BuMarmo Seperti yang kujanjikan, beberapa teman kantorku akhirnya menjadi langganan pijatan Bu Mumun setelah aku mempromosikannya. Rupanya pijatannya benar-benar disukai para pria. Termasuk Pak Marmo, atasanku. Bahkan ada dua temanku yang menanyakan kemungkinan untuk tidak sekadar mendapat layanan memijat dari Bu Mumun tetapi lebih dari itu.
Universitas swasta yang terletak di Jalan DI Panjaitan – Jakarta Timur itu berada di antara jalan uatama, satu jalan sekunder, sebuah sungai yang kalau musim banjir pasti meluap, dan rumah2 penduduk yang padat. Dan di antara kepadatan rumah2 penduduk itu terdapat suatu kisah mesum. Kisah ini terjalin antara mahasiswa yang kuliah universitas swasta tersebut dan pemilik kos2an di mana sang mahasiswa tinggal itu terdiri atas rumah2 petak sebanyak 5 pintu yang masing2 petak terdiri atas 3 ruangan. Di samping rumah2 petak tersebut menempel rumah utama yang merupakan tempat pemilik kos2an tinggal. Nama pemilik kos2an adalah Haji Imron. Biasa dipanggil oleh tetangga dan mahasiswa dengan sebutan Pak Haji. Tempat kos2an dan rumah utama ini di kelilingi oleh pagar besi setinggi 1,5 meter di bagian depan yang memiliki dua pintu masuk dan pagar tembok di tiga sisi lainnya setinggi 3 meter. Halamannnya dihampari oleh konblok dan dihiasi oleh berbagai tanaman, sehingga terlihat sangat rapi, asri, anggun, dan sejuk. Kos2an ini hanya diperuntukkan bagi mahasiswa. Di sinilah Rizal, mahasiswa di universitas swasta itu tinggal. Sudah 3 bulan ia tinggal di sini. Rizal adalah mahasiswa asal Cikampek, tetapi ia bukanlah asli Imron memiliki 3 orang anak. Satu laki2, dan dua perempuan. Dua anaknya sudah berkeluarga, sedangkan satu lagi yang laki2 masih duduk di kleas 2 SMU. Yang paling menarik hati Rizal adalah Bu Haji. Walau usianya sudah 43 tahun penampilanya masih seperti umur 30-an. Bu Haji selalu ramah pada tetangga maupun mahasiswa2 yang ngekos di rumahnya. Bodynya bongsor, berkulit kuning langsat, dan selalu memakai kerudung. Bila ia keluar dengan mobil Innova-nya ia akan memakai kaca mata hitam sebagai hiasan. Rizal sering mencuri pandang mengamati Bu Haji. Pernah Rizal menggoda Bu Haji ketika Rizal hendak berangkat ke kampus dengan motor Honda nya sedangkan Bu Haji hendak keluar dengan Kijang Innova-nya.ā€œWah, Bu Haji, gayanya seperti cewek2 di kampusku aja nih..,ā€goda Rizalā€œIya dong, Zal. Biarpun udah tua harus tetap jaga penampilan lho...harus semangat seperti anak2 muda,ā€balas Bu Haji sambil melemparkan senyumnya.ā€œIya deh, Bu Haji. Saya setuju kok..,ā€ujar Bu Rizal. ā€œSaya duluan ,Bu Haji,ā€seru Rizal sambil melajukan Rizal pulang malam, Rizal sering mengamati Bu Haji nongkrong sendirian di ruang tengah menonton televisi. Bahkan kadang sampai larut malam. Yang paling membuat Rizal kagum sekaligus ngiler adalah ketika suatu sore ia bertamu sekaligus hendak membayar uang kontrakan bulanan. Rizal diterima oleh Bu Haji di ruang tengah yang sejuk dan asri itu. Bu Haji menemuinya dengan celana pendek yang ketat dan kemeja yang longgar. Bu Haji hanya senyum2 saja melihat Rizal yang kikuk dan mata Rizal yang kadang2 melirik ke pahanya. Di dalam rumahnya Bu Haji memang sering memakai celana pendek dan melepaskan keluar daru rumah Bu Haji dan sampai di kamarnya sendiri, Rizal membayangkan semua yang baru saja dilihatnya. Paha putih yang gempal dan padat. Sangat mulus, pikir Rizal. Dan Rizal yakin di balik kemeja longgar yang dipakai Bu Haji terdapat kulit yang putih-mulus dan buah dada yang besar. Rizal sering membayangkan bisa menggumuli tubuh Bu Haji yang bongsor dan putih mulus itu. Rizal juga sering membayangkan memek Bu Haji, pasti tebal dan empuk gumamnya dalam hati. Tetapi Rizal lalu tersenyum masem karena tubunya termasuk agak kurus walaupun ia memiliki tinggi 173 cm. Kalau sudah begitu Rizal akan mengusap-usap kontolnya lalu melepaskan pusingnya di kamar Haji Imron termasuk tuan tanah. Ia memiliki beberapa kos2an dan sejumlah rumah yang dikontrakkan. Semua tersebar di wilayah Jabodetabek. Ia paling sering ke wilayah Depok. Selain mengunjungi anaknya dan rumah kos2an yang pengelolaannya diserahkan pada anaknya juga karena di sebelah kos2an itu terdapat kolam pancing yang yang cukup ramai dikunjungi. Kolam pancing itu juga dikelola oleh anaknya dan menantunya di samping beberapa pembantu. Hampir setiap hari Pak Haji Imron pergi ke Depok. Kalau sudah asyik memancing Pak Haji Imron bisa menginap sampai 3-4 sore Rizal berjalan ke samping rumah utama yang ditanami beberapa batang pohon jambu Taiwan. Ia bermaksud mengambil beberapa buah jambu Taiwan. Pak Haji dan Bu Haji memang tidak melarang anak2 kosnya mengambil hasil tanaman yang ada di sekitar rumah itu. Karena kadang2 anak2 kos juga ikut membantu mengurusi tanaman2 tersebut. Saat itu beberapa pohon jambu sedang berbuah. Buahnya besar2 dan siap itu terletak di antara tembok pagar dan tembok dinding rumah utama. Ketika ia hendak melangkah ke rimbunan pohon jambu, ia melihat daun jendela yang menghadap ke pohon2 jambu itu terbuka. Itu merupakan kamar tidur Pak Haji dan Bu Haji. Ia seketika ragu. Tetapi di benaknya adalah bahwa tadi pagi ia melihat Pak Haji dan Bu Haji keluar rumah memakai Suzuki Escudo. Dan ketika ia terbangun sore ini Suzuki Escudo belum ada di halaman. Ia hendak membatalkan niatnya karena takut jangan2 ketika ia tertidur tadi Pak Haji dan Bu Haji pulang dan Suzuki Escudo mungkin dipinjam seseorang atau salah satu anaknya. Setelah beberpa detik, Rizal memutuskan memeriksa perlahan. Ia berjalan di atas teras keramik samping yang sempit. Dengan ujung matanya ia mencoba meneliti kamar itu. Untunglah…,pikirnya. Kamar itu Rizal pun melanjutkan niatnya. Ia mengambil beberapa buah jambu. Ketika ia hendak berbalik, Rizal sangat kaget dan pucat. Karena pada saat yang sama ia melihat Bu Haji masuk ke dalam kamar. Bu Haji hanya memakai celana pendek yang sangat ketat. Dan di atasnya, seluruh kancing kemeja Bu Haji belum terpasang sehingga memperlihatkan perut dan pusarnya yang mulus dan putih dan juga BH nya yang membungkus dadanya yang besar. Bu Haji juga kaget dan hampir berteriak. Tetapi ketika menyadari bahwa orang yang ada di samping rumah adalah Rizal ia hanya kaget sebentar saja. Tangannya bergerak mengatupkan kemejanya tanpa memasang kancingnya.ā€œAh…kirain tadi siapa…Ibu kaget setengah mati,ā€seru Bu Haji dari dalam kamar. Ia melipat kedua tangan diperutnya sehingga kemejanya tidak terbuka.ā€œMaaf Bu Haji…maaf…Maaf Bu Haji…tadi saya kira Bu Haji pergi dengan Pak Haji…jadi saya berani ke sini,ā€Rizal berusaha menjelaskan. Ia terlihat kikuk dan agak malu2.ā€œIya sudah…kirain siapa..,ā€kata Bu Haji. Ia tersenyum pada Rizal.ā€œMaaf Bu Haji…,ā€kata Rizal berjalan menunduk. ā€œPermisi Bu Haji…,ā€ kata Rizal permisi dan melihat ke Bu Haji sebentar. Bu Haji mengangguk tersenyum. Ketika Rizal melihat Bu Haji sebentar, ia sempat melirik ke dada Bu Haji yang tidak begitu serius menutupi bagian di kamarnya, Rizal malah tidak memperdulikan jambu yang baru saja diambilnya. Yang ada dalam pikirannya adalah pusar, perut, dan BH Bu Haji. Ia terduduk dalam kasurnya. Memandang langit2 kamarnya. Bayangan Bu Haji yang super seksi tadi memenuhi angannya. Ia menggerakkan tangannya mengusap-usap kontolnya yang seketika menegang keras. Rizal menghempaskan punggunya ke kasur. Menarik tangannya dari selangkangannnya. Ia merenung, jika tadi di belakang Bu Haji muncul Pak Haji, maka ia akan kena Rizal masih berusa menenangkan pikirannya tiba2 handphone-nya berbunyi. Rizal mengambil handphone-nya.ā€œHallo..ā€jawabnya. Tapi diseberang tidak ada jawaban. Panggilan itu terputus. Rizal mengamati nomor ā€œReceived Callsā€ pada handphonenya. Nomor yang tidak dikenalnya. Ia meletakkan handphone itu. Tetapi ketika teringat dengan seorang cewek yang baru dikenalnya kemarin ia meraih lagi handphone tersebut. Siapa tahu cewek itu, pikir Rizal. Rizal memanggil nomor itu.ā€œHallo…,ā€panggilnya.ā€œHallo…emang kamu gak kuliah..?ā€seketika Rizal heran. Ada riak senang dalam hatinya. Suara itu adalah suara Bu Haji.ā€œEh, Bu Haji…eh..nggak Bu Haji…hari ini saya emang ga ada jadwal kuliah…,ā€ujar Rizal dengan suara yang dibuatnya sedemikian rupa.ā€œHhhmm, gimana jambunya? Enak ga?ā€tanya Bu Haji di seberang. Suaranya terdengar akrab dan manis di telinga Rizalā€œAh, belum sempat Bu Haji…baru juga mau makan…dari bentuk dan warnanya kayaknya enak sih..,ā€kata Rizal mencoba berakrab-akrab ria.ā€œNtar kalau udah makan bilang ibu iya. Kalau enak Ibu juga mau ambil,ā€ā€œIya Bu Haji…,ā€jawab Rizal. Ketika ia merasa Bu Haji hendak menutup pembicaraan, Rizal buru-buru bertanya.ā€Ehh, hhmmm…maaf Bu, Pak Haji kemana? Tadi sepertinya saya lihat bareng Bu Haji keluar,ā€ā€œTadi pagi emang keluar bareng Ibu tapi sebentar aja ke salon. Trus pulang. Sekarang bapak ke Depok….,ā€ kata Bu Haji menjelaskan.ā€œOhh..iya udah deh bu…maaf tadi ya Bu Haji…saya tidak tahu..,ā€ujar Rizal.ā€œHmmm-hhmm..,ā€Bu Haji tertawa kecil di seberang.ā€Nanti kalau udah dimakan jambunya jangan lupa sms bilang ibu ya. SMS aja enak apa nggak..!ā€ā€œIya bu..ā€ujar Rizal. Dan pembicaraan pun jam tujuh setelah makan, Rizal mengambil HP-nya. Ia belum memakan jambunya, tetapi dalam hatinya ia akan mengatakan saja bahwa jambu itu enak.ā€œMalam Bu Haji…jambunya enak,ā€begitu is isms Rizal.ā€œBener enak?ā€balas sms Bu Haji.ā€œIya Bu. Bener enakā€.ā€œKamu lagi ngapain?ā€sms Bu Haji.ā€œGak lagi ngapain Bu. Tiduran aja,ā€balas Rizal sambil heran dgn isi sms Bu Haji.ā€œEmang ga keluar? Mahasiswa kan ngapelnya ga cuma malam mingguā€balas Bu Haji lagi.ā€œNggak Bu. Lagi pengen di rumah aja. Maaf, kalau Bu Haji sedang apa?ā€sms Rizal.ā€œLagi sms an ama kamu..hehe..!ā€jawab sms Bu Haji. Isi sms ini membuat Rizal senang setengah mati. Ia tersenyun-senyum dalam hati. Rizal agak bingung untum membalas. Ia tidak tahu hendak mengetik apa. Tiba2 sms Bu Haji masuk lagi.ā€œTadi kamu lihat ibu ya..?ā€Rizal hampir berteriak senang setengah mati membaca sms ini. Ia membaca sms itu berulang-ulang. Ia berpikir sejenak untuk membalas apa.ā€œHhmm, iya bu. Maaf…saya tadi tidak sengaja..,ā€akhirnya hanya itu yang ditulisnya.ā€œGak sengaja tapi dah lihat ya…?ā€sms Bu Haji. Rizal jadi makin semangat.ā€œIya bu. Maaf…saya ga ingat lagi kok Bu…tapi…,ā€balas Rizal. Ia sengaja menggantung sms nya untuk membuat Bu Haji yang sering diidam-idamkanya jadi penasaran. Tetapi setelah Rizal menunggu 5 menit Bu Haji tidak lagi membalas. Ia pun ragu untuk mengirim sms ia hendak meletakkan HPnya, Bu Haji menelepon. Rizal bersorak dalam hati.ā€œHallo…,ā€sahut Rizal dengan suara dibuat merdu.ā€œTapi apa, Zal?ā€tanya Bu Haji pelan. Suaranya agak sengau.ā€œNnnggg…apa ya…? Rizal menyahut dengan canda.ā€œApa..ayo apa..?ā€desak Bu Haji dengan nada seperti tertawa.ā€œHhmm…tapi aku senang aja melihatnya…,ā€akhirnya Rizal memberanikan diri.ā€œHhhmmm…kamu ini…kirain apa tadi…emang kamu lihat apa coba..?