirumahnya. Ia membeli sejumlah kue untuk disajikan pada tamu, yaitu 48 buah kue soes, 84 buah kue dadar gulung, 60 buah kue putu ayu dan 96 buah kue bolu kukus. Kue- kue tersebut akan disajikan di atas piring sebanyak-banyaknya. Berapa jumlah piring yang dibutuhkan untuk menyaikan kue-kue tersebut?Diketahui 48 soes, 84 dadar gulung, 60 putu ayu, dan 96 bolu kukusDitanya FPB dari 48, 84, 60 dan 96Ilustrasi contoh soal. Foto buku Pembelajaran Faktor Persekutuan Terbesar dan Kelipatan Persekutuan Tekrcil di SD oleh Kementerian Pendidikan Nasional48 = 2 x 2 x 2 x 2 x 3 = 24 x 384 = 2 X 2 X 3 X 7 = 22 X 3 X 760 = 2 X 2 X 3 X 5 = 22 X 3 X 596 = 2 X 2 X 2 X 2 X 2 X 3 = 25 X 3FPB dari 48, 84, 60 dan 96 adalah 22X 3 = 4 X 3 = 12Jadi piring yang dibutuhkan untuk menyaikan kue-kue tersebut adalah 12 piringSoal 6Kepada Desa menyediakan bantuan berupa 125 buah buku tulis dan 75 buah pena untuk dibagikan ke anak-anak sebanyak-banyaknya . Tiap anak mendapatkan buku tulis dan pena sama banyak. Berapa pena yang didapatkan oleh tiap anak?Diketahui 125 buah pena dan 75 buah pena .Ditanya pena yang didapatkan tiap anakIlustrasi contoh soal. Foto buku Pembelajaran Faktor Persekutuan Terbesar dan Kelipatan Persekutuan Tekrcil di SD oleh Kementerian Pendidikan NasionalFPB dari 125 dan 75 adalah 52 = 25, jadi ada 25 anak yang mendapatkan pena yang didapatkan tiap anak yaitu ;Jadi banyak pena yang didapatkan oleh tiap anak adalah 3 buah dari jurnal Menentukan Kelipatan persekutuan Terkecil dan Faktor Persekutuan Terbesar FPB dengan Menggunakan Metode “PEBI” oleh Suci Yuniati, berikut ini contoh soal FPB selanjutnyaSoal 7Ditanya hitung FPB dari 48, 72, dan 96FPBnya adalah mengalikan pembagi bilangan primaJadi FPBnya 2 × 2 × 2 × 3 = 24Soal 8Ditanya berapa FPB dari 16,5 ; 0,45 ; dan 15Untuk menghitung FPB pecahan desimal kita jadikan bilangan bulat lebih dulu dengan mengalikannya dengan suatu bilangan. Kemudian hasilnya dibagi blangan kalikan 100, sehingga kita cari FPB dari 45, dan dari 45, dan dapat dicari hasilnya 15FPB yang dicari adalah 15 / 100 = 0,15Soal 9Ditanya berapa FPB dari 54/9, 3 9/17, dan 36/51Untuk menghitung FPB pecahan, kita jadikan pecahan itu semua menjadi bilangan bulat dengan mengalikannya dengan suatu bilangan. Kemudian hasilnya dibagi bilangan sederhanakan lebih dulu pecahan itu 54/9 = 6, 3 9/17 = 6/17 dan 36/51 = 12/ 17 sehingga pecahan di atas menjadi bilangan bulat yaitu 6 × 17 = 102, 60/17 x 17 = 60, 12/17 x 17 = 12Jadi kita cari FPB dari 102, 60, dan 12. Hasilnya adalah 6Jadi FPB yang dicari adalah 6 dibagi 17 yaitu 6/17Soal 10Ditanya hitung ukuran pita pengukur terbesar yang dapat mengukur pita yang panjangnya 6 m dan 7 ½ sederhanakan lebih dulu pecahan itu yaitu 6 dan 7 ½ = 15/2Kita kalikan 2 sehingga dapat diperoleh 6 x 2 = 12 dan 15/2 x 2 = 15Jadi kita cari FPB dari 12 dan 15, yaitu 3Dengan begitu, FPB sebenarnya adalah 3 2 = 3/2Maka, ukuran pita terbesar adalah 3/2 meter.
Apakahbarangnya terlambat dari estimasi (sudah lebih dari 1 minggu), barang yang dikirim hilang, atau bahkan rusak. Untuk mengajukan komplain J&T Express, bisa lewat media berikut: (1) Call Center 021-8066-1888, (2) Email jntcallcenter@jet.co.id, (3) Media sosial FB /jntexpressindonesia, Twitter & IG /jntexpressid, (4) Drop point terdekat.