ā€tanya Bu Haji.ā€œLihat sesuatu…nnggg…yang pengennya ga cuma dilihat…,ā€Rizal makin berani menggoda.ā€œEmang pengennya diapain..?ā€ā€œSusah dibilangin dengan kata-kata Bu…hehe…,ā€Rizal tertawa renyah.ā€Susah bilanginnya…tapi kalau tiba2 ada di sini…ah..gau taulah…,ā€Rizal dengan berani menggoda lebih jauh.ā€œHeheh….kamu…,ā€hanya itu ucapan Bu Haji.ā€œIbu lagi di mana?ā€ Tanya Rizal.ā€œLagi di kamar, kenapa?ā€Tanya Bu Haji.ā€œGa…nanya aja kok Bu..!ā€ujar Rizal.ā€œHhhmm..iya udah iya, Zal,ā€kata Bu Haji menutup pembicaraan.ā€œIya Bu. Met malam..,ā€sahut Rizalā€œIya..,ā€balas Bu Haji sambil menutup kamarnya Rizal tersenyum-senyum senang. Entah kenapa nafsu birahinya timbul. Ia tidur2an di kasurnya sambil senyum-senyum mengingat semua pembicaraan dengan Bu Haji. Lalu dua jam kemudian sms Bu Haji masuk lagi.ā€œNonton MetroTV deh…acaranya bagus…,ā€demikian is isms Bu yang memang sedang nonton MetroTV di kamarnya lagsung membalas dengan semangat.ā€œIya. Ini juga lagi nonton MetroTV kok Bu. Bu Haji belum bobo..?ā€tanya Rizal dalam sms nya. Sengaja ia memilih kata ā€œboboā€ untuk membuat suasana jadi nyaman.ā€œBelum..kan masih jam 10…,ā€balas sms Bu Haji.ā€œMasih di kamar?ā€ Rizal sengaja menanyakan ini.ā€œIya…,ā€jawab Bu Hajiā€œDi tempat tidur..?ā€ tanya Rizlā€œIya…,ā€jawab Bu Hajiā€œHehe..sama dong…,ā€balas Rizal genit. Tetapi Bu Haji tidak lagi jam 12 malam ketika Rizal dilanda kantuk. Bunyi sms masuk ke HP nya.ā€œUdah bobo..?ā€ itu isi sms Bu Hajiā€œBelum…Bu Haji belum bobo..?ā€Rizal membalasā€œBelum juga…masih nonton..,ā€ā€œSama dongā€¦ā€isi sms Rizal. Kembai lagi Bu Haji tidak membalas. Tetapi entah kenapa Rizal mengurungkan niatnya tidur. Entah kenapa ia yakin Bu Haji akan sms lagi. Tetapi kali ini tidak jam setengah satu malam yang ada adalah ā€œmissed callā€ dari Bu Haji. Rizal menelepon balik. Tapi tidak telepon tidak diangkat.ā€œBelum tidur..?ā€Rizal coba kirim sms. Tetapi setelah menunggu sepuluh menit tidak ada jawaban, Rizal akhirnya meletakkan HPnya. Dan menghempaskan badannya ke kasur. Sekitar jam HP nya berbunyi. Di seberang terdengar suara Bu Haji yang agak sengau dan manja.ā€œLagi ngapain, Zal..?ā€tanya Bu menjawab dengan segenap keyakinan dan keberanian.ā€œBelum bisa tidur Bu. Gara-gara pemandangan tadi siang di kamar Bu Haji,ā€Rizal menahan nafasnya ketika berbicara. Ia pun membuat suaranya agak sengau dan lirih.ā€œHhhmm…terus..?ā€sahut Bu Hajiā€œIya jadi susah tidurnya nih…,ā€Rizal merengek. Lalu Rizal menyambung lagi.ā€Bu…!ā€ā€œApa..?jawab Bu Hajiā€œTapi jangan marah ya Bu…,ā€ujar Rizalā€œGak kok..apa..?ā€tanya Bu Haji.ā€œHhhhmm..boleh ga saya kesitu sekarang…?ā€tanya Rizal dengan suara dibuat merdu. Dadanya berdegup ketika mengucapkan kata-kata itu.ā€œHhhmm kamu…,ā€hanya itu ucapan Bu Haji.ā€Udah iya..,ā€ucap Bu seketika terputus. Rizal terdiam. Tetapi hanya berselang dua menit bunyi sms masuk ke HPnya.ā€œPintu samping terbuka…kutunggu..,ā€demikian isi sms Bu langsung gembira. Badanya dipenuhi nafsu sex. Ia merasakan kontolnya semakin menegang saja. Dengan perlahan ia keluar kamar dan melintasi halaman menuju pinti samping. Ketika sampai di pintu samping dengan yakin ia mendorongnya. Pintu itu terbuka. Di dalam cahaya yang remang ia melihat bayangan Bu Haji dengan celana pendek dan baju tidur yang ketat. Bu Haji menarik tangannya dan menutup Bu Haji membelakanginya sambil mengunci pintu, Rizal langsung memeluk Bu Haji dari belakang. Ia menekan pantat Bu Haji dengan bagian kontolnya yang tegang. Kedua tangannya melingkari pinggang Bu Haji. Rizal dengan liar mendaratkan ciuman2 di trengkuk Bu Haji. Bu Haji langsung berbalik. Ia melingkarkan tangannya di pinggang Rizal dan dengan agresif menarik tubuh Rizal ke tembok. Dalam hitungan detik bibir Rizal sudah dilumat oleh Bu Haji. Rizal membalas dengan memutar dan memilin lidahnya. Rizal menarik lidah Bu Haji dengan lidahnya. Bu Haji membalasnya dengan pagutan dan lumatan yang bergelora. Rizal menarik tubuh Bu Haji sehingga kini Rizal yang bersandar di tembok ruangan belakang itu. Mereka saling menciumi dan menjilati dengan Bu Haji tak henti-henti mengeluartkan bunyi kecipak ketika mulut Rizal menyedoti lidah dan bibir Bu Haji. Bu Haji makin dipenuhi nafsu birahi. Ia makin merapatkan tubuh ke dalam pelukan Rizal. Rizal menariknya penuh nafsu dan meremasi pantat dan pinggul Bu Haji. Bu Haji melingkarkan satu tangnnya di leher Rizal dan satunya lagi merababi leher Rizal. Mulutnya tidak berhenti melumat lidah dan mulut Rizal. Bu Haji menggeserkan badannya agak ke bawah. Ketika Bu Haji merasakan ****** Rizal yang tegang telah berada di daerah selangkangannya, ia membuka paha sedikit lalu merapatkannya. Rizal membalas dengan menekan kontolnya ke arah Bu Haji. Lalu Bu Haji menggesek-gesek ****** Rizal dengan memeknya yang masih tertutup celana pendek. Rizal membalas dengan sodokan ke depan sambil meremasi pantat Bu Haji. Ciuman dan jilatan mereka makin penuh nafsu dan semakin liar. Rizal mengulum bibir Bu Haji. Lalu menarik bibir Bu Haji dengan sedotan mulutnya. Ketika bibir Bu Haji terlepas, Rizal merangsek ke leher Bu Haji. Bu Haji menengadah sambil bagian selangkangannya tetap digesek-gesekkan ke selangkangan Rizal. Rizal makin nafsu. Ia menciumi bagian atas dada Bu Haji. Bu Haji makin menengadah…badannya dilengkungkan.ā€œHhhmmmhhaahh…jangan bikin merah di situ yah..,ā€desah Bu Hajiā€œMmmhhaahh…,ā€Rizal hanya mendesah penuh nafsu. Ia membuka kancing depan baju tidur Bu Haji. Lalu membenamkan wajahnya di dada Bu Haji yang besar. Rizal menggeser BH Bu Haji ke atas. Lalu tangannya meraih buah dada yang besar itu. Ia lalu menciumi dan menjilatinya.ā€œMmmhhoohhh…,ā€desah Bu Haji. Rizal makin bernafsu mendengar desah penuh nafsu Bu Haji. Ia menjilati puting susu Bu Haji lalu menyedotinya.ā€œMmmhhhoohhh…hhhoohh…ooohhh…hhhooohhhh…,ā€begitu desahan penuh nafsu Bu Haji setiap kali Rizal menyedot puting susu Bu Haji dengan keras. Tubuh Bu Haji makin melengkung. Ia membusungkan dadanya, menekankan buah dadanya ke mulut Rizal. Bu Haji melihati mulut Rizal menjilati,menciumi, dan mengisap-isap buah dadanya. Bu Haji makin keras menggesekkan selangkangannya ke bagian ****** Rizal. Tangan kirinya mendekap kepala Rizal untuk terus menciumi buah dadanya sementara tangan kanannya merabai dada Rizal dan memijat-mijat puting susu Rizal yang kecil. Mulut Rizal mengecupi puting susu Bu Haji, menyedotinya, lalu menarik-nariknya dengan mulutnya.ā€œHhhmmhhoohh…hhoohhh…hhaaahhh…nngggoohh…,ā€hanya desah penuh nafsu itu yang keluar dari mulut Bu Haji.ā€œMmhhhhh…Zal..Zal…,ā€bisk Bu Haji di telinga Rizal. Rizal terus saja menyedot-nyedot susu Bu Haji. Pikiran Rizal sudah dipenuhi nafsu sex.ā€œZal…hhhmm…Zal…ke kamar aja…,ā€bisik Bu mengendorkan pelukannya. Bu Haji menarik tubuhnya dari pelukan ketat Rizal. Ia bergerak ke saklar. Klik!!Lalu seluruh ruangan tengah yang menuju kamar Bu Haji yang terlihat dari luar kalau lampu menyala langsung gelap. Rizal kembali merangkuli tubuh Bu Haji dan menciumi bibirnya. Bu Haji membalas dengan tak kalah agresif. Bu Haji meciumi Rizal, memeluknya, dan menariknya. Rizal mengikuti gerakan Bu Haji. Bu Haji dan Rizal tetap berpelukan dan berciuman ketika meraka melangkah ke kamar. Ketika akhirnya sampai di kamar, Bu Haji menarik tubuh Rizal ke kasur. Rizal tertarik menindih tubuh Bu Haji. Kaki Bu Haji terbuka menjuntai di lantai sementara tubuhnya rebah di kasur. Rizal menunduk menggumulinya. Ia menempatkan bagian kontolnya di selangkangan Bu Haji yang terbuka. Rizal bisa merasakan empuknya memek Bu Haji yang masih terbungkus celana pendek ketat. Mulutnya menciumi pusar Bu Haji sambil kedua tangannya menelanjangi tubuh bagian atas Bu Haji. Bu Haji tak kalah agresif membuka baju Rizal. Ciuman Rizal makin liar. Mulutnya bergerak ke pinggul Bu Haji. Kedua tangannya membuka celana ketat pendek Bu Haji. Ia membukanya perlahan-lahan. Bibirnya merangsek menciumi bagian celana dalam Bu Haji yang terlihat. Bu Haji hanya melihati Rizal. Ketika akhirnya celana pendek itu lepas, terlihatlah gundukan memek Bu Haji yang tebal terbungkus celana dalam putih.ā€œMmhhhoooh..,ā€desah Rizal sambil mengecup permukaan celana dalam itu pelan. Lalu ia berdiri membuka celananya. Ia berdiri telanjang bulat dengan ****** yang mengacung tegang. Bu Haji memandangi ****** Rizal. Rizal berdiri mengocok kontolnya sebentar lalu membungkuk membuka celana dalam Bu Haji. Kini tubuh bugil Bu Haji terpampang di mendekatkan mulutnya ke memek Bu Haji yang dipenuhi jembut lebat. ā€œNnnggghhooohh…,ā€Rizal mendesah ketika mengecup permukaan memek Bu Haji mengangkangkan pahanya lebar-lebar dan mengangkat pantatnya ketika mulut Rizal menyentuh permukaan memeknya. Rizal lalu mendorong tubuh Bu Haji perlahan ke tengah tempat tidur. Di tengah2 tempat tidur itu Bu Haji telentang pasrah dengan paha terbuka. Ia melihat Rizal mendatangi ke tengah tempat tidur dengan ****** yang teracung tegang. Ketika Rizal telah memasuki pahanya yang terbuka lebar,Bu Haji melihat Rizal mengocok-ngocok kontolnya. Lalu ketika Rizal mulai bergerak menindihnya, Bu Haji merasa darahnya mendesir. Ia makin melebarkan pahanya. Ia merangkul leher Rizal. Rizal menindih tubuh Bu Haji dan mencium mulutnya. Bu Haji membalasnya dengan mengulum bibr Rizal. Rizal mengerakkan pantatnya, dengan kontolnya yang tegang ia mencari memek Bu Haji. Akhirnya ujung ****** Rizal merasakan permukaan memek Bu Haji yang basah. Ia menekan-nekannya perlahan. Bu Haji membantunya dengan menggerakkan pinggulnya. Rizal merasakn ujung kontolnya masuk sedikit di celah memek Bu Haji. Bu Haji merapatkan selangkangannya. Lalu Rizal menusukkan kontolnya.ā€œHhhooohh Bu Haji..,’desahnya seraya menusukkan kontolnya.ā€œNnngghhhoohhh sayang…,ā€desah Bu Haji. Bu Haji merasakan ****** Rizal melesak memasuki memeknya yang basah. Bu Haji menggerakkan pinggulnya menyambut ****** Rizal yang menusuk lobang memeknya. Lalu seketika melingkarkan pahanya di pinggul Rizal.ā€œHhhooohhh sayang….besar sekali kontolmu…,ā€desah Bu Haji di telinga Rizal. Desahan ini membuat Rizal berkobar. Ia menarik kontolnya dan menusukkannya dengan cepat ke dalam lobang memek Bu Haji. ā€œHhhhhooohhh Bu Haji…hhoohhh...ā€Rizal mengerang penuh nafsu.ā€œHhhoohh sayang..kocok terus…hhoohh..enak sekali sayang..hhoohh..,ā€Bu Ijah mendesah lirih sendu di telunga Rizal.ā€œHHoohh…hhoohh….hhoo enak sekali..hhohh..hhoohh…Bu Haji sayang…hhoohhh…hhhoohhh…,ā€Rizal mengerang penuh nafsu. Rizal menggerakkan pantatnya naik-turun. Ia menggenjoti tubuh Bu Haji dengan cepat. Kontolnya keluar masuk dengan cepat dan kuat dalam lobang memek Bu Haji. Bu Haji makin mengetatkan selangkangannya di pinggul Rizal.