Statistika merupakan materi penting untuk di perdalam mengingat soal tentang materi ini sangat dominan menghiasi soal-soal Ujian Nasional maupun SBMPTN. Soal dan Pembahasan Statistika menjadi sesuatu yang sangat penting juga, karena untuk mendapat gambaran yang jelas tentang soal-soal UN, SBMPTN, maupun Ujian Mandiri membutuhkan ilustrasi yang jelas dan nyata. Hal ini bisa terwujud melalui bedah soal-soal yang pernah diujikan. Soal dan Pembahasan Statistika 1. Statistika UTBK 2019 MSDiketahui data $3,\ x,\ 6,\ 6, 7, 8, y$, dengan $x 7$. Persamaan menjadi $6 = -a - 7 - 2a - 6 + 2b - 14$ $6 = 7 - a + 12 - 2a + 31 - 3a - 14$ $6a = 30$ $a = 5$ $2b = 31 - 3a$ $2b = 31 - $2b = 16$ $b = 8$ $a + b - 1 = 5 + 8 - 1 = 12$ jawab C. 4. Statistika UTBK 2019 MSNilai matematika 7 orang siswa setelah diurutkan adalah sebagai berikut $a,b,c,7,d,d,9$. Jika nilai rata-rata semua siswa adalah 7 dan rata-rata 3 siswa terendah adalah $\dfrac{17}{3}$, maka rata-rata 3 nilai terbaik adalah . . . . $A.\ 8$ $B.\ \dfrac{25}{3}$ $C.\ \dfrac{26}{3}$ $D.\ 9$ $E.\ \dfrac{28}{3}$Rata-rata 3 nilai terendah $\dfrac{a + b + c}{3} = \dfrac{17}{3}$ $a + b + c = 17$ $\dfrac{a + b + c + 7 + 2d + 9}{7} = 7$ $\dfrac{17 + 7 + 2d + 9}{7} = 7$ $2d = 49 - 33$ $2d = 16$ $d = 8$ Rata-rata 3 nilai terbaik $\bar{x} = \dfrac{8 + 8 + 9}{3} = \dfrac{25}{3}$ jawab B. 5. Statistika SIMAK UI 2019 MDasDiketahui $a,\ b,\ c,\ d,\ dan\ e$ adalah bilangan bulat positif dengan $e = 3a,\ b = a + 1,\ a = c - 5$ dan $d = e - 2$. Jika rata-rata kelima bilangan tersebut adalah $17$, maka . . . . 1. jangkauan antarkuartilnya adalah $14$ 2. kuartil pertamanya adalah $11$ 3. jangkauannya adalah $17$ 4. mediannya mempunyai 2 faktor prima$b = a + 1$ $c = a + 5$ $d = 3a - 2$ $e = 3a$ $\dfrac{a + b + c + d + e}{5} = 17$ $\dfrac{a + a + 1 + a + 5 + 3a - 2 + 3a}{5} = 17$ $9a + 4 = 85$ $9a = 81$ $a = 9$ $b = 10$ $c = 14$ $d = 25$ $e = 27$ Data tersusun $9,\ 10,\ 14,\ 25,\ 27$ $Q_1 = \dfrac{9 + 10}{2} = 9,5$ $Q_2 = 14$ $Q_3 = \dfrac{25 + 27}{2} = 26$ Jangkauan antar kuartil $H = Q_3 - Q_1$ $H = 26 - 9,5 = 16,5$ Pernyataan 1 salah. Kuartil pertama $Q_1 = 9,5$ Pernyataan 2 salah. Jangkauan $x = 27 - 9 = 18$ Pernyataan 3 salah. Median $Q_2 = 14$ Faktor = 1, 2, 7, 14. Mediannya mempunyai dua faktor prima. Pernyataan 4 benar. jawab D. 6. Statistika UM UGM 2019 MDasJika rata-rata dari $a,b,c$ dan $a^2,b^2,c^2$ berturut-turut adalah 2 dan 4, maka rata-rata dari $ab,bc,ac$ adalah . . . . $A.\ \dfrac{10}{3}$ $B.\ \dfrac{11}{3}$ $C.\ 4$ $D.\ \dfrac{13}{3}$ $E.\ \dfrac{14}{3}$$\dfrac{a + b + c}{3} = 2$ $a + b + c = 6$ . . . . * $\dfrac{a^2 + b^2 + c^2}{3} = 4$ $a^2 + b^2 + c^2 = 12$ . . . . ** $a + b + c^2 = a^2 + b^2 + c^2 + 2ab + bc + ac$ $6^2 = 12 + 2ab + bc + ac$ $36 = 12 + 2ab + bc + ac$ $24 = 2ab + bc + ac$ $ab + bc + ac = 12$ $\dfrac{ab + bc + ac}{3} = 4$ $rata-rata = 4$ jawab C. 7. Statistika SBMPTN 2018 MDasSebelas siswa mengikuti suatu tes dan median nilai tes mereka adalah 91. Jika sudah diketahui tiga siswa memperoleh nilai 100, satu siswa memperoleh nilai 96, tiga siswa memperoleh nilai 90 serta dua siswa memperoleh nilai 86, maka nilai dua siswa yang belum diketahui yang paling mungkin adalah . . . . $A.\ 100\ dan\ 100$ $B.\ 100\ dan\ 90$ $C.\ 95\ dan\ 90$ $D.\ 93\ dan\ 91$ $E.\ 91\ dan\ 86$Karena jumlah datanya 11 ganjil, maka median adalah data ke 6. Jadi nilai tengah = 91. Urutan nilai 86, 86, 90, 90, 90, 91, ..., 96, 100, 100, 100. Kedua nilai tersebut adalah 91 dan satu lagi harus lebih besar dari 91. Jawaban yang mungkin adalah opsi D. Jawab D. 8. Statistika SBMPTN 2017 MDasDiketahui median dan rata-rata berat badan 5 balita adalah sama. Setelah ditambahkan satu data berat badan balita, rata-ratanya meningkat 1 kg, sedangkan mediannya tetap. Jika 6 data berat badan tersebut diurutkan dari yang paling ringan ke yang paling berat, maka selisih berat badan antara balita terakhir yang ditambahkan dan balita di urutan ke-4 adalah . . . . kg. $A\ 4$ $B\ \dfrac{9}{2}$ $C\ 5$ $D\ 6$ $E\ \dfrac{13}{2}$Misalkan berat badan balita setelah diurutkan adalah a, b, c, d, e → median = c. $\overline{x} = \dfrac{a + b + c + d + e}{5}$, Karena rata-rata = median, maka $c = \dfrac{a + b + c + d + e}{5}$ $5c = {a + b + c + d + e}$ . . . . 