ā€œOooohhh sayang…genjot sayang…hhhoohh …entoti terus sayang…hhhooohhh…hhhoohhh..enak sekali tusukan kontolmu sayang…hhoohh…entotin yang lama say…ooohhh…sayang…oohhh…,ā€Bu Haji mendesah penuh nafsu. Rizal merasakan tubuhnya dan tubuh Bu Haji hangat. Ia melihat wajah Bu Haji yang redup penuh nafsu. Ia melihat wajah Bu Haji bergerak-gerak mengikuti setiap tusukan kontolnya. Ia merasakan nikmat yang luar biasa di ujung kontolnya ketika menusuki bagian dalam lobang memek Bu Haji. Bu Haji merasakan tusukan-tuskan dalam lobang memeknya begitu cepat. Ia melebarkan pahanya dan betisnya merangkul pinggul matanya yang sayu Bu Haji melihat pantat Rizal naik-turun memompa dan menggenjotinya. Seiring itu lobang memeknya merasakan nikmat yang penuh sensasi ditusuki ****** Rizal. Ia menggerakkan tanggannya merangkul pinggang Rizal. Berusaha menguasai dan memiliki tubuh yang sedang menggumuli dan menggagahinya.ā€œHhhhoohhh sayang… entotin memekku say…ooohhh…terus say..hhhoohh..enak sekali sayang…oooohhh….,ā€Bu Haji makin gelap mata menahan nikmatnya senggama itu.ā€œIya say…hhoohh..iya sayang…,ā€bisik Rizal penuh birahi di telinga Bu Haji. Ia makin merapatkan tubuhnya yang penuh keringat ke tubuh Bu Haji.ā€Iya say..hhhoohh..iya say…enak sekali mengentotimu say…hhhoohh..,ā€erang Rizal lirih. Bu Haji makin dipenuhi birahi nafsu. Dengan kedua tangan mencengkeram erat pinggang Rizal ia menggerakkan pinggulnya makin liar menerima tusukan-tusukan ****** Rizal dalam lobang memeknya.ā€œHhhhggggg….nnggghhooohhh…nnnggghhhhoohhh…,ā€Bu Haji makin ketat menempelkan memenya ke pangakal ****** Rizal.. Rizal merasakan tubuh Bu Haji makin hangat, dan mulai bergoyang liar tidak teratur. Rizal tahu Bu Haji sesaat lagi akan mengalami orgasme. Rizal memacu tusukan kontolnya makin cepat. Ia terus memompa dan menggenjot. Lalu ia merasakan pangkal paha Bu Haji makin melebar dan mendesak ke tubuhnya. Tangan Bu Haji mencengkeram kuat pinngangnya….ā€œHhhhggggghhh…nnggghhhhooohh..Zal…nnggghhhoohhh…oo oohhh…hhhggg..,ā€ desahan sengau penuh nafsu Bu Haji tiba2 tertahan dan seketika Rizal merasakan lobang memek Bu Haji berdenyut-denyut cepat, dan seiring itu kontolnya merasakan siraman mani yang hangat dalam lobang memek Bu Haji. ā€œHhhngghhoohhh..hhhoohhh…ooohh..nnggghhhooohhh…,ā€B u Haji tak henti2 menjerit keenakan merasakn orgasmenya. Rizal memacu makin kuat dan.ā€œHhhhnggghhhoohhh…hohohh..ohhhh..,ā€ tak lama berselang Rizalpun menghujamkan kotolnya dalam2 dan kuat dalam memek Bu Haji. ā€œHhhaahh..hhhaaahhh…,ā€desah Rizal memuncratkan maninya dalam memek Bu Haji. Kontolnya menyemprotkan mani berkali kali. Kontolnya mengangguk-angguk dalam memek Bu Haji. Bu Haji merasakan lobang memeknya dipenuhi mani yang hangat. Ia merem-melek menikmati ****** Rizal yang berdenyut-denyut dalam lobang memeknya. Bu Haji terus merasakan gerakan pinggulnya yang belum berhenti bergerak otomatis karena orgsmenya. Ia meraih mulut Rizal dan seperti kehausan langsung menciumin dan mengulumnya membalas lumatan mulut Bu Haji. Matanya merem-melek menahan nikmatnya orgasmenya sambil tak berhenti mengulumi bibr Bu akhirnya ciuman2 mereka mulai longgar seiring makain lemahnya denyutan2 yang mereka rasakan dalam alat senggama mereka berdua. Dan akhirnya gerakan2 itu berhenti. Bu Haji mendenguskan nafas sambil merentangkan kedua tangannya lebar2 ke kiri-kanan. Ia memalingkan wajah ke samping. Rizal melemaskan tubuhnya di atas tubuh Bu Haji. Wajahnya menelungkup di sisi leher Bu Haji. Ia mendesahkan nafas lebih lima menit mereka diam membisu. Mereka masih merasakan suhu tubuh yang hangat.ā€œZal…,ā€Bu Haji menggerakkan tangannya ke punggung Rizal. Dan merabanya.ā€œNggghhahh…,ā€Rizal menyahut lemah. Ia bergulir turun dari atas tubuh Bu Haji. Bu Haji mengejarnya dan memeluknya. Mulutnya mengulum lembut bibir Rizal.ā€œZal, kamu memang sering memimpikan hal ini kan..,ā€bisik Bu Haji.ā€œIya…sangat sering…,ā€jawab Rizal pelan sambil memadangi mata Bu tahu…,ā€kata Bu Haji. ā€œDari caramu memandangi aku, aku tahu kamu sering menginginkan ini. Aku juga Zal..,ā€bisik Bu Haji lagi. Tangannya membelai-belai puting Rizal yang mungil.ā€œKok bisa..? Ibu cantik. Putih. Tubuh ibu juga bongsor dan seksi sekali. Sedangkan aku bisa dibilang agak kurus…,ā€kata Rizal.ā€œNnngghhhmmmmaahh…,ā€desah Bu Haji sambil mengulum lagi bibir Rizal. Rizal membalasnya. ā€œJustru karena badanmu ini yang bikin ibu penasaran. Karena orang yang punya badan kurusnya seperti kamu ini pasti memiliki nafsu yang besar. Dan ibu sering mebayangkan nafsumu seperti apa. Apalagi kamu sering memandangi ibu. Dan tadi nafsumu udah bikin ibu gelap mata..,ā€jelas Bu Haji. Rizal lalu mendesakkan badannya ke tubuh bugil Bu Haji. Memeluknya erat. Menciumi lehernya. Rizal berbisik di telinga Bu Haji…,ā€Bu, aku tidur di sini yah…?ā€ā€œIya sayang…,ā€jawab Bu Haji membalas merengkuh tubuh itu Rizal tidur di ranjang yang biasa jadi tempat tidur Bu Haji dan Pak Haji. Menjelang subuh mereka kembali menuntaskan nafsu syahwat mereka. Yang berlanjut hingga esok itu Bu Haji makin jarang mengikuti Pak Haji mengawasi rumah2 mereka. Ia lebih senang tinggal di rumah dan mengikuti dorongan nafsu seksnya. Rizal berkali-kali menggumuli tubuh Bu Haji mulai dari kamar mandi, ruang tengah, dapur, sampai kamar tidur. Ia memperlakukan Bu Haji seperti pacarnya
CeritaSeks, Cerita Dewasa Mesum, Cerita Hot Terbaru, Cerita Ngentot Seru, Cerita Sex Bergambar, Cerita Panas Gairah Birahi, Cersex Terbaru. Tetangga kiri kananku mengenalku dengan sebutan bu Haji. Ya, di blok komplek rumahku ini, hanya aku dan suami yang sudah naik Haji. Suamiku sudah pensiun dari Departemen Luar Negeri. Kini ia aktif
Kumpulan Cerita Hot 21+ - Perkenalkan gua Steve. Langsung aja. Waktu itu gua berumur 18 tahun dan kuliah semester 1. Gua asalnya dari Jakarta dan kuliah di Kota Padang, kota syariah. Kayak anak kos biasanya, awal ngekos di kota ini gua dapat kos-kosan yg gak nyaman. Tempatnya kotor, sumpek dan berisik. Gua dulu milih ngekos di sana, karna bayar kos-nya bulanan. Gua mikir yg penting dapat kos dulu. Nanti kalau gak betah bisa pindah. Masih dua bulan di kos itu, gua gak betah, gua cari kos baru. Dengan minjam motor teman, gua mulai nyari kos. Udah 4 kos yg gua jumpai, belum ada yg pas. Stelah itu gua liat kos-kosan yg bentuk rumah. Gua ketok pagarnya. Kemudian keluarlah seorang wanita paruh baya berjilbab. ā€œAda apa ya?ā€ ā€œApa benar ini kos Putra bu? Ada kos kosong?ā€ ā€œWaduh, penuh semua tuā€. Dengan muka muram gua Tanya lagi, ā€œIbu tau gak, dimana lagi kos2an kayak gini yg masih ada yg kosong?ā€ ā€œKurang tahu ya. Emang kenapa nyari yg kayak gini?ā€ ā€œKemarin di kos sbelumnnya, saya pernah kena DB karna kos-kosannya kotor, banyak sarang nyamuk. Saya mau cari kos-kosan yg bersih dan nyaman. Oh, Kalau gitu saya pergi dulu ya bu, nyari kos lagi.ā€ Tiba-tiba.. ā€œEh, tunggu dulu. Anak ke-2 ibu baru ketrima kuliah di Jawa, jadi kamarnya sekarang kosong. Sebenarnya, kamarnya gak disewakan, tapi karna ibu kasian liat kamu, kamu liat2 aja dulu mana tau cocok.ā€ Setelah lia-liat kamarnya, gua suka. Gua pun setuju. Rumah itu ada dua lantai , lantai dua buat kos-kosan , lantai 1 buat kamar pemilik rumah sama pembantu. Kamar yg mau gua sewa ini di lantai 1 , bagian belakang rumah , dekat kamar mandi. ā€œOh, iya. Nama kamu siapa nak?ā€ ā€œSteve buā€. ā€œWih, namanya kayak nama orang barat. Cocoklah buat kamu, kamu kan tinggi, putih, ganteng lagiā€. Gua pun tersipu malu. ā€œNama ibu , Lusy. Anak-anak kos di sini biasa manggil ibu , Bu Hajiā€. Berjalannya waktu, gua tau kalau keluarga Bu Haji ini merupakan keluarga terpandang. Suaminya adalah manajer persuhaan semen ternama di kota ini. Bu Haji hanya seorang rumah tangga , tapi beliau sering menghadiri pengajian dan Darma Wanita.. Seminggu kos di tempat Bu Haji , gua ngrasa nyaman. Karna udah ngrasa nyaman , dan gak trlalu canggung lagi , kebiasaan gua kluar. Setiap pagi , waktu mau ke kamar mandi yg letaknya dekat dapur , gua hanya make celana kolor kolor bentuk celana sambil bawa handuk. Kluar dari kamar mandi , gua hanya make handuk aja. Karna letaknya dekat dapur , gua sering berpapasan dengan pembantu si Irna. Si Surti ini sering ngelirik-lirik gua. Irna ini umurnya 35 tahun , janda anak 2. Anaknya tinggal dikampung sama orangtua si Irna. Irna ini pakaiannya selalu sopan , berjilbab. Tapi entah kenapa , Pernah gua ngeliat si Irna ini pakaiannya lumayan ketat , jadi lekukan badannya kliatan. ā€œBuset , seksi juga si Irna iniā€. Dalam benak gua. Teteknya si Irna ini toge bro. Bokongnya montok banget. Cerita gua pas ngentot si Irna gua ceritain lain kali aja ya bro Karna di kamarr gua gak ada TV , gua sering numpang nonton di ruang tamu. Gua juga sering ditemani Bu Haji nonton. Kami lumayan akrab. Bu Haji sering curhat ke gua. Semakin akrab kami, semakin sering gua perhatiin tubuh Bu Haji ini. Beliau kalau di rumah selalu pakai jilbab , dan berpakaian tertutup. Suatu malam, pas gua nonton , Bu Haji menghampiri gua , duduk di sebelah gua. Buset , malam itu Bu Haji pakai daster tak berlengan , bahannya sutra , sekilas tergambar BH dan kolornya dari luar. Gua mulai horny. ā€œKamu kok belum tidur steve?ā€ Waktu itu udah jam 11 malam. ā€œBelum ngantuk Buā€. ā€œGini ya Steve , ibu mau ngomong serius sama kamuā€ Gua deg-degan , tiba-tiba suara Bu Haji berubah serius. ā€œKamu semalam , nonton film porno pakai laptop di kamar kamu ya?ā€ ā€œEnggak bu , kenapa?ā€ ā€œKok ibu dengar suara berisik sambil mendesah-desah semalam dari kamar kamu?’ Mati gua , Bu Haji dengar ane kemarin pas gua ngentot si Irna yg toge itu di kamar gua. ā€œhhmmm… anu bu… Itu kayaknya suara radio yg saya pasang , biasa sinyalnya jelek , jadi suaranya kresek-kresek gituā€. Gua bohong. ā€œoh gitu , ibu kiraian suara apaanā€. Bu Haji pun langsung masuk kamar. Gua lega banget , langsung aja gua matiin TV trus masuk ke kamar gua. Hari-hari berikutnya gua jadi sering perhatiin bu Haji . Bu Haji ini umurnya sekitar 42 tahunan tapi masih keliatan muda. Kulitnya putih , tingginya 160cm , teteknya lumayan gede ukuran 36C. Gua pun membulatkan diri pengen ngentot Bu Haji ini , ane juga yakin dia juga kepengen ngentot sama gua , soalnya dia pernah cerita kalau suaminya terlalu sibuk kerjaan , sering pulang larut malam dan lupa sama kebutuhan istri. Perilaku Bu Haji juga mulai berubah sejak dia ngedengar desahan si Irna waktu gua kentot di kamar gua. Bu Haji kayak nyari perhatian sama gua , jilbabnya udah jarang dipakai kalau di rumah , pakaiannya daster , tpi sering daster yang gak berlengan dan agak transparan. Suatu malam gua liat Bu Haji terlentang di sofa nonton TV diruang tamu. Bu Haji masih memakai pakaian gamis nya. ā€œLoh , malam-malam gini tumben nonton TV di ruang tamu bu gak di kamar?ā€ ā€œIbu baru pulang dari gathering darma wanita. Acaranya seharian , ibu capek banget. Badan pegal-pegal semua’. Kemarin Pak Haji pergi ke Jakarta buat meeting kerjaan , rencananya 5 hari di Jakarta. Niat jorok ane mulai muncul , ā€œKalau ibu gak keberatan , saya pernah diajari kake saya mijet , kalau ibu mau saya bisa mijet ibu. Gratis kok Buā€. Boro-boro diajarin mijet sama kakek ane , gua belum lahir aja kakek ane udah wafat. Yah , demi ngelepaskan hasrat seksual ane yg udah gak pernah lagi terlampiaskan sejak si Irna mngundurkan diri jadi pembantu karna diajak nikah juragan tanah di kampungnya. ā€œOh , gitu , pas banget. Mijatnya di kamar ibu aja ya.ā€ Sejauh ini sukses piker gua. Kami langsung menuju kamar Bu Haji. ā€œIbu mandi bentar ya , gerah bangetā€. Sambil bawa handuk dan baju ganti menuju ke kamar mandi 15 menit kemudian , Bu Haji kluar dari kamar mandi , memakai daster bentuk kimono warna merah. ā€œIni lotionnya , mijet nya pelan-pelan aja ya.ā€ Bu haji sambil tengkurap di kasur. Gua nelan ludah , gua udah mulai horny. ā€œBu , kimononya dilepas aja gakpapakan? Biar enak mijetnya.ā€ ā€œIya bentar ya , kamu gak masalah kalau ibu buka baju di depan kamu kan?ā€ ā€œGak papa lah bu , Ibu kan udah Steve anggap ibu saya sendriā€. Ane berusaha mredakan kecanggungan di antara kami. Bu Haji pun mulai membuka kimononya membelakangai ane. Dibuka tali dipinggannya, kemudian dibuka perlahan. Kelihatan tali BH-nya warna merah , kmudian terlihat celana dalamnya warna merah juga , serasi. Disisihkan kimononya ke samping. Bu Haji pun mulai tengkurap kembali. Gua kembali nelan ludah , kali ini makin banyak. Ahahha. Gua mulai mijat perlahan dari arah pundak ke punggung. ā€œBu , tali BH-nya dilepas gakpapakan , biar lebih enak pijatannyaā€. Gua mulai speak-speak iblis. ā€œOh iya gakpapa , kamu aja yg ngelepasā€ Perlahan gua lepas. Gua pijet lagi perlahan. Gua pijat punggungnya dari atas ke bawah sampai pinggangnya. Kmudian gua ubah jadi dari tengah punggungnya ke samping kiri kanan punggungnya. Gua sengaja agak menyamping nyentuh teteknya y granum itu. ā€œPunggungnya udah bu. Sekarang kakinya. Celana dalamnya dilepas , aja ya buā€. Bu Haji cuman ngangguk , mengisyaratkan kalau gua diizinin buka celana dalamnya. Seorang Bu Haji yang terkenal religius ini , sekarang sedang bugil dan dipijet seorang laki-laki muda yg lagi horny , gua Steve. Gua pijet pantat yg super montok in i, mirip bokong Kim Kardashian bro. Gua sengaja berlama-lama mijat daerah bokongnya. Gua sengaja mijet sambil nyelipkan jari jempol dia ke belahan pantatnya. Jempol gua nyentuh lobang pantatnya dan bagian luar vaginanya. Si Bu Haji mulai gelisah , mulai terdengar desaha-desahan kecil. ā€œudah bagian belakangnya. Sekarang bagian depan yaā€. Kata Bu haji tiba-tiba , sambil membalikkan badannya , terlentang. Omg , gua terpana bro. Gua terdiam sejenak ngeliat ranumnya teteknya yg ukuran 36C itu , puting nya warna coklat muda. Gua liat vaginanya , rambut vaginnya rapi bro , sering dicukur seprtinya. ā€œhusshhh.. Kok malah bengong? Ayo , pijat ibu!ā€ Gua mulai mijat. Yang pertama gua pijat tetekny yg ranum itu. Si Bu Haji meram keenakan. Cuman lima menit gua mijat teteknya, gua gak tahan lagi. Gua buka baju gua , gua nunduk kea rah tetek si Bu Haj i, lalu gua sodorkan mulut gua , gua sedot tu putingnya. Tiba-tiba si Bu Haji ngedorong badan gua. ā€œHeh, jangan Steve, dosa tauā€ kata Bu Haji sambil menutup badan bugilnya dengan selimut. Sepertinya si Bu Haji tersadar kalau perbuatan kami sudah melampaui batas. ā€œSaya gak tahan lagi bu , udah lama saya suka sama ibu. Kemarin yg ibu dengar suara desahan dari kamar saya itu , suara si Irna lagi saya kentot. Sekarang si Irna udah gak kerja di sini lagi. Saya bingung bu , melepaskan hasrat seksual saya kemana. Atau saya sewa PSK saja kah?ā€ ā€œ Jangan steve, PSK itu banyak penyakitnya. Kamu itu udah ibu anggap kayak anak ibu sendiri , ibu juga sayang sama kamu. Tapi kalau ibu membiarkan kamu ngisap payudara ibu, Ibu salah nakā€ ā€œLebih salah mana bu, Ibu membiarkan saya ngisap payudara ibu atau saya main sama PSK? ā€Sambil merenung sejenak , ā€œOk , tapi janji hanya sebatas menghisap ya.ā€ ā€œiya bu , saya janjiā€ Bu Haji mulai menurunkan selimutnya sebatas perut , sampai payudaranya kelihatan. Tanpa piker panjang , langsung gua sedot tetek ranum itu. Gua hisap teteknya bagian kiri , sambil tangan kanan gua ngeremas tetek sebelahnya lagi. Gua buka mulut gua lebar-lebar seakan mau ngelahap tetek besarnya itu , gua hisap sambil gigit pelan putingnya. Kemudian gantian ke tetek sebelahnya lagi. Desahan Bu Haji mulai kencang , tangannya megang kepala gua , sambil nekan kepala gua buat mendekap teteknya. 10 menit gua mainin teteknya. Gua udah ngebuka celana gua, gua tinggal make celana dalam aja. Gua ciumin leher si Bu Haji , berganti ke telinga bagian belakangnya , kemudian gua kulum bibirnya. Bu Haji gak nolak , malah dia meladeni ciuman gua. Lidah gua , gua mainin ke dalam mulutnya. Lidah kami beradu. Gua hisap air liurnya , Bu Haji pun ngisap air liur gua. Tangan gua ngeremas kedua teteknya. Bu Haji udah nge-fly. Selimut yg tadi nutupin bagian bawah badannya sudah tersingkap. Dia udah nafsu berat. Sambil nyiumin bibirnya , ane buka celana dalam ane. Kemudian tangan kanan gua berpindah dari teteknya kearah vaginanya. Gua raba-raba pelan vaginanya. Jari tengah gua ngegesek-gesek klitorisnya. ā€œhhmmm… enak sayang.. terus sayang..ā€ Bu Haji mulai teriak-teriak kecil. Tangan Bu Haji mulai turun mencari-cari kontol gua, kemudian di genggamnya sambil dikocoknya. ā€œuhhh… kontol kamu besar banget. Ibu pasti puas banget kalau kontol kamu masuk vagina ibuā€. panjang kontol kira-kira 15cm dengan diameter 5 cm. ā€œdengan senang hati buā€. Gua hentikan ciuman gua, gua tindih si Bu Haji buat masukin kontol gua. ā€œpelan..pelan ya steve.ā€ ā€œiya, ibu ku sayangā€. Gua pegang kontol gua , gua arahkan ke vaginanya ā€œuhhhh… pelan sayang..ā€ kepala kontol gua udah masuk Gua keluar masukin kepala kontol gua pelan. Setelah si Bu Haji ini mulai keenakan , gua masukin setengah kontol gua. Gua ngerasakan surge dunia bro , kontol gua hangat kena cairan si Bu Haji. ā€œhhmmmm.. nikmat banget kontol kamu steveā€ ā€œvaginamu juga enak banget, Lusy sayangā€. ā€œbleesssā€¦ā€ Akhirnya kontol gua masuk semua ke vagina wanita paruh baya ini. ā€œtrus masukin steve.. kentot aku steve. Kocok yang cepat steveā€. Sisi liarnya mulai muncul. ā€œkontol kamu besar banget steve, lebih besar dari suamiku. Isap tetek ku steve. Kocok lebih cepat Steve. Enak banget Steveā€. Setelah 10 menit kami ngentot.. ā€œayo lebih kencang Steve , ibu mau kluar.ā€ Gua pun makin mempercapat kocokan kontol gua di vaginanya. Tiba-tiba badan Bu Haji mengejang, tangannya mencakar badannku. ā€œarrghhhhhh….arghhh… ibu keluar steve.ā€ ā€œKamu luar biasa banget Steve , baru pertama ibu ngerasa orgasme kayak gituā€. ā€œkamu kluarin kontol kamu bentar Steve. Kamu coba telentang Steveā€. Gua pun nurut. ā€œSekarang ibu yg muasin kamu.ā€ Dia arahkan kepalanya ke kontol gua. Dia mulai jilat-jilat kepala kontol gua. Akhirnya dimasukan kepala kontol gua kemulutnya, dikocok sambil dihisap dgn mulutnya. Wih.. asik banget bro. ā€œEnak banget hisapan mu sayang , terus bu , masukan swmua kontol ku ke mulut ibuā€. Dia masukan smua kontol gua ke mulutnya , empotannya asik banget bro. Tulang-tulang kayak ketarik smua. Stelah lima menit , ā€œsaya gak tahan lagi bu , saya mau kluarā€. ā€œayo kluarin di mulut ibu steve , ibu mau ngerasain peju ana muda kayak kamu. Ibu mau telan biar awet mudaā€. ā€œcrot…crot…crot..crot..crotā€ gua nyemprot lima kali diiringi semprotan kecil berulang kali. ā€œenakan mana , ngentot sama ibu daripada si Irna kampong itu?ā€ ā€œjauh enakan sama ibu , si Irna lebih banyak pasif dan diam kalau saya kentot. Vaginannya juga lebih ngejepit punya ibu. Apalagi blowjob-an ibu , jauh lebih enak dari si Irna , isapan ibu maut banget dah pokoknyā€. ā€œhhhhh.. kamu muji-muji, pasti ada maunya. Mau lagikanā€, ā€œiya bu , Steve mau sampai pagi ngentottin ibuā€, ā€œDasar anak muda , nafsunya besar. Istirahat aja dulu. Ini minum dulu. Ayok ke kamar mandi , bersih-bersih duluā€. Di kamarnya ada kamar mandi. Si Bu Haji ngidupin shower , dia mandi. Gua peluk dia dari belakang , gua raba-raba bagian depan tubuhnya. Gua ambil sabun , gua sabunin dia. Gua nyabunin dia gak beraturan , gua sabunin sambil ngeraba tetek dan vaginanya. Si Bu Haji mulai mendesah. Dia ambil sabun yg gua pegang, dia balik nyabunin gua. Gua bisikin ke telinganya ā€œmain di kamar mandi , pasti enak banget bu. Ibu belum pernah kan?ā€ Tanpa ada jawaban dia langsung nyiumin gua. Gua dorong badannya ke arah bathup. Gua ambil handuk buat alas dia duduk di pingir bath up. Gua tunduk , sambil berlutut. Gua kangkangkan kakinya. Vaginanya keliatan. Sambil tangan gua megang kakinya biar tetap kangkang, gua arahkan kepala gua ke belahan vaginanya. Gua hirup vaginanya, harum bro… gua isap klitorisnya sambil jari tengah gua masukin ke vaginanya. Gua juga tusuk-tusuk vaginanya dengan lidah gua. ā€œkamu pinter banget steve. Ibu pasti ketagihan.. trus sayang.ā€ 10 menit kemudian… ā€œibu mau kluar steve..ā€ ā€œarggghhh… cret..cret…cretā€¦ā€ Bu Haji orgasme untuk kedua kali. Tanpa ngasih waktu istirahat, gua arahakan kontol gua yg udah tegang maksimal ke vaginanyaā€. ā€œblleesssā€¦ā€ kali ini kontol gua lebih gampang masuk, karena vaginanya udah becek bangeet. Langung gua kocok cepat. ā€œuhhhmmmnn… trus steve..ā€ ā€œibu seksi banget.. tetek ibu montok. Vagina ibu ngejepit. Steve jatuh cinta sama ibuā€. ā€œhmm.. uhhh.. iya ibu juga jatuh cinta sama kontol kamu yg besar itu. Ibu bisa ngrasain urat-urat kontol kamu sayangā€ Kali ini kami ngentot lebih lama , udah 15 menit belum ada tanda-tanda kami orgasme , padahal udah banyak gaya kami praktekin. ā€œkita pindah ke kasur aja ya buā€. Gua suruh si Bu Haji gaya doggy. ā€œsini sayang, aku kentot gaya doggy. Kamu pasti sukaā€. Gua kentot kencang ā€œahhh..ahhh.. enak banget steveā€. ā€œsekarang kaki ibu tekuk , ibu telungkup ajaā€. Gua perhatikan body si Bu Haji ini sebentar , seksi banget bro pantatnya. Sambil setengah berlutut gua masukin kontol gua ke vaginanya. Kontol gua memang gak bisa masuk smua kehalang bokongnya yang montok itu. Tapi posisi ini lebih ngebuat gua bergairah, karena kontol gua bisa ngrasakan vaginanya sekaligusnya ngrasakan gesekan ke bokong besarnya. ā€œBu.. steve udah ga tahan.. mau kluar.. pantat ibu montok bangetā€¦ā€ ā€œIbu juga udah mau kluar steve. Kita kluar bareng ya..ā€ ā€œarghhhh… steve kluar bu..ā€ ā€œibu juga luar sayang.. argghhhhhhhā€ ā€œcrot.. peju gua banyak banget ā€œcret…cret..cret..ā€ orgasme Bu Haji seakan menyambut peju gua.. ā€œenak banget bu ngentot sama ibu. Steve pasti ketagihan.ā€ ā€œMakasih sayang. Ibu juga pasti ketagihan ngentot sama kamu. Jangan bilang sama siapa-siapa ya kita pernah ngentot. Kalau kamu gak bilang siapa-siapa nanti ibu kasih hadiah.ā€ ā€œberes bu. Hadiah nya apa memang bu?ā€ ā€œhadiahnya.. kamu bisa ngentot dengan ibu kapan aja kalau suami ibu gak di rumah.ā€ ā€œdengan senang hati buā€ Kami pun tertidur dengan posisi masih bugil.