1 Satu data berat badan ditambahkan dan rata-rata meningkat 1 kg. $c + 1 = \dfrac{a + b + c + d + e + f}{6}$ $6c + 6 = a + b + c + d + e + f$ . . . . 2 Dari persamaan 1 dan 2 $6c + 6 = 5c + f$ $c + 6 = f$ . . . . 3 Setelah satu data ditambahkan median tetap, berarti $\dfrac{c + d}{2} = c$ $c + d = 2c$ $d = c$ . . . . 4 Maka selisih berat badan balita terakhir dan balita di urutan ke-4 = $f - d$ $= c + 6 - c $ $= 6$ jawab D. 9. Statistika SBMPTN 2016 MDasRata-rata nilai ujian matematika siswa di suatu kelas dengan 50 siswa tetap sama meskipun nilai terendah dan nilai tertinggi dikeluarkan. Jumlah nilai-nilai tersebut adalah 350. Jika data nilai-nilai ujian matematika tersebut merupakan bilangan asli yang tidak lebih besar daripada 10, maka jangkauan data nilai yang mungkin ada sebanyak. . . . $A\ 1$ $B\ 2$ $C\ 3$ $D\ 4$ $E\ 5$$\overline{x} = \dfrac{350}{50} = 7$ Jika data tertinggi dan terendah dikeluarkan, rata-rata tetap sama. Misalkan data terendah R dan data tertinggi T. $\dfrac{350 - R - T}{48} = 7$ $350 - R - T = 7\ .\ 48$ $350 - R - T = 336$ $350 - 336 = R + T$ $R + T = 14$ Jika nilai tertinggi maksimum 10, maka; $R = 4$ dan $T = 10$ → Jangkauan = 6 $R = 5$ dan $T = 9$ → Jangkauan = 4 $R = 6$ dan $T = 8$ → Jangkauan = 2 Jadi ada 3 jangkaun data yang mungkin. jawab C. 10. Statistika UNBK 2019 Mtk IPAPerhatikan histogram berikut. Kuartil $ke-2\ Q_2$ dari data berat badan yang ditunjukkan pada histogram di atas adalah . . . . $A.\ 50,5\ kg$ $B.\ 51,5\ kg$ $C.\ 52,5\ kg$ $D.\ 53,5\ kg$ $E.\ 54,5\ kg$Model soal seperti ini lebih mudah diselesaikan dengan cara berikut, tidak perlu dirubah ke dalam bentuk tabel. Merubah ke dalam bentuk tabel akan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Hitung jumlah seluruh data atau frekuensi ! $n = 2 + 6 + 13 + 10 + 9 + 7 + 3 = 50$ Median terletak pada data ke $\dfrac12n$ $\dfrac12n = 25 → Q_2$ terletak pada data atau frekuensi $ke - 25$. Hitung data atau frekuensi $ke - 25$ dari sebelah kiri 2 + 6 + 13 + 4 = 25, maka data $ke - 25$ terletak pada batang ke empat dari sebelah kiri. Untuk menghitung panjang kelas, kurangkan titik tengah interval kelas sebelah kanan dengan titik tengah interval kelas yang di sebelah kirinya. Contoh $42 - 37 = 5$. Sehingga panjang kelas $c = 5$. Karena $Q_2$ terletak pada interval kelas dengan titik tengah 52 dengan panjang kelas 5, kita bisa menentukan bahwa interval kelas $Q_2$ adalah $50 - 54$. $L_2 = 50 - 0,5 = 49,5$ → Kurangkan nilai bawah interval kelas dengan $0,5$. $fk_2 = 2 + 6 + 13 = 21$ → Jumlahkan seluruh frekwensi kelas yang ada disebelah kiri kelas $Q_2$. $f_2 = 10$ → Frekwensi kelas $Q_2$. $c = 54,5 - 49,5 = 5$ → Tambahkan nilai atas kelas dengan $0,5$ dan kurangkan nilai bawah kelas dengan $0,5$, kemudian kurangkan untuk mendapatkan panjang kelas $c$. $Q_2 = L_2 + \dfrac{\dfrac12n - fk_2}{f_2}.c$ $Q_2 = 49,5 + \dfrac{25 - 21}{10}.5$ $Q_2 = 49,5 + \dfrac{4}{10}.5$ $Q_2 = 49,5 + 2$ $Q_2 = 51,5$ jawab B. 11. Statistika UNBK 2019 Mtk IPATabel berikut menyatakan hasil penilaian guru terhadap kemampuan pelajaran fisika dari 70 orang siswa. Nilai Frekuensi $34 - 38$ 5 $39 - 43$ 9 $44 - 48$ 14 $49 - 53$ 20 $54 - 58$ 16 $49 - 63$ 6 Modus dari data pada tabel tersebut adalah . . . . $A.\ 49,5$ $B.\ 50,5$ $C.\ 51,5$ $D.\ 52,5$ $E.\ 53,5$Untuk menentukan modus, lihat kelas dengan frekuensi tertinggi. Terlihat dari soal bahwa frekuensi tertinggi adalah 20 pada interval kelas $49 - 53$. Berarti Modus terletak pada interval kelas $49 - 53$. Nilai Frekuensi $34 - 38$ 5 $39 - 43$ 9 $44 - 48$ 14 $49 - 53$ 20 $54 - 58$ 16 $49 - 63$ 6 $L_o = 49 - 0,5 = 48,5$ → Kurangkan nilai bawah interval kelas modus dengan $0,5$. $d_1 = 20 - 14 = 6$ → Kurangkan frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas di atasnya hijau dikurang kuning . $d_2 = 20 - 16 = 4$ → Kurangkan frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas di bawahnya hijau dikurang biru. $c = 53,5 - 48,5 = 5$ → tambahkan nilai atas kelas modus dengan $0,5$ dan kurangkan nilai bawah kelas modus dengan $0,5$, setelah itu lakukan pengurangan untuk mendapatkan panjang kelas $c$. $M_o = L_o + \dfrac{d_1}{d_1 + d_2}.c$ $M_o = 48,5 + \dfrac{6}{6 + 4}.5$ $M_o = 48,5 + \dfrac{6}{10}.5$ $M_o = 48,5 + 3$ $M_o = 51,5$ jawab C. 12. Statistika UNBK 2019 Mtk IPADiketahui data $7, 6, 2, p, 3, 4.