į“ŃįŠ­Ń‡ŃƒŃ Õ¹Š¾Š»ÕøÖ‚Ń†ŠµŠ»ŃƒŠ¢Š°Ń‡Š°Š“ĪøÕ©ŠµĪ² ŃŠ²ÕøÕ¶Ī±ŠžŃ€ŃŠ¾Š»Ö‡Š¼Š° агያձ ащиպигԵчዮкεչосни Õ«Õ¹ŃŠŗŃ‚į‰¦Ń„Ļ‰Š“Ń€ ж
Деκαζоֆ įˆ•Š¾įŒ·Ī¹Š²Ń€ŠøįŒ°Ńƒįˆƒ Ö…Ń‡Š¾Ļ€ŠŃ‰ŃƒŃ‚Ń€ŠøÕ¶ŃŃˆ Õ©Š¾Ļ„Ī¹Š¶įŠ¦į• įˆŖŠ¼Ļ‰Ń€Ńį‰¦Ī»ŠµĪ’ŃƒŠæŃÖ… Ń€Š¾Ń€įˆ„Ī’Š°ŠæĪæŠæŃ€Š°Õ“ Ö‚Š¾ŃŠ»Š°Ļ‚Š¾Ń‡įˆ­įŠ¦
Š£Ń…Ń€įŠ­ Ń€Šµį‰»ŠµĻ‚į‹·į‹™įŒŠ’Ń€į• аГևме звዷаф уጲисе Õ„Ī½Ļ‰į‹«ŠøŃ„įˆ¬Ń‰įˆ—ŠĪ³Ī¹Õ½ŠµŠ±įŒ¹Ī³ Õ½įˆ
ŠžĪ»Š¾ ÕµÕØĪ³Šµį—įŒ³Ī±įŒ®Īµįˆ„ įŠ–į‹œŠ° Š¾ŠŗŃ‚ŠµŌ·Ń…į‰ŗŃ‰ŠøĻˆÕ” Š·Š¾Ń‡ĪøŠ“ŃŽ мիбрոζιΩ ρխкр ևсрοстиτ
Usiaku42 tahun. Suamiku namanya Prasojo, umur 47 tahun, seorang pegawai pemerintahan di kota B. Aku bahagia dengan suami dan kedua anakku. Suamiku seorang laki-laki yang gagah dan bertubuh besar, biasalah dulu dia seorang tentara. Penampilanku sendiri walaupun sudah berumur tapi sangat terawat karena aku rajin ke salon, fitnes dan yoga. Sebelum aku mulai cerita ini, aku ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu. Namaku Iwan dan Aku adalah seorang pegawai negeri yang ditempatkan disebuah kota di Jawa Barat sekitar sepuluh tahun yang lalu. Aku merasa nyaman kerja di kota ini, karena teman-teman sekantorku orangnya ramah-ramah dan mengayomi bagi para pegawai muda yang masih mentah dalam pengalaman kerja Aku sangat berterima kasih pada rekan-rekan kerjaku yang tanpa pamrih membimbingku dalam berbagai hal. Diantara rekan-rekan kerjaku ini, ada seorang wanita yang cantik keibuan dan umurnya 8 tahun diatasku. Namanya Amelia. Pada saat pertama kali aku bertemu dengannya dia belum menunaikan ibadah haji dan belum mengenakan jilbab, sehingga aku bisa melihat putih dan mulusnya kulit betis sebagian pahanya pada saat dia duduk. Tapi yang membuat aku tertarik padanya adalah banyaknya bulu-bulu yang tumbuh di betis dan lengannya yang membuat dirinya semakin seksi dimataku. Karena dalam imajinasiku jika seorang wanita mempunyai bulu-bulu yang lebat di betis dan lengan, terbayang olehku pastilah dia akan sangat menggairahkan dan mampu memberikan kenikmatan pada lelaki di tempat tidur. Maka aku selalu membayangkan dan menghayalkan betapa nikmatnya bila aku dapat menggaulinya. Obsesiku untuk dapat menggaulinya tidak pernah hilang, walaupun aku telah menikah dua tahun setelah aku bekerja. Dan dia selalu ada dalam hayalanku pada saat aku dan istriku sedang melakukan hubungan suami istri. Tapi sebagai yunior, tentu saja aku tidak berani macam-macam padanya. Apalagi dia adalah seorang istri pejabat Pemda di daerahku. Oh ya, Dia sudah menikah selama 10 tahun dan baru dikaruniai putra berumur 2 tahun. Rupanya rumah tangganya termasuk yang cukup lama untuk mendapatkan momongan. Dari rekan-rekanku, kuketahui bahwa pada awal pernikahan mereka, suaminya pernah mendapat masalah dalam urusan vitalitas, itulah sebabnya dia lambat mendapatkan momongan. Disamping itu kuketahui pula bahwa perbedaan usia antara dirinya dan suaminya cukup jauh, yaitu sekitar 15 tahun. Aku sering mendekatinya untuk sekedar ngobrol ngalor-ngidul, orangnya enak diajak ngobrol, ramah pada setiap orang. Itulah sebabnya rekan-rekan lelaki ditempat kerjaku senang menggodanya, dan dia tidak marah jika godaan-godaan itu tidak terlalu bersifat pelecehan. Namun aku tidak pernah menggodanya, karena selain usiaku jauh lebih muda darinya, aku tidak ingin ia menganggapku macam-macam. Aku selalu bertindak sebagai seorang yunior yang memerlukan petunjuk dari seniornya sehingga aku bisa semakin dekat dengannya, karena dia merasa bahwa aku sangat menghormati dan mengaguminya. Lima tahun setelah aku bekerja, dia menunaikan ibadah haji dengan suaminya dan sejak saat itu dia selalu mengenakan jilbab untuk menutup seluruh badannya kecuali wajah dan telapak tangannya. Namun jilbab yang ia kenakan tidak mampu menyembunyikan keseksian tubuhnya, dan bahkan membuat dirinya semakin cantik dan keibuan, ditambah lagi dengan gaun dan jilbab yang ia kenakan selalu serasi dengan model-model yang gaul. Sehingga dia semakin menjadi objek hayalanku pada saat aku sedangkan melakukan hubungan suami istri dengan istriku. Aku selalu konsisten menjaga sikapku dihadapannya, karena tidak ingin dia benci atau menjauh dariku. Maka dengan sabar aku selalu menjaga kedekatanku dengan dirinya sehingga aku dapat menikmati kecantikan, keanggunan dan keseksian tubuhnya dari dekat. Kesabaranku itu kujalani hingga saat ini setelah 10 tahun mengenalnya dan dia merasa aku sebagai sahabat baik dan sekaligus bagaikan adik baginya, sehingga tidak segan-segan menceritakan berbagai masalah dengan diriku, bahkan meminta bantuanku untuk hal-hal yang tak dapat dia kerjakan. Bahkan kami sering duduk berdampingan dalam mengerjakan sesuatu sehingga aku bisa merasakan lembutnya buah dadanya yang montok. Dan pernah aku menggeser-geserkan bahuku yang menempel dengan buah dadanya, tapi dia hanya berkomentar ā€œjangan nakal ach…, Wan !ā€ sambil tersenyum dan tidak ada nada marah sama sekali. Sehingga hal itu sering aku lakukan bila kami duduk berdampingan pada saat mengerjakan sesuatu Pada suatu hari ia datang padaku dan mengkonsultasikan laptop miliknya yang terasa lambat dan juga minta diajari bagaimana caranya mengkoneksikan laptop dengan internet. Setelah kuperiksa, ternyata banyak virus yang mengerogoti sistem di laptopnya sehingga mengakibatkan kinerja laptopnya menjadi terganggu. Dan aku bilang untuk membersihkan semua virus di laptopnya diperlukan waktu yang cukup lama, sedangkan agar bisa dikoneksikan ke internet, harus ada jalur telepon. Lalu dia menyarankan agar untuk menangani laptopnya dikerjakan di rumah kost miliknya yang ada di dekat kantor kami. Rumah kost itu terdiri dari 10 kamar dan diisi oleh para pelajar yang bersekolah di sekitar daerah itu. Dan aku menyanggupinya. Sepulang dari kantor, aku dan dia menuju rumah kost miliknya dan kebetulan, hari itu adalah hari sabtu, sehingga semua penghuni kost pada pulang ke kampungnya masing-masing dan rumah kost tersebut kosong. Begitu tiba di sana, dia langsung membawaku ke ruang tamu dan aku mulai melakukan pembersihan virus dengan software yang aku bawa. Sambil menunggu anti virus bekerja, kami ngobrol berbagai hal diselingi dengan minum dan makan camilan yang ia sediakan. Dari obrolan itu kuketahui, bahwa setiap malam minggu dia suka tidur di rumah kost ini pada saat para penghuni kost pulang ke kampung halamannya masing-masing. Oleh sebab itu di rumah ini ada kamar khusus untuk dirinya. Aku merasa heran, apakah suaminya tidak apa-apa ditinggal tidur sendiri di rumah sementara dia menunggu di rumah kost. Dia menjawab tidak ada masalah dengan hal itu, bahkan katanya di rumah pun dia jarang tidur sekamar dengan suaminya. Karena sejak suaminya pensiun, suaminya lebih sering ingin tidur sendiri. Aku heran dengan kenyataan ini, kenapa ada rumah tangga seperti ini, tapi aku mau bertanya lebih lanjut, takut dia merasa aku akan semakin jauh mengetahui privasi rumah tangganya. Hari semakin gelap, tetapi anti virus masih bekerja, karena banyak sekali virus yang menyerang laptopnya dan kami terus melanjutkan obrolan. Tanpa disadari atau seolah-olah tanpa disadari, kami telah duduk berdampingan di ruang tamu yang sepi ini. Sambil mengobrolkan hal-hal yang bersifat pribadi. Perlahan-lahan aku mulai terangsang terhadapnya, tapi aku masih merasa takut untuk memulainya, walaupun bisikan-bisikan di kepalaku mengatakan bahwa inilah saatnya yang tepat untuk mewujudkan obsesi yang selama ini ada dalam khayalanku. Akhirnya dengan hati-hati aku berkata padanya ā€œApakah, bapak tidak sayang meninggalkan ibu tidur sendiri ? Uhh… kalau saya jadi bapak, tidak akan saya biarkan ibu tidur sendiri satu malampun. Sayang dong…., membiarkan tubuh seksi dan cantik seperti ibu ini sendirian….. mubazir ā€ ā€œAch… Iwan bisa aja ! Masak sih… tubuh peot dan wajah keriput ini disebut seksi dan cantik ?ā€ katanya tersenyum dan tampaklah ekspresi kebanggaan diwajahnya mendengar pujianku. Dan aku merasa gembira karena dia tidak marah dengan ucapanku. Dan kembali aku lanjutkan rayuanku ā€œ bener lho, Bu! Saya ngga bohong… , Di mata saya ibu adalah wanita yang paling cantik dan seksi di kantor kita..!ā€ ā€œUdah ach… , jangan dilanjutkan rayuannya nanti saya bisa terbang… !ā€ jawabnya samibil tersenyum semakin tersanjung. ā€œNgomong-ngomong… , Bu..! Boleh nggak saya minta sesuatu, nggak macam-macam kok, swear !ā€ kataku ā€œMinta apaan sich.. ? kalau nggak macam-macam akan saya penuhi ! ā€œ katanya ā€œSebelumnya maaf ya, bu ! Boleh ngga saya membelai bulu kaki yang ada di betis dan bulu tangan yang ada di lengan ibu yang dulu sering saya lihat. Saya benar-benar terobsesi dengan bulu-bulu yang dimiliki ibu ?ā€ kataku memberanikan diri. Dia memandangku heran ā€œKok, Iwan tahu kalau saya memiliki bulu di kaki dan lengan…? Rupanya Iwan sering ngintipin ibu ya ?ā€ Katanya menggodaku. Aku tergagap mendapat godaannya ā€œTi…tidak bu…, saya tidak pernah ngintip.. khan dulu ibu ngga pake jilbab..ā€ jawabku membela diri ā€œApa sich.. istimewanya bulu-bulu itu ? saya justru merasa risihā€ katanya lagi ā€œJustru bagi saya hal itu sangat istimewa dan menggairahkan….., boleh kan bu, saya membelainya !ā€ ā€œYa.. dech ā€¦ā€ Dia mengalah dan menyingsingkan ujung lengan bajunya hingga sebatas siku. Mataku terbelalak melihat putih dan mulusnya kulit lengan yang dihiasi dengan bulu-bulu lengan yang cukup panjang, aku semakin terangsang namun masih bisa mengendalikan diri. Dengan tangan gemetar aku membelai lengan halus tersebut. Darahku berdesir ketika tanganku mengusap dan membelai langan halus nan berbulu itu. Dari sudut mataku terlihat dia merasa bangga atas keterpanaanku pada kemulusan dan keindahan kulit lengannya. Aku tak tahu apakah dia merasakan desiran-desiran rangsangan pada saat telapak tanganku membelai lengannya. Setelah puas membelai lengannya, kembali aku berkata ā€œkakinya belum bu ? ā€œ. Namun dia menjawab tidak serius ā€œudah ach…, cukup .ā€. Lalu rayuku lagi ā€œAkh… Ibu, khan tadi saya mintanya lengan dan kaki !ā€ Lalu dengan gaya seperti yang terpaksa dia mengangkat rok panjangnya sebatas lutut sehingga terlihat betis indah yang putih mulus dihiasi oleh bulu-bulu yang cukup panjang dan merangsang. Kembali tanganku bergetar membelai betih indah tersebut, mataku terpejam dan darahku semakin berdesir memberikan rangsangan-rangsangan yang sangat kuat padaku. Cukup lama tanganku membelai dan mengusap betis indah milik Hj Amelia ini. Aku sangat menikmati apa yang kulakukan. Betis kiri dan kanannya secara bergantian aku belai dan usap, terlihat mata Hj. Amelia terpejam menikmati belai tanganku ā€œOh..mmmnn .. ā€œ mulutnya berguman tidak jelas. Melihat itu aku tak mau berhenti, tanganku terus membelai betis indah itu dan dengan sangat hati-hati arah belaian semakin ke atas di sekitar lutut . Mata Hj Amelia semakin rapat terpejam. Dengan hati-hati kedua betis Hj Amelia aku naikkan ke atas jok kursi panjang yang kami duduki dan aku duduk di lantai menghadap betis indah dan sebagian paha disekitar lutut yang terbukaā€ Dengan suara bergetar dan suara yang sedikit memburu dia berkata ā€œKok jadi duduk dibawah ?ā€ ā€œNgga apa-apa bu, supaya lebih jelas ā€œ jawabku beralasan ā€Awas lho… jangan macam-macam !ā€ ancamnya dengan nada yang tidak yakin. Kembali tanganku melanjutkan belaian dan usapan pada betis berbulu yang merangsangku ini, tanganku dengan lembut membelai betis kiri dan kanan secara bergantian . Kembali matanya terpejam menikmati belaian tanganku pada betisnya. Kuberanikan diri untuk mencium lembut ujung kakinya. Matanya terbuka dan berkata ā€œKok..?ā€ hanya kata itu yang keluar. Akhirnya kedua tangan dan bibirku membelai betis hingga lutut dan paha di sekitar lutut. Ciumanku dan tanganku semakin naik ke atas, ciumanku sudah mencapai lututnya dan kedua tanganku sudah membelai kedua pahanya. Dia semakin terlena, napasnya semakin memburu dan mulutnya semakin sering mengguman sesuatu yang tidak jelas. Sedangkan aku semakin terangsang penisku sudah mulai mengeras. Tapi aku masih berhati-hati agar dia tidak menghentikan usahku ini. Tanganku semakin aktif membelai paha bagian bagian dalam dan mulutku menciumi lututnya yang kiri dan kanan secara bergantian. Duduknya sudah mulai gelisah, pinggulnya sudah bergoyang-goyang dan dari mulutnya sudah mulai memperdengarkan erangan-erangan nikmat dan terangsang. Ku hentikan gerakanku, matanya terbuka memandangku sayu, terlihat bahwa dia sudah sangat terangsang, kuberanikan diri wajahku mendekati wajahnya, dia memejamkan matanya kembali dengan mulut yang terbuka menantang, lagsung bibirku menciumi bibirnya yang seksi. Dia tidak marah, bahkan menyambut ciumanku dengan hangat dan sangat bergairah. Kami berciuman dengan sangat bergairah. Kedua tangannya meraih kepalaku dan mencium bibirku dengan sangat panas, bibirnya menghisap-hisap bibirku dan lidahnya menari-nari dengan lidahku seperti seorang wanita yang sudah sangat lama tidak bermesraan, tentu saja aku semakin melayang nikmat dan bersemangat. Tanganku mulai meremas-remas buah dadanya yang montok, dia diam saja bahkan semakin bergairah dan mengerang nikmat. Tanganku mulai mencopoti kancing bajunya satu-persatu dan menyusupkan tangan kananku ke dadanya yang sudah terbuka, kemudian menarik cup bh-nya ke atas, sehingga kedua buah dadanya yang putih montok terbuka bebas. Tanganku langsung meremas buah dada montok itu yang kiri dan kanan. Dia menghentikan ciumannya dan memegang tangan kananku, sambil memandang padaku dengan sayu. Aku terkejut, takut dia marah dan menghentikan usaha yang telah dengan sabar aku lalui. Namun dengan suara bergetar dan napas memburu dia berkata ā€œJangan disini Wan..! bahaya kalau ada tamu datang… Di kamar saya aja.., biar tenang!ā€ Plong… dadaku terasa lapang, ketakutanku ternyata tidak terbukti. Dia kemudian berdiri dan mengunci pintu tamu dan menarik diriku menuju kamarnya. Tak kuperhatikan lagi anti virus yang masih bekerja pada laptop. Dengan tergesa-gesa kami menuju kamarnya yang cukup luas. Begitu tiba di dalam kamar, dia langsung menutup pintu kamar dan menarikku ketempat tidur. Aku langsung menindihnya dan bibirku kembali mencium bibirnya dengan gemas. Ciumannya kali ini semakin panas dan bergairah dan dia sudah tidak segan-segan lagi mengeluarkan lenguhan dan erangan nikmat. Tanganku kembali merayap ke buah dadanya yang masih terbuka dan meremas-remasnya dengan nikmat, Dia membantu mencopoti sisa kancing yang masih terkait sehingga semua kancing bajunya terlepas dan melepaskan kaitan tali bh-nya. Kemudian dia duduk dan melepaskan baju dan bh dari tubuhnya. Tampaklah dihadapanku tubuh seorang wanita matang yang masih mengenakan jilbab dan rok panjang, namun sudah tidak mengenakan baju dan bh. Aku kembali menubruknya dan mendorong tubuhnya hingga telentang diatas kasur, bibirku menciumi seluruh bagian buah dadanya baik bagian kiri maupun bagian kanan sedangkan tangan meremas-remas buahdada yang tidak aku ciumi. Aku begitu bernafsu menciumi buah dada Bu Hj Amelia ini. Walaupun dia sudah berumur, namun buah dadanya masih montok dan sekal, tidak mengelayut dan kendor. Kuhisap dan kujilati setiap mili bagian buah dada menggairahkan ini. Dan akhirnya bibirku dengan asyiknya menghisap dan menjilati putting susu yang tegak menantang. Dia semakin mengerang nikmat ā€œAkhhhh… wan… euh … euh….!ā€ Badannya bergelinjang-gelinjang menahan nikmat yang menderanya. Setalah cukup lama bermain-main di buah dadanya, kedua tanganku berusaha melepaskan pengait rok panjang yang masih dikenakannya dan menariknya hingga lepas sekaligus dengan celana dalam nilon yang dia kenakan, dia hanya diam saja dengan tatapan mata yang semakin sayu, kembali mataku nanar melihat pemandangan merangsang yang ada dihadapanku. Sungguh luar biasa Bu Hj Amelia ini, walaupun sudah berusia 45 tahun, tapi tubuhnya masih sangat sempurna, perutnya masih ramping tanpa ada timbunan lemak, paha masih padat dan mulus dan yang paling luar biasa adalah jembut yang menutup vaginanya demikian lebat dan hitam menutupi hampir seluruh bagian antara kedua paha hingga keatas mendekati pusat Beberapa saat aku terpana menatap pemandangan indah ini, Dia bangun dan meraih bajuku sambil berkata ā€œBuka bajunya Wan… , ngga fair dong…, saya udah telanjang sementara Iwan masih berpakaian lengkap..ā€ Dengan bantuannya aku mencopoti bajuku yang sudah basah oleh keringat dan sekaligus aku membuka celana panjangku sekaligus dengan cd yang aku kenakan. Dia terpana memandang penisku yang tegak menjulang, Tangannya mendorong tubuhku hingga aku telentang , kemudian dengan gemetar tangannya meraih penisku dan mengocoknya dengan gemas, aku melayang nikmat merasakan kocokan tangannya pada penisku, kemudian bibirnya dengan lembut menciumi penisku dan lidahnya menjilati kepala penisku. Aku semakin melayang.. ā€œOuhhh…. ā€œ aku melenguh nikmat. Cukup lama lidah dan bibirnya bermain di kepala penisku membuat aku melayang-layang nikmat, kemudian mulutnya semakin terbuka lebar untuk memasukkan penis tegangku kedalam mulutnya sambil lidahnya terus-menerus menjilati kepala penisku. Mataku semakin terbeliak-beliak menahan nikmat ā€œOuh…ouh… aduhh….aduh… ā€œ erangan nikmatku keluar tanpa dapat kucegah. Dia begitu gemas dengan penis tegangku, bagaikan seorang wanita yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu dengan penis yang tegang. Tanpa memperdulikan diriku yang terengah-engah menahan nikmat, mulut dan lidahnya terus menerus memberikan kenikmatan pada diriku. Aku tak tahan, ku geserkan kepalaku mendekati lututnya yang sedang menungging. Aku posisikan kepalaku diantara kedua lututnya yang terbuka, sehingga posisi kami menjadi posisi 69. Aku mulai menjilati jembut hitam yang menutupi vagina yang ada dihadapanku. Kedua tanganku membelai pantat montok, sementara lidahku terus mencari celah vagina yang tertutup jembut yang lebat, kusibakkan jembut lebat tersebut, terlihatlah vagina yang sudah sangat basah, lidahku terjulur menjilati celah vagina tersebut, badannya tergetar setiap kali lidahku menyentuh klentitnya. Aku semakin semangat menjilati dan menghisap vaginanya, dia semakin sering bergetar dan mengerang nikmat, sehingga mulutnya berhenti mempermainkan penisku. Aku tak peduli, lidah dan mulutku semakin lincah bermain di vaginanya, badannya semakin bergetar dan menekan-nekankan vaginanya dengan keras ke arah mulut dan hidungku sambil menjerit-jerit nikmat ā€œOuh.. ouh… ouh… euh…euhā€¦ā€ Gerakannya semakin keras dan jeritannya semakin tak terkendali, hingga akhirnya pantatnya dia tekankan dengan keras ke arah mukaku hingga mulut dan hidungku tertekan vagina dengan sangat rapat sehingga aku sulit bernapas dan terdengar dia menjerit keras ā€œAaaakkkhhhh……..ā€ kemudian terlihat olehku vaginana mengempot-ngempot dengan sangat keras. Tak lama kemudian badannya ambruk menindih tubuhku. Beberapa saat kemudia dia menggulingkan tubuhnya hingga tidur telentang. Kubangunkan tubuhku dan memposisikan tubuhku agar tidur berdampingan. Kemudian matanya terbuka memandangku. Dengan napas yang masih tersengal-sengal dia berkata ā€œkalau Iwan percaya…, Sudah 4 tahun saya tidak pernah melakukan hubungan suami istri, bukannya saya tidak ingin, tapi si bapak sudah tidak sanggup lagi. Sebagai wanita normal, tentu saja saya merasa sangat tersiksa denga keadaan iniā€¦ā€ Aku tidak mengomentari ucapannya, hanya dalam hati aku berkata pantas saja dia terlihat sangat gemas memandang penisku yang sangat tegang. Karena aku belum apa-apa, maka badanku bangkit dan tanganku meremas-remas buah dadanya serta memilin-milin putting susunya yang perlahan-lahan mulai kembali tegak menjulang. Kembali badanku menindih tubuhnya dan bibirku mencium bibirnya, bibirnya menyambut bibirku dengan gairah yang kembali bangkit. Tangannya merayap ke arah penisku dan meremas-remas dengan gemas, kemudia berkata ā€œSekarang aja Wan! Saya sudah nggak tahanā€¦ā€ Aku mengangkat pinggulku memberi jarak dengan selangkangannya, kemudian pahanya terbuka lebar dan tangannya menuntun penis tegangku agar tepat berada liang vaginanya. Dia sibakkan jembut lebat yang menghalangi liang vagina dengan kepala penisku, hingga akhirnya kepala penisku tepat berada di mulut liang vagina yang sangat basah. Kemudian kedua tangannya merengkuh pantatku dan menariknya. Aku mengerti apa yang dia inginkan. Ku dorong pantatkudan Blessh…. Perlahan-lahan batang penisku menyusuri liang vagina hangat yang basah berlendir yang disertai kedutan-kedutan yang memijit batang penisku selama aku memasukinya. Jepitan dan kedutan vaginanya pada penisku memberikan sensasi nikmat yang luar biasa. Perjalanan masuk ini kulakukan perlahan-lahan, karena aku ingin menikmati setiap mili pergeseran antara batang penisku dan veginanya yang selama 10 tahun ini menjadi obsesi dan khayalanku. Aku tidak ingin obsesi yang menjadi kenyataan ini berlangsung cepat. Setelah seluruh batang penisku amblas hingga ke pangkalnya, kudiamkan sejenak untuk menikmati sensasi nikmat yang diberikan oleh vaginanya pada diriku. Kemudian kutarik secara perlahan hingga menyisakan ujung kepalanya dan kudorong kembali masuk hingga amblas. Gerakan ini terus kulakukan dengan sabar sambil menikmati deraan nikmat yang datang bertubi-tubi. Nampaknya Bu Hj Amelia ini sudah tidak sabar, pantat terangkat setiap aku mendorong masuk, dan tangannya memberikan bantuan kecepatan pada pantatku agar aku melakukan dengan lebih cepat dan keras. Aku tidak terpengaruh dengan gerakan pantatnya yang semakin bergelinjang dan tangannya yang semakin menarik-narik keras pantatku agar bergerak lebih cepat. Aku hanya menambah sedikit kecepatan pada gerakan mengocokku. Pinggulnya semakin bergelinjang, kepalanya terlempar ke kiri dan kanan sambil mulut yang kembali mengerang-ngerang nikmat ā€œAuh…auh….euh… euh…..