$ Jika rata-rata dari data tersebut sama dengan mediannya, banyak nilai p yang mungkin untuk p bilangan asli adalah . . . . $A.\ 1$ $B.\ 2$ $C.\ 3$ $D.\ 4$ $E.\ 5$Susunan yang mungkin A. p, 2, 3, 4, 6, 7 atau 2, p, 3, 4, 6, 7 akan menghasilkan nilai p yang sama. $\dfrac{p + 22}{6} = \dfrac{3 + 4}{2}$ $p + 22 = 6.\dfrac72$ $p + 22 = 21$ $p = -1 →$ tidak memenuhi syarat. B. 2, 3, p, 4, 6, 7 atau 2, 3, 4, p, 6, 7 akan menghasilkan nilai p yang sama. $\dfrac{p + 22}{6} = \dfrac{p + 4}{2}$ $p + 22 = 6.\dfrac{p + 4}{2}$ $p + 22 = 3p + 4$ $p + 22 = 3p + 12$ $2p = 10$ $p = 5$ C. 2, 3, 4, 6, p, 7 atau 2, 3, 4, 6, 7, p akan menghasilkan nilai p yang sama. $\dfrac{p + 22}{6} = \dfrac{4 + 6}{2}$ $\dfrac{p + 22}{6} = 5$ $p + 22 = 30$ $p = 8$ Nilai p yang memenuhi syarat ada dua buah yaitu $p = 5\ dan\ p = 8$. jawab B. 13. Statistika UNBK 2019 Mtk IPSDiagram lingkaran berikut menunjukkan banyak warga dalam pemilihan kepala desa di empat daerah. Jika total warga mengikuti pemilihan itu, banyak warga yang memilih di daerah D adalah . . . . $A.\ 270\ warga$ $B.\ 300\ warga$ $C.\ 330\ warga$ $D.\ 360\ warga$ $E.\ 390\ warga$Kita hitung besar sudut D terlebih dahulu ! $\angle D = 360^o - 90^o + 135^o + 15^o$ $\angle D = 360^o - 240^o$ $\angle D = 120^o$ Banyak warga yang memilih di daerah $D = \dfrac{\angle D}{360^o}\ \times\ $= \dfrac{120^o}{360^o}\ \times\ $= \dfrac13\ \times $= 360\ warga$ jawab D. 14. Statistika UNBK Mtk IPSTabel berikut berikut menyajikan data nilai ulangan Bahasa Indonesia siswa kelas XII. Nilai Frekuensi $40 - 44$ 2 $45 - 49$ 8 $50 - 54$ 15 $55 - 59$ 10 $60 - 64$ 5 $65 - 69$ 10 Rata-rata nilai ulangan Bahasa Indonesia siswa kelas tersebut adalah . . . . $A.\ 53,2$ $B.\ 55,8$ $C.\ 56,3$ $D.\ 56,8$ $E.\ 58,2$ Nilai $f$ $x_i$ $d = x_i - \overline{x}$ $ $40 - 44$ 2 42 $-10$ $-20$ $45 - 49$ 8 47 $-5$ $-40$ $50 - 54$ 15 52 0 0 $55 - 59$ 10 57 5 50 $60 - 64$ 5 62 10 50 $65 - 69$ 10 67 15 150 $\sum f = 50$ $\sum fd = 190$ Rata-rata sementara $\overline{x_s}$ merupakan titik tengah $x_i$ dari kelas dengan frekwensi tertinggi. Dari tabel, frekwensi tertinggi adalah 15, sehingga rata-rata sementara adalah $\overline{x_s} = 52$ $\overline{x} = \overline{x_s} + \dfrac{\sum\ f}$ $\overline{x} = 52 + \dfrac{190}{50}$ $\overline{x} = 52 + 3,8$ $\overline{x} = 55,8$ jawab B. 15. Statistika UNBK Mtk IPSHistogram berikut menyatakan data nilai tes peserta didik kelas XI. Median data tersebut adalah . . . . $A.\ 70,5$ $B.\ 71,2$ $C.\ 71,5$ $D.\ 75,5$ $E.\ 79,5$Soal seperti ini sangat mudah untuk menghitungnya, tidak perlu dikonversi ke dalam bentuk tabel. Karena kalau dikonversi ke bentuk tabel akan memakan waktu dan makin ruwet. Banyak data $n$ Untuk menghitung banyak data $n$, jumlahkan seluruh frekuensi. $n = 5 + 4 + 5 + 10 + 6 = 30$ Median terletak pada data ke $\dfrac12n$ jika dihitung dari sebelah kiri hitung frekuensi. $\dfrac12n = \ = 15$ Kelas median terletak pada data $ke-15$ jika dihitung dari sebelah kiri. Dengan menghitung frekuensi dari sebelah kiri, kita bisa menentukan letak data $ke - 15$. Jumlahkan frekuensinya 5 + 4 + 5 + 1 = 15, data $ke - 15$ terletak pada batang ke empat dari kiri, yaitu batang dengan frekuensi 10. Dengan demikian kelas median adalah batang dengan frekwensi 10. $f_{k2} = 5 + 4 + 5 = 14$ → Jumlahkan seluruh frekuensi yang ada disebelah kiri kelas median batang dengan frekwensi 10. $f_2 = 10$ → Frekuensi kelas Median. $L_2 = 69,5$ → Tepi bawah kelas median, tidak perlu repot-repot lagi mencarinya karena di soal sudah diketahui tepi bawah kelas median $= 69,5$ dan tepi atas kelas median $= 79,5$. $c = 79,5 - 69,5 = 10$ → Untuk menghitung panjang kelas tinggal mengurangkan tepi atas kelas dengan tepi bawah kelas. $Me = L_2 + \dfrac{\dfrac12n - f_{k2}}{f_2}.c$ $Me = 69,5 + \dfrac{15 - 14}{10}.10$ $Me = 69,5 + 1$ $Me = 70,5$ jawab A. 16. Statistika UNBK Mtk IPSDiketahui data $2, 6, 7, 1, 4$. Varians data tersebut adalah . . . . $A.\ 5,4$ $B.\ 5,8$ $C.\ 6,0$ $D.\ 6,2$ $E.