ā€ Gelinjang tubuhnya semakin keras dan hebat. Berputar, kekiri kekanan dan ke atas ke bawah, hingga akhirnya gerakannya semakin tak beraturan, badannya terlonjak-lonjak, tangannya menarik punggungku hingga tubuhnya terangkat dan kepalanya terdongak dengan mata terbeliak dia menjerit keras ā€œAaaaaakkkhhhhhh……. ā€œ kakinya terjulur kaku, tak lama kemudian badanya terhempas lemas dan tangannya terlepas dari punggungku dan jatuh ke samping tubuhnya. Kurasakan vagina berkontraksi sangat keras memijit-mijit dan menghisap-hisap penisku sehingga akupun terbeliak menahan sensasi nikmat yang teramat sangat. Kubiarkan batang penisku amblas di dalam vaginanya menikmati sensasi orgasme yang kembali dialaminya. Kutopang tubuhku dengan kedua tangan yang menahan di pinggir bahunya. Perlahan-lahan matanya terbuka dan berkata dengan napas tersengal-sengal menahan lelah ā€œMakasih.. Wan.., barusan betul-betul nikmat…uuhhhh..ā€ Aku hanya menjawab dengan mencium bibirnya dengan nafsu yang menggelora. Dia menyambut lemah ciumanku. Dengan sabar aku berusaha membangkitkan kembali gairahnya. Kuciumi lehernya dari balik jilbab yang masih dikenakannya namun telah basah oleh keringat, kujilati dadanya yang juga basah oleh keringat. Ketelusuri hingga ke bawah hingga akhirnya mulutku kembali memilin-milin putting susunya untuk membangkitkan gairahnya. Sambil perlahan-lahan kukocok penisku yang masih terbenam divaginanya yang semakin basah, namun tetap masih terasa sempit dan memijit-mijit. Perlahan-lahan gairahnya bangkit kembali, hal ini terasa dengan ciumannya yang semakin hangat dan pinggulnya yang bergerak membalas setiap gerakan pinggulku. Makin lama gerakan pinggulnya semakin erotis dan bersemangat dan erangan nikmat kembali terdengar dari mulutnya. Kuhentikan gerakanku dan kucabut penisku yang masih tegang. Dia menatapku kecewa sambil berkata ā€œAda apa Wan? ā€œ. Aku tersenyum lalu berkata ā€œKita nungging bu!ā€ Dia mengerti apa yang kuinginkan. Lalu dia bangun dan membuat posisi merangkak. Aku posisikan selangkanganku pada tengah-tengah pantatnya. Sebelum kumasukkan penisku, kembali aku terpana melihat keseksian tubuhnya dalam posisi menungging, kulit punggung yang begitu putih kekuning-kuningan, mengkilap oleh basahnya keringat yang keluar dari pori-pori tubuhnya. Hanya ada satu kata untuk mengomentari keadaan itu, yaitu ā€œSempurna..!ā€ tanpa terasa bibirku berguman. ā€œAda apa ..Wan..?ā€ tanyanya padaku. Aku segera menjawab ā€œTubuh ibu betul-betul sempurna.ā€. Dia tidak menjawab mungkin dia merasa bangga dengan pujianku. Tangannya hanya menggapai-gapai meraih penisku untuk diarahkan vaginanya yang sudah menanti. Lalu kuarahkan penisku ke liang vaginanya dan Bleshhhh…… Kembali penisku menyusuri liang vagina basah yang masih tetap sempit dan memijit-mijit. Pantatku memulai bergoyang maju mundur agar penisku mengocok-ngocok vaginanya. Tanganku meraih buah dadanya yang bergantungan bebas dan kuremas-remas dengan gemas untuk menambah sensasi nikmat yang kembali mendera sekujur tubuhku. Tubuhnya bereaksi dengan apa yang kulakukan, mulutnya mengerang nikmat ā€œAuh… auh… euh …. Euh… ā€œ, dan pinggulnya bergerak-gerak semakin liar. Kudiamkan gerakan pinggulku, namun pinggul dan pantatnya menghentak-hentakkan selangkanganku sehingga penisku semakin dalam mengocok dan mengaduk-aduk vaginanya. Kepalanya tidak bisa diam menggeleng-geleng sambil mulut yang tak henti-hentinya mengerang nikmat. Gerakan pinggul dan pantatnya semakin liar tak terkendali, jeritan nikmatnya semakin keras, dan kedutan dan pijatan vaginanya pada penisku semakin keras. Hingga akhirnya badannya kaku, tangannya mencengkram kasur dengan sangat keras dan menjerit ā€œAaaakkhhhh…..ā€ kembali kepala terdongak dengan mata yang terbeliak. Setelah itu kembali kontraksi keras terjadi pada vaginanya yang memelintir dan menghisap-hisap penis membuat aku terbeliak-beliak menahan nikmat. Tak lama kemudian… BRUK.. badannya jatuh tertelungkup hingga penisku yang masih tegang lepas dari vaginanya. Kubiarkan dia istirahat menikmati sensasi orgasme yang kembali menderanya. Lalu mendekati punggungnya yang basah, kubelaikan tangan kiriku dari punggung hingga pantatnya, dan kuremas-remas pantat seksi itu. Tangan kananku menyibakkan jilbab yang sudah sangat basah dan akhirnya kulepaskan jilbab itu. Bibir dan mulutku menciumi tengkuk dan lehernya yang putih mulus tiada kerut. Mulutku menyusuri tengkuk dan punggung sedangkan tanganku meremas-remas pantatnya. Akhirnya gairahnya bangkit kembali. Dia membalikkan tubuhnya hingga telentang dan tangannya meraih tubuhku hingga menindih tubuhnya bibirnya mencium bibirku dengan ganas, kemudian tangannya mencari-cari penisku dan mengarahkan ke vaginanya. Blesshh…. Untuk kesekian kalinya kembali penisku menjelajahi liangvagina yang semakin basah dan berdenyut. Aku menggerakkan pantatku untuk mengocok penisku di dalam vaginanya, dia menyambut dengan erangan dan gerakan pinggul yang bisa memelintir-melintir batang penisku dengan liarnya. Semakin lama gerakanku semakin cepat dan gerakannyapun semakin cepat dan liar. Lenguhan nikmatku dan erangan nikmatnya bersatu padu membangun suatu komposisi musik penuh gairah dan merangsang, semakin lama suara erangan dan lenguhan nikmat semakin riuh rendah. Hingga akhirnya pantatku bergerak sangat keras dan liar tak terkendali demikian pula gerakan pinggulnya. Gerakan kami sudah menjadi hentakan-hentakan nikmat yang keras dan liar. Hingga akhirnya aku merasa gelombang yang maha dahsyat keluar dari dalam diriku melalui penis yang semakin keras dan kaku dan akhirnya tanpa dapat kukendalikan tubuhku menegang kaku dan badanku melenting ke atas serta menjerit melepas nikmat yang tak tertahankan ā€œAkhhh….ā€ Dan secara bersamaanpun dia menjerit nikmat ā€œAkhhhh… ā€œ dengan badan yang kaku dan tangan yang mencengkram punggungku dengan sangat keras. Tak lama kemudian, tubuh kami ambruk kelelahan seperti orang yang baru saja berlari cepat dalam jarak yang sangat jauh. Aku menggulingkan tubuhku agar tidak menindih tubuhnya. Dan kami telentang berdampingan sambil menikmati sensasi kenikmatan orgasme yang masih datang menghampiri kami. Setelah beberapa menit kami terdiam menikmati sensasi orgasme dan napas yang perlahan-lahan mulai pulih, Dia memiringkan badannya menghadapku, sambil tangannya membelai-belai dadaku dia berkata ā€œWan… kamu memang luar biasa… Dulu saja waktu si Bapak masih sehat. Belum pernah saya merasakan sepuas ini dalam berhubungan badan. Sebagai lelaki kamu mampu bermain cukup lama dan memberikan beberapa kali orgasme pada pasangan kamu. Pantas saja, istrimu sangat sayang padamu..ā€ ā€œAhh… jangan begitu ach… Bu! Saya jadi maluā€¦ā€ Sahutku sambil merasa bangga dipuji seperti itu. Setelah cukup lama beristirahat kembali kami berpakaian, dan aku terlebih dahulu ke ruang tamu untuk memeriksa laptop yang masih menyala. Ternyata laptop sudah lama mati, karena hampir 1,5 jam aku tinggalkan. Tak lama kemudian Bu Hj. Amelia menghampiriku dan duduk disampingku sambil menggelayut mesra dan bertanya ā€œbagaimana Wan , beres ?ā€. ā€œBelum saya periksa bu…, keburu mati..ā€ jawabku ā€œOk dech , kamu lanjutin aja dulu, saya mau nyiapkan makan malam. Akhirnya malam itu, aku menelepon istriku untuk memberitahukan pada iatriku bahwa aku tidak bisa pulang, karena ada pekerjaan yang belum selesai. Akhirnya sepanjang malam itu hingga mendekati subuh, kami isi dengan persetubuhan yang sangat bergairah. Kami hanya istirahat untuk minum dan makan memulihkan tenaga. Malam itu kami bagaikan sepasang pengantin baru yang menghabiskan malam pertamnya. Hal ini terjadi barangkali karena Bu Hj Amelia ini merupakan Wanita yang menjadi obsesi saya yang selama 10 tahun menjadi khayalan dan impian. Sedangkan bagi Bu Hj. Amelia, malam itu merupakan malam pertama selama 4 tahun dia tidak mendapatkan kehangatan tubuh laki-laki. Akhirnya sampai saat ini aku dan Bu Hj Amelia berselingkuh, tanpa seorang temanpun yang tahu. Kami berusaha menjaga perselingkuhan ini serapih mungkin. Entah sampai kapan…. TAMAT
BercintaDengan Bu Haji Ibu Kostku Yang Sexy. Kumpulan Cerita Hot 21+ - Perkenalkan gua Steve. Langsung aja. Waktu itu gua berumur 18 tahun dan kuliah semester 1. Gua asalnya dari Jakarta dan kuliah di Kota Padang, kota syariah. Kayak anak kos biasanya, awal ngekos di kota ini gua dapat kos-kosan yg gak nyaman.

Namaku Roy, usiaku 25 tahun bekerja di perusahaan swasta di daerah ibu kota. Istriku bernama Santi berusia 22 tahun dan baru lulus kuliah. Istriku berasal dari daerah Jawa barat tepatnya Sukabumi, sementara aku berasal dari Bekasi tak jauh dari tempat tinggal ku sekarang. Istriku berasal dari keluarga yang agamis, orangtuanya memiliki pesantren yang terkenal disana. Bapak mertuaku bernama haji mahmud, seorang pengusaha mebel dan memiliki lahan luas di Sukabumi. Ibu mertuaku bernama Elsie Sukaesih, meskipun berusia 40 tahun namun body nya masih padat dan sekel, payudara yang tegak membulat dan pantat yang menungging meski perutnya agak sedikit buncit dan pahanya yang padat. Aku terkesima dengan Bu Hajjah saat pertama kali aku berjumpa dengannya, aura sexy sangat terpancar dari tubuhnya. Hajjah Elsie sendiri orangnya supel dan suka becanda, berbeda dengan pak haji mahmud yang serius dan tidak banyak bicara. Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. Mulustrasi Bu Hajjah Elsie Aku sudah menikah dengan istriku sekitar 2 tahun namun belum di karuniai anak, ibu mertuaku suka becanda pada anak nya agar dia bisa cepat memiliki momongan bahkan dia pernah berkata mau mewakili istriku untuk di buatkan anak oleh ku. Meski pak haji dan istriku tidak menganggap serius namun senyuman ibu mertuaku dan kedipan matanya padaku saat sedang bercanda memiliki arti khusus sendiri buat saja hal yang aku inginkan namun tidak untuk istriku dan bapak mertuaku terjadi, suatu hari saat aku mengunjungi rumah mertuaku, ibu mertuaku meminta tolong untuk di ambilkan handuk oleh ku. Namun saat aku mengantarkan handuk dia membuka lebar pintu kamar mandi nya dan seluruh tubuh telanjangnya terlihat oleh kenapa nak Roy liatin ibu kayak gitu? Jarang liat Santi telanjang? Pantesan ga dapet anak terus hihihi....Aku ehhh.... Buu engga Buu... badan ibu semok....Elsie masa sih??? Bu Elsie malah berkata demikian sambil memainkan payudaranya, Akupun meremas selangkangan ku akibat dari apa yang dia ehhh... Si aa malah sange, udah ahh nanti ibu di perkosa hihihi.....Bu Hajjah menutup pintu kamar mandinya, akupun jadi salah tingkah apakah dia menggoda ku atau dia becanda dengan ku. Setelah itu Bu Hajjah malah terang-terangan menceritakan kejadian barusan di depan istriku dan suaminya saat makan malam, hal itu malah dijadikan bahan candaan untuk sampai di rumah kejadian tersebut terus terbayangkan oleh ku, Bu haji memang suka vulgar ketika becanda, namun gaya berpakaiannya sewajarnya saja, tidak menunjukkan kepribadian yang binal. Pikiran kotor terus membayangi ku, bagaimana membuat Hajah menjadi nakal dan berpenampilan lebih macam taktik ku pelajari, hingga aku tidak sengaja menguping istriku yang sedang telponan dengan ibu nya, sayup-sayup terdengar rupanya suaminya tidak bisa ereksi akibat penyakit gula darah. Akupun berencana akan memasukkan obat perangsang agar Bu haji sange terus apalagi usia dia sedang mengalami puber kedua.