\ 6,4$$\overline{x} = \dfrac{2 + 6 + 7 + 1 + 4}{5} = \dfrac{20}{5} = 4$ $R = \dfrac 1n\displaystyle \sum_{i\ =\ 1}^{n}\leftx_i - \overline{x} \right^2$ $= \dfrac152 - 4^2 + 6 - 4^2 + 7 - 4^2 + 1 - 4^2 + 4 - 4^2$ $= \dfrac154 + 4 + 9 + 9 + 0$ $= \dfrac{26}{5}$ $= 5,2$ jawab - 17. Statistika UNBK 2018 Mtk IPADiketahui data sebagai berikut Nilai Frekuensi $66 - 70$ 8 $71 - 75$ 10 $76 - 80$ 12 $81 - 85$ 18 $86 - 90$ 15 $91 - 95$ 13 $96 - 100$ 4 Jumlah 80 Kuartil bawah $Q_1$ dari data tersebut adalah . . . . A. 75,83 B. 76,83 C. 76,33 D. 77,83 E. 78,33Menentukan kelas $Q_1$ Jumlah data $n = 80$, sudah diketahui dari soal. $Q_1$ terletak pada data ke $\dfrac14n$ $\dfrac{1}{4}n = \dfrac{1}{4}.80 = 20$ $Q_1$ terletak pada data atau frekuensi ke 20 dihitung dari atas. Kita bisa menentukan letak data ke 20 dengan menghitung 8 + 10 + 2 = 20, dengan demikian data ke 20 terletak pada baris ketiga dari atas dengan interval kelas $76 - 80$. $L_1 = 76 - 0,5 = 75,5$ ← tepi bawah kelas $Q_1$, didapat dengan mengurangkan nilai bawah kelas dengan $0,5$. $fk1 = 8 + 10 = 18$ ← Jumlah semua frekuensi di atas frekuensi kelas $Q_1$. $f1 = 12$ ← frekuensi kelas $Q_1$ $c = 80,5 - 75,5 = 5$ ← panjang kelas, didapat dengan mengurangkan tepi atas kelas dengan tepi bawah kelas. Tepi atas kelas adalah nilai atas kelas ditambah dengan $0,5$ dan tepi bawah kelas adalah nilai bawah kelas dikurangi $0,5$. $\displaystyle Q_1 = L_1 + \left\dfrac{\dfrac{1}{4}n - fk1}{f1}\right.c$ $\displaystyle Q_1 = 75,5 + \dfrac{20 - 18}{12}.5$ $\displaystyle Q_1 = 75,5 + \dfrac{2}{12}.5$ $Q_1 = 75,5 + 0,83$ $Q_1 = 76,33$ jawab C. 18. Statistika UNBK 2018 Mtk IPAPerolehan nilai tes siswa suatu kelas disajikan pada histogram berikut. Nilai tes siswa terbanyak adalah . . . . A. 74,75 B. 75,50 C. 75,75 D. 76,50 E. 77,50Karena yang ditanya adalah nilai tes siswa terbanyak, maka yang akan kita cari adalah modus. Dengan melihat histogram, kelas modus adalah batang keempat dari sebelah kiri dengan frekuensi 15. $L_o = 74,5$ ← tepi bawah kelas modus, dari soal sudah diketahui bahwa tepi bawah kelas modus adalah $74,5$ dan tepi atas kelas modus adalah $79,5$. $d1 = 15 - 9 = 6$ ← frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas disebelah kiri yang menempel kelas modus. $d2 = 15 - 6 = 9$ ← frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelah kanan yang menempel kelas modus. $c = 79,5 - 74,5 = 5$ ← panjang kelas, didapat dengan mengurangkan tepi atas kelas dengan tepi bawah kelas. $\displaystyle Mo = L_o + \dfrac{d1}{d1 + d2}.c$ $\displaystyle = 74,5 + \dfrac{6}{6 + 9}.5$ $\displaystyle = 74,5 + \dfrac{6}{15}.5$ $= 74,5 + 2$ $= 76,50$ jawab D. 19. Statistika UNBK 2018 Mtk IPSData nilai ujian matematika di suatu kelas disajikan pada tabel distribusi frekuensi kumulatif "kurang dari". Banyak siswa yang memperoleh nilai 40 - 59 adalah . . . . Nilai Frekuensi Kumulatif $\leq 19,5$ 3 $\leq 39,5$ 10 $\leq 59,5$ 18 $\leq 79,5$ 26 $\leq 99,5$ 30 $A.\ 7$ $B.\ 8$ $C.\ 10$ $D.\ 18$ $E.\ 26$Tabel distribusi frekwensinya kumulatif kita kembalikan ke tabel biasa seperti berikut Nilai Frekuensi $ 0 - 19 $ 3 $20 - 39$ 7 $40 - 59$ 8 $60 - 79$ 8 $80 - 99$ 4 Berarti banyak siswa yang memperoleh nilai $40 - 59$ adalah 8 orang. jawab B. 20. Statistika UNBK 2018 Mtk IPSTabel berat badan sekelompok siswa. Nilai Frekuensi $31 - 36$ 4 $37 - 42$ 6 $43 - 48$ 10 $49 - 54$ 14 $55 - 60$ 8 $61 - 66$ 5 $67 - 72$ 2 Modus dari berat badan siswa adalah . . . . $A.\ 49,06\ kg$ $B.\ 50,20\ kg$ $C.\ 50,40\ kg$ $D.\ 51,33\ kg$ $E.\ 51,83\ kg$Untuk menentukan kelas modus, lihat frekuensi tertinggi. Dari tabel terlihat bahwa frekuensi tertinggi adalah 14. Berarti kelas modus adalah baris keempat dengan interval kelas $49 - 54$. $L_o = 49 - 0,5 = 48,5$ → Tepi bawah kelas modus, yaitu nilai bawah kelas modus dikurangi $0,5$. $d_1 = 14 - 10 = 4$ → Frekuensi kelas modus dikurangi dengan frekuensi kelas di atasnya. $d_2 = 14 - 8 = 6$ → Frekuensi kelas modus dikurangi dengan frekuensi kelas di bawahnya. $c = 54,5 - 48,5 = 6$ → Panjang kelas, yaitu tepi atas kelas dikurangi tepi bawah kelas. $M_o = L_o + \dfrac{d_1}{d_1 + d_2}.c$ $= 48,5 + \dfrac{4}{4 + 6}.6$ $= 48,5 + \dfrac{4}{10}.6$ $= 48,5 + 2,4$ $= 50,9$ Tidak ada jawaban. 21. Statistika UNBK 2018 Mtk IPSPerhatikan berat badan dari kelompok siswa! Nilai Frekuensi $30 - 34$ 3 $35 - 39$ 4 $40 - 44$ 6 $45 - 49$ 11 $50 - 54$ 8 $55 - 59$ 5 $60 - 64$ 3 Kuartil bawah dari berat badan siswa adalah . . . . $A.\ 37,00\ kg$ $B.\ 42,00\ kg$ $C.\ 45,50\ kg$ $D.\ 53,25\ kg$ $E.\ 53,78\ kg$Hitung jumlah data $n$ dengan menjumlahkan seluruh frekuensi. $n = \sum f = 40$ Kuartil bawah atau $Q_1$ terletak pada data ke $\dfrac14n$. $\dfrac{1}{4}n = \dfrac{1}{4}.40 = 10$, berarti $Q_1$ terletak pada data ke 10 dihitung dari atas. Dengan menghitung dari atas 3 + 4 + 3 = 10, didapat kuartil bawah $Q_1$ terletak pada baris ketiga dari atas. Berarti kuartil bawah terletak pada interval kelas 40 - 44. $L_1 = 40 - 0,5 = 39,5$ $f_{k1} = 7$ → jumlah frekuensi yang ada di atas kelas kuartil bawah. Dalam soal ini 3 + 4 = 7. $f_1 = 6$ → Frekuensi kelas kuartil bawah. $c = 34,5 - 29,5 = 5$ → panjang kelas. $Q_1 = L_1 + \dfrac{\dfrac{1}{4}n - f_{k1}}{f_1}.c$ $= 39,5 + \dfrac{\dfrac{1}{4}.40 - 7}{6}.5$ $= 39,5 + \dfrac{1}{2}.5$ $= 39,5 + 2,5$ $= 42,00$ jawab B. 22. Statistika UNBK 2018 Mtk IPSSimpangan rata-rata dari data 6,5,7,5,6,8,7,6,6,7,4,5 adalah . . . . $A.\ \dfrac{7}{3}$ $B.\ \dfrac{5}{3}$ $C.\ \dfrac{7}{5}$ $D.\ \dfrac{3}{5}$ $E.\ \dfrac{5}{6}$$\overline{x} = \dfrac{4 + + + + 8}{12}$ $\overline{x} = \dfrac{72}{12} = 6$ $SR = \dfrac{\displaystyle \sum_{i\ =\ 1}^{n}x_i - \overline{x}}{n}$ $= \dfrac{4 - 6 + 3.5 - 6 + 4.6 - 6 + 3.6 - 7 + 8 - 6}{12}$ $= \dfrac{2 + 3 + 0 + 3 + 2}{12}$ $= \dfrac{10}{12}$ $= \dfrac{5}{6}$ jawab E. 23. Statistika UNBK 2017 Mtk IPAModus dari histogram berikut adalah . . . . A. 42,17 B. 43,17 C. 43,50 D. 43,83 E. 45,50Modus adalah nilai yang paling sering muncul. Nilai yang paling sering muncul ditunjukkan oleh batang ketiga dari sebelah kiri dengan frekuensi 9. Perhatikan titik tengah interval kelas modus adalah 43. Panjang kelas bisa didapat dengan mengurangkan dua titik tengah interval kelas yang berdekatan, contoh $38 - 33 = 5$. Dengan demikian panjang kelas $c = 5$. Jika panjang kelas $c = 5$ dan titik tengah interval kelas modus adalah 43, maka dengan mudah dapat ditentukan interval kelas modus adalah $41 - 45$. $L_o = 41 - 0,5 = 40,5$ → Tepi bawah kelas modus, yaitu nilai bawah kelas modus dikurangi $0,5$. $d_1 = 9 - 7 = 2$ → Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas di sebelah kiri kelas modus frekuensi batang ketiga dari kiri dikurangi batang kedua dari kiri. $d_2 = 9 - 5 = 4$ → Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas disebelah kanan kelas modus frekuensi batang ketiga dikurangi frekuensi batang keempat dari kiri. $c = 5$ → panjang kelas. $M_o = L_o + \dfrac{d_1}{d_1 + d_2}.c$ $= 40,5 + \dfrac{2}{2 + 4}.5$ $= 40,5 + \dfrac53$ $= 40,5 + 1,67$ $= 42,17$ jawab A. 24. Statistika UNBK 2017 Mtk IPAPerhatikan data pada tabel berikut ! Data Frekuensi $45 - 49$ 2 $50 - 54$ 3 $55 - 59$ 3 $60 - 64$ 6 $65 - 69$ 4 $70 - 74$ 2 Kuartil atas dari data pada tabel tersebut adalah . . . . A. 64,5 B. 64,75 C. 65,00 D. 65,50 E. 65,75$n = \sum f = 20$ Kuartil atas $Q_3$ terletak pada data ke $\dfrac34n$. $\dfrac34n = \ = 15$, kuartil atas terletak pada data ke 15 jika dihitung dari atas frekuensi baris pertama. Dengan menghitung frekuensi mulai dari atas yaitu 2 + 3 + 3 + 6 + 1 = 15, terlihat bahwa data ke 15 terletak pada baris kelima dengan interval kelas $65 - 69$. $L_3 = 65 - 0,5 = 64,5$ → Tepi bawah kelas $Q_3$. $\dfrac34n = \ = 15$ $f_{k3} = 2 + 3 + 3 + 6 = 14$ → Jumlah seluruh frekuensi yang ada di atas kelas $Q_3$. $f_3 = 4$ → Frekuensi kelas $Q_3$. $c = 69,5 - 64,5 5$ → panjang kelas. $Q_3 = L_3 + \dfrac{\dfrac34n - f_{k3}}{f_3}.c$ $= 64,5 + \dfrac{15 - 14}{4}.5$ $= 64,5 + \ $= 64,5 + 1,25$ $= 65,75$ jawab E. 25. Statistika UNBK 2017 Mtk IPSNilai hasil tes penerimaan calon pegawai di suatu perusahaan dinyatakan dalam bentuk tabel berikut. Nilai Banyak Calon Pegawai $5,0$ 9 $5,5$ 6 $6,0$ 10 $6,5$ 11 $7,0$ 8 $7,5$ 3 $8,0$ 1 8,5 2 Calon yang lulus dapat diterima menjadi pegawai adalah mereka yang mendapat nilai lebih besar sama dengan $6,5$. Persentase calon pegawai yang diterima adalah . . . . A. 65% B. 50% C. 40% D. 35% E. 25%Jumlah seluruh calon pegawai adalah 9 + 6 + 10 + 11 + 8 + 3 + 1 + 2 = 50. Jumlah pegawai yang memiliki nilai 6,5 ke atas adalah 11 + 8 + 3 + 1 + 2 = 25. Persentase calon pegawai yang diterima $P = \dfrac{25}{50}.100\%$ $= 50\%$ jawab B. 26. Statistika UNBK 2017 Mtk IPSHistogram berikut menyajikan data tinggi mistar yang dapat dilalui oleh siswa suatu SMA pada kegiatan olahraga lompat tinggi. Kuartil bawah data tersebut adalah . . . . A. 6,5 B. 6,9 C. 7,1 D. 7,4 E. 7,5Hitung $n$ dengan menjumlahkan seluruh frekuensi. $n = \sum f = 40$ $\dfrac14n = \ = 10$ $Q_1$ terletak pada data ke $\dfrac14n$ dihitung dari batang paling kiri. Dengan demikian $Q_1$ terletak pada data ke 10. Dengan menghitung 3 + 4 + 3 = 10, berarti $Q_1$ terletak pada batang ketiga dari sebelah kiri. Kita bisa menghitung panjang kelas $c$ dengan mengurangkan titik tengah interval kelas yang berdekatan, contoh $17 - 14 = 3$. Karena titik tengah interval kelas $Q_1 = 8$ dan panjang kelas $c = 3$, maka dengan mudah dapat ditentukan interval kelas $Q_1$ adalah $7 - 9$. $L_1 = 7 - 0,5 = 6,5$ $f_{k1} = 3 + 4 = 7$ → Jumlah semua frekuensi disebelah kiri batang $Q_1$. $f_1 = 8$ → Frekuensi kelas/batang $Q_1$. $Q_1 = L_1 + \dfrac{\dfrac14n - f_{k1}}{f_1}.c$ $= 6,5 + \dfrac{10 - 7}{10}.3$ $= 6,5 + \dfrac{9}{10}$ $= 6,5 + 0,9$ $= 7,4$ jawab D. 27. Statistika UNBK 2017 Mtk IPSVarians dari data 8, 7, 10, 12, 9, 4, 6 adalah . . . . A. 2 B. 6 C. 7 D. 21 E. 42Varians V disebut juga ragam R $V = \dfrac1n \displaystyle \sum_{i\ =\ 1}^{n}x_i - \overline{x}^2$ $\overline{x} = \dfrac17.8 + 7 + 10 + 12 + 9 + 4 + 6$ $= \dfrac{56}{7}$ $= 8$ $V = \dfrac17[8 - 8^2 + 7 - 8^2 + 10 - 8^2 +$ $12 - 8^2 + 9 - 8^2 + 4 - 8^2 + 6 - 8^2]$ $= \dfrac17.0 + 1 + 4 + 16 + 1 + 16 + 4$ $= \ $= 6$ jawab B. 28. Statistika UNBK 2016 Mtk IPAKuartil atas dari data pada histogram adalah . . . . A. 74,50 B. 75,25 C. 77,25 D. 78,00 E. 78,50Hitung $n$ dengan menjumlahkan seluruh frekuensi. $n = \sum f = 40$ Kuartil atas $Q_3$ terletak pada data ke $\dfrac34n = \ = 30$ dihitung dari batang paling kiri. Dengan menghitung jumlah frekuensi dari batang paling kiri 6 + 8 + 7 + 9 = 30, letak $Q_3$ adalah batang keempat dari kiri. $L_3 = 69,5$ → Tepi bawah kelas $Q_3$, sudah diketahui pada histogram. $f_{k3} = 6 + 8 + 7 = 21$ → jumlah seluruh frekuensi yang ada di sebelah kiri kelas $Q_3$. $f_3 = 10$ → Frekuensi kelas $Q_3$. $c = 79,5 - 69,5 = 10$ → Tepi atas kelas $Q_3$ dikurangi tepi bawah kelas $Q_3$. $Q_3 = L_3 + \dfrac{\dfrac34n - f_{k3}}{f_3}.c$ $= 69,5 + \dfrac{30 - 21}{10}.10$ $= 69,5 + \dfrac{9}{10}.10$ $= 69,5 + 9$ $= 78,50$ jawab E. 29. Statistika UN 2016 Mtk IPSDiagram berikut menunjukkan 600 peserta ekstrakurikuler di sebuah SMA. Banyak siswa yang mengikuti ekstrakurikuler tenis meja sebanyak . . . . A. 50 siswa B. 75 siswa C. 100 siswa D. 150 siswa E. 180 siswa$\angle E = 360^o - 90^o + 30^o + 60^o + 150^o$ $= 360^o - 330^o$ $= 30^o$ Untuk menghitung jumlah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler tenis meja E, cukup dengan membandingkan sudut. $\dfrac{\angle E}{360^o} = \dfrac{E}{600}$ $\dfrac{30^o}{360^o} = \dfrac{E}{600}$ $\dfrac{1}{12} = \dfrac{E}{600}$ $E = \dfrac{600}{12}$ $= 50$ siswa. jawab A. 30. Statistika UN 2016 Mtk IPSDalam suatu kelas terdapat 22 siswa. Guru mengadakan ulangan matematika. Hasil ulangan siswa diperoleh reta-rata 5 dan jangkauan 4. Bila nilai seorang siswa yang paling rendah dan nilai seorang siswa yang paling tinggi tidak disertakan, nilai rata-rata berubah menjadi 4,9. Nilai siswa yang paling rendah dan paling tinggi tersebut berturut-turut adalah . . . . A. 2 dan 6 B. 3 dan 7 C. 4 dan 8 D. 5 dan 9 E. 6 dan 10$\overline{x_o} = 5$ Jumlah seluruh nilai = = 110 Jika nilai tertinggi T dan terendah R dikeluarkan, maka jumlah seluruh nilai menjadi $110 - T - R$ dan jumlah siswa berkurang 2 menjadi 20 siswa. Nilai rata-rata siswa setelah nilai tertinggi dan terendah dikeluarkan bisa dihitung dengan rumus $\overline{x_1} = \dfrac{110 - T - R}{20}$ $4,9 = \dfrac{110 - T - R}{20}$ $4, = 110 - T - R$ $98 = 110 - T - R$ $T + R = 110 - 98$ $T + R = 12$ . . . . * Jangkauan adalah nilai tertinggi T dikurangi nilai terendah R. Dari soal diketahui jangkauan adalah 4, sehingga $T - R = 4$ . . . . ** Eliminasi persamaan * dan ** $T + R = 12$ $T - R = 4$ - + $2T = 16$ $T = 8$ $R = 4$ jawab C. 31. Statistika UN 2016 Mtk IPSTabel berikut merupakan data berat badan 40 siswa. Berat badan kg Frekuensi $34 - 39$ 1 $40 - 45$ 4 $46 - 51$ 6 $52 - 57$ 9 $58 - 63$ 12 $64 - 69$ 5 $70 - 75$ 3 Median $Q_2$ dari data tersebut adalah . . . . A. 83 kg B. 72,5 kg C. 62,5 kg D. 57,5 kg E. 52,5 kg$n = 40 → \dfrac12n = \ = 20$ $Q_2$ terletak pada interval kelas $52 - 57$ $L_2 = 52 - 0,5 = 51,5$ $f_{k2} = 1 + 4 + 6 = 11$ $f_2 = 9$ $c = 57,5 - 51,5 = 6$ $Q_2 = L_2 + \dfrac{\dfrac12n - f_{k2}}{f_2}.c$ $= 51,5 + \dfrac{20 - 11}{9}.6$ $= 51,5 + \ $= 51,5 + 6$ $= 57,5$ jawab D. 32. Statistika UN 2016 Mtk IPSSimpangan rata-rata data 9, 3, 7, 8, 4, 5, 4, 8 adalah . . . . $A.\ 0$ $B.\ \sqrt{2}$ $C.\ 2$ $D.\ \sqrt{6}$ $E.\ 6$Data setelah diurutkan 3, 4, 4, 5, 7, 8, 8, 9 $\overline{x} = \dfrac{3 + + 5 + 7 + + 9}{8}$ $= \dfrac{48}{8}$ $= 6$ $SR = \dfrac1n \displaystyle \sum_{i\ =\ 1}^{n} \bigrx_i - \overline{x}\Bigr$ $= \dfrac18.3 - 6 + 2.4 - 6 + 5 - 6 + 7 - 6 +$ $2.8 - 6 + 9 - 6$ $= \dfrac18.3 + + 1 + 1 + + 3$ $= \dfrac18.3 + 4 + 1 + 1 + 4 + 3$ $= \dfrac18.16$ $= 2$ jawab C. 33. Statistika SPMB 2004 MDasData berikut adalah tinggi badan sekelompok siswa. Tinggi cm Frekuensi $151 - 155$ 5 $156 - 160$ 20 $161 - 165$ $k$ $166 - 170$ 26 $171 - 175$ 7 Jika median data tersebut 163,5 maka nilai $k$ adalah . . . . A. 40 B. 42 C. 44 D. 46 E. 48Median telah diketahui 163,5 dan terletak pada interval kelas $161 - 165$, dengan demikian seluruh data yang kita butuhkan sudah tersedia. $n = 58 + k$ → Jumlahkan seluruh frekuensi. $\dfrac12n = 29 + \dfrac12k$ $L_2 = 160,5$ → Tepi bawah kelas, yaitu nilai bawah kelas dikurangi $0,5$. $f_{k2} = 5 + 20 = 25$ → Jumlah seluruh frekuensi diatas kelas median. $f_2 = k$ → Frekuensi kelas median. $c = 165,5 - 160,5 = 5$ → Panjang kelas. $Me = Q_2 = L_2 + \dfrac{\dfrac12n - f_{k2}}{f_2}.c$ $163,5 = 160,5 + \dfrac{\left29 + \dfrac12k - 25\right}{k}.5$ $163,5 - 160,5 = \dfrac{\left4 + \dfrac12k\right}{k}.5$ $3 = \dfrac{20 + \dfrac52k}{k}$ $3k = 20 + \dfrac52k$ $\dfrac12k = 20$ $k = 40$ jawab A. 34. Statistika UM UGM 2017 MdasSekumpulan bilangan mempunyai rata-rata 15 dengan jangkauan 6. Jika setiap bilangan tersebut dikurangi $a$ kemudian hasilnya dibagi $b$ akan menghasilkan bilangan baru dengan rata-rata 7 dan jangkauannya 3. Nilai $a$ dan $b$ berturut-turut adalah . . . . A. 3 dan 2 B. 2 dan 3 C. 1 dan 2 D. 2 dan 1 E. 3 dan 1Misalkan bilangan-bilangan tersebut adalah $x_1, x_2, x_3, \cdots, x_n$ Jangkauan $x_n - x_1 = 6$ . . . . 1 $\dfrac{x_1 + x_2 + x_3 + \cdots + x_n}{n} = 15$ $x_1 + x_2 + x_3 + \cdots + x_n = 15n$ . . . . * Setiap bilangan dikurangi $a$ kemudian hasilnya dibagi $b$, bilangan-bilangan menjadi $\dfrac{x_1 - a}{b}, \dfrac{x_2 - a}{b}, \dfrac{x_3 - a}{b}, \cdots, \dfrac{x_n - a}{b}$ Rata-rata $\dfrac{\dfrac{x_1 - a}{b} + \dfrac{x_2 - a}{b} + \dfrac{x_3 - a}{b} + \cdots + \dfrac{x_n - a}{b}}{n} = 7$ $\dfrac{x_1 + x_2 + x_3 + \cdots + x_n - na}{bn} = 7$ $x_1 + x_2 + x_3 + \cdots + x_n - na= 7bn$ . . . . ** Dari * dan ** $15n - na = 7nb$ $15 - a = 7b$ $a + 7b = 15$ . . . . *** Jangkauan $\dfrac{x_n - a}{b} - \dfrac{x_1 - a}{b} = 3$ $\dfrac{x_n - a - x_1 + a}{b} = 3$ $x_n - x_1 = 3b$ . . . . 2 Eliminasi persamaan 1 dan 2 $x_n - x_1 = 6$ $x_n - x_1 = 3b$ - - $6 - 3b = 0$ $6 = 3b$ $b = 2$ Masukkan $b = 2$ ke persamaan *** $a + = 15$ $a = 1$ jawab C. 35. Statistika UM UGM 2016Nilai rata-rata Bahasa Inggris dalam suatu kelas yang terdiri dari 14 siswa adalah 6. Satu siswa memperoleh nilai tertinggi dan satu siswa lain memperoleh nilai terendah. Nilai rata-rata tanpa nilai tertinggi dan terendah juga sama dengan 6. Jika nilai terendahnya adalah $b$, maka selisih nilai tertinggi dan terendah adalah . . . . $A.\ 10 - b$ $B.\ 12 - 2b$ $C.\ 18 - 3b$ $D.\ 20 - 4b$ $E.\ 3b - 4$Jumlah seluruh nilai $= = 84$ Rata-rata tanpa nilai tertinggi dan terendah $\overline {x} = \dfrac{84 - T - R}{12}$ $6 = \dfrac{84 - T - b }{12}$ $72 = 84 - T - b$ $T = 12 - b$ Selisih nilai tertinggi dan terendah $S = T - R$ $= 12 - b - b$ $= 12 - 2b$ jawab B. Demikianlah soal dan pembahasan tentang statistika, semoga bermanfaat. Selamat belajar! Disusun oleh Joslin Sibarani Alumni Teknik Sipil ITB

.
  • efpaw270m0.pages.dev/114
  • efpaw270m0.pages.dev/915
  • efpaw270m0.pages.dev/468
  • efpaw270m0.pages.dev/835
  • efpaw270m0.pages.dev/638
  • efpaw270m0.pages.dev/735
  • efpaw270m0.pages.dev/9
  • efpaw270m0.pages.dev/203
  • efpaw270m0.pages.dev/549
  • efpaw270m0.pages.dev/20
  • efpaw270m0.pages.dev/640
  • efpaw270m0.pages.dev/521
  • efpaw270m0.pages.dev/730
  • efpaw270m0.pages.dev/520
  • efpaw270m0.pages.dev/28
  • 54 sama dengan 9 lebih dari t