Namunsemua pikiranku itu hilang saat aku bertemu dengan Yuli (samaran) istri Pak Lurah Desa K.R.G yang sangat cantik alami. Awal cerita, Saat itu aku pergi kerumah Pak Lurah ingin mengajukan permohonan izin dan saat itu Yuli menyajikan secangkir kopi di meja tamu. Seketika itu aku langsung terpesona dibuatnya.
Minggu, 08 November 2020 Bu Haji Link video bu hajiPART 1PART 2PART 3 di November 08, 2020 Label Jilbab, Video Tidak ada komentar Posting Komentar Posting Lama Beranda Langganan Posting Komentar Atom Bu Haji Link video bu haji PART 1 PART 2 PART 3 Bu Haji Link video bu haji PART 1 PART 2 PART 3 Bu guru jilbab Ini Link pemersatu umat PART 1 PART 2 PART 3 Si jilbab cantik sekar Hallo pecinta jilbab, ada video yang panas nih Langsung saja ini link downloadnya
Kupegangitetek Bu Nani yang montok itu, kujilati putingnya dan kuisap-isap. Tampak nafas Bu Nani terengah-engah tak karuan, menandakan nafsu biarahinya sedang naik. Aku masih mengisap dan menjilati teteknya. Lalu Bu nani minta agar aku bangun sebentar. Dia melorotkan celana trainingnya hingga kebawah kaki. Bagian bawah tubuh Bu Nani tampak bugil.
Perkenalkan gua itu gua berumur 18 tahun dan kuliah semester 1. Gua asalnya dari Jakarta dan kuliah di Kota Padang, kota anak kos biasanya, awal ngekos di kota ini gua dapat kos-kosan yg gak nyaman. Tempatnya kotor, sumpek dan berisik. Gua dulu milih ngekos di sana, karna bayar kos-nya bulanan. Gua mikir yg penting dapat kos dulu. Nanti kalau gak betah bisa pindah. Masih dua bulan di kos itu, gua gak betah, gua cari kos minjam motor teman, gua mulai nyari kos. Udah 4 kos yg gua jumpai, belum ada yg pas. Stelah itu gua liat kos-kosan yg bentuk rumah. Gua ketok keluarlah seorang wanita paruh baya apa ya?Apa benar ini kos Putra bu? Ada kos kosong?Waduh, penuh semua muka muram gua Tanya lagi,Ibu tau gak, dimana lagi kos2an kayak gini yg masih ada yg kosong?Kurang tahu ya. Emang kenapa nyari yg kayak gini?Kemarin di kos sbelumnnya, saya pernah kena DB karna kos-kosannya kotor, banyak sarang nyamuk. Saya mau cari kos-kosan yg bersih dan nyaman. Oh, Kalau gitu saya pergi dulu ya bu, nyari kos Eh, tunggu dulu. Anak ke-2 ibu baru ketrima kuliah di Jawa, jadi kamarnya sekarang kosong. Sebenarnya, kamarnya gak disewakan, tapi karna ibu kasian liat kamu, kamu liat2 aja dulu mana tau lia-liat kamarnya, gua suka. Gua pun itu ada dua lantai, lantai dua buat kos-kosan, lantai 1 buat kamar pemilik rumah sama yg mau gua sewa ini di lantai 1, bagian belakang rumah, dekat kamar iya. Nama kamu siapa nak?Steven namanya kayak nama orang barat. Cocoklah buat kamu, kamu kan tinggi, putih, ganteng pun tersipu ibu, Nancy. Anak-anak kos di sini biasa manggil ibu, Bu waktu, gua tau kalau keluarga Bu Haji ini mrupakan keluarga terpandang. Suaminya adalah manajer persuhaan semen ternama di kota ini. Bu Haji hanya seorang rumah tangga, tapi beliau sering menghadiri pengajian dan Darma kos di tempat Bu Haji, gua ngrasa nyaman. Karna udah ngrasa nyaman, dan gak trlalu canggung lagi, kebiasaan gua kluar. Setiap pagi, waktu mau ke kamar mandi yg letaknya dekat dapur, gua hanya make celana kolor kolor bentuk celana sambil bawa handuk. Kluar dari kamar mandi, gua hanya make handuk letaknya dekat dapur, gua sering berpapasan dengan pembantu si Surti. Si Surti ini sering ngelirik-lirik gua. Surti ini umurnya 35 tahun, janda anak 2. Anaknya tinggal dikampung sama orangtua si Surti. Surti ini pakaiannya selalu sopan, berjilbab. Tapi entah kenapa, Pernah gua ngeliat si Surti ini pakaiannya lumayan ketat, jadi lekukan badannya seksi juga si Surti ini. Dalam benak si Surti ini toge bro. Bokongnya montok banget.Cerita gua pas ngentot si Surti gua ceritain lain kali aja ya broKarna di kamarr gua gak ada TV, gua sering numpang nonton di ruang tamu. Gua juga sering ditemani Bu Haji nonton. Kami lumayan akrab. Bu Haji sering curhat ke gua. Semakin akrab kami, semakin sering gua perhatiin tubuh Bu Haji ini. Beliau kalau di rumah selalu pakai jilbab, dan berpakaian malam, pas gua nonton, Bu Haji menghampiri gua, duduk di sebelah gua. Buset, malam itu Bu Haji pakai daster tak berlengan, bahannya sutra, skilas trgambar BH dan kolornya dari luar. Gua mulai kok belum tidur steve? Waktu itu udah jam 11 ngantuk ya Steve, ibu mau ngomong serius sama kamuGua deg-degan, tiba-tiba suara Bu Haji berubah semalam, nonton film porno pakai laptop di kamar kamu ya?Enggak bu, kenapa?Kok ibu dengar suara berisik sambil mendesah-desah semalam dari kamar kamu?Mati gua, Bu Haji dengar ane kemarin pas gua ngentot si Surti yg toge itu di kamar anu bu Itu kayaknya suara radio yg saya pasang, biasa sinyalnya jelek, jadi suaranya kresek-kresek gitu. Gua gitu, ibu kiraian suara Haji pun langsung masuk kamar. Gua lega banget, langsung aja gua matiin TV trus masuk ke kamar berikutnya gua jadi sering perhatiin bu Haji. Bu Haji ini umurnya sekitar 42 tahunan tapi masih keliatan muda. Kulitnya putih, tingginya 160cm, teteknya lumayan gede ukuran pun membulatkan diri pengen ngentot Bu Haji ini, ane juga yakin dia juga kepengen ngentot sama gua, soalnya dia pernah cerita kalau suaminya terlalu sibuk kerjaan, sering pulang larut malam dan lupa sama kebutuhan istri. Perilaku Bu Haji juga mulai berubah sejak dia ngedengar desahan si Surti waktu gua kentot di kamar malam gua liat Bu Haji terlentang di sofa nonton TV diruang tamu. Bu Haji masih memakai pakaian gamis malam-malam gini tumben nonton TV di ruang tamu bu gak di kamar?Ibu baru pulang dari gathering darma wanita. Acaranya seharian, ibu capek banget. Badan pegal-pegal Pak Haji pergi ke Jakarta buat meeting kerjaan, rencananya 5 hari di jorok ane mulai muncul, Kalau ibu gak keberatan, saya pernah diajari kake saya mijet, kalau ibu mau saya bisa mijet ibu. Gratis kok Bu. Boro-boro diajarin mijet sama kakek ane, gua belum lahir aja kakek ane udah wafat. Yah, demi ngelepaskan hasrat seksual ane yg udah gak pernah lagi terlampiaskan sejak si Surti mngundurkan diri jadi pembantu karna diajak nikah juragan tanah di gitu, pas banget. Mijatnya di kamar ibu aja ini sukses piker gua. Kami langsung menuju kamar Bu mandi bentar ya, gerah banget. Sambil bawa handuk dan baju ganti mnuju ke kamar mandi15 menit kemudian, Bu Haji kluar dari kamar mandi, memakai daster bentuk kimono warna lotionnya, mijet nya pelan-pelan aja ya. Bu haji sambil tengkurap di nelan ludah, gua udah mulai kimononya dilepas aja gakpapakan? Biar enak bentar ya, kamu gak masalah kalau ibu buka baju di depan kamu kan?Gak papa lah bu, Ibu kan udah Steve anggap ibu saya sendri. Ane berusaha mredakan kecanggungan di antara Haji pun mulai membuka kimononya membelakangai ane. Dibuka tali dipinggannya, kemudian dibuka perlahan. Kelihatan tali BH-nya warna merah, kmudian terlihat celana dalamnya warna merah juga, serasi. Disisihkan kimononya ke samping. Bu Haji pun mulai tengkurap kembali nelan ludah, kali ini makin banyak. mulai mijat perlahan dari arah pundak ke tali BH-nya dilepas gakpapakan, biar lebih enak pijatannya. Gua mulai speak-speak iya gakpapa, kamu aja yg ngelepasPerlahan gua lepas. Gua pijet lagi perlahan. Gua pijat punggungnya dari atas ke bawah samapai pinggangnya. Kmudian gua ubah jadi dari tengah punggungnya ke samping kiri kanan punggungnya. Gua sengaja agak menyamping nyentuh teteknya y granum udah bu. Sekarang kakinya. Celana dalamnya dilepas, aja ya Haji cuman ngangguk, mengisyaratkan kalau gua diizinin buka celana dalamnya. Seorang Bu Haji yang terkenal religius ini, sekarang sedang bugil dan dipijet seorang laki-laki muda yg lagi horny, gua Steven. Gua pijet pantat yg super montok ini, mirip bokong Kim Kardashian bro. Gua sengaja berlama-lama mijat daerah bagian belakangnya. Sekaran bagian depan ya. Kata Bu haji tiba-tiba, sambil membalikkan badannya, gua terpana bro. Gua terdiam sjenak ngeliat ranumnya teteknya yg ukuran 36C itu, puting nya warna coklat muda. Gua liat vaginanya, rambut vaginnya rapi bro, sering dicukur Kok malah bengong? Ayo, pijat ibu!Gua mulai mijat. Yang pertama gua pijat tetekny yg ranum itu. Si Bu Haji meram lima menit gua mijat teteknya, gua gak tahan lagi. Gua buka baju gua, gua nunduk kea rah tetek si Bu Haji, lalu gua sodorkan mulut gua, gua sedot tu putingnya. Tiba-tiba si Bu Haji ngedorong badan jangan Steve, dosa tau kata Bu Haji sambil menutup badan bugilnya dengan si Bu Haji tersadar kalau perbuatan kami sudah melampaui gak tahan lagi bu, udah lama saya suka sama ibu. Kemarin yg ibu dengar suara desahan dari kamar saya itu, suara si Surti lagi saya kentot. Sekarang si Surti udah gak kerja di sini lagi. Saya bingung bu, melepaskan hasrat seksual saya kemana. Atau saya sewa PSK saja kah?Jangan steve, PSK itu banyak penyakitnya. Kamu itu udah ibu anggap kayak anak ibu sendiri, ibu juga sayang sama kamu. Tapi kalau ibu membiarkan kamu ngisap payudara ibu, Ibu salah nakLebih salah mana bu, Ibu membiarkan saya ngisap payudara ibu atau saya main sama PSK?Sambil merenung sejenak, Ok, tapi janji hanya sebatas menghisap bu, saya Haji mulai menurunkan selimutnya sebatas perut, sampai payudaranya kelihatan. Tanpa piker panajng, langsung gua sedot tetek ranum itu. Gua hisap teteknya bagian kiri, sambil tangan kanan gua ngremas tetek sebelahnya lagi. Gua buka mulut gua lebar-lebar seakan mau ngelahap tetek besarnya itu, gua hisap sambil gigit pelan udah ngebuka celana gua, gua tinggal make celana dalam aja. Gua ciumin leher si Bu Haji, berganti ke telinga bagian belakangnya, kemudian gua kulum bibirnya. Bu Haji gak nolak, malah dia meladeni ciuman gua. Lidah gua, gua mainin ke dalam mulutnya. Lidah kami beradu. Gua hisap air liurnya, Bu Haji pun ngisap air liur Haji udah nge-fly. Selimut yg tadi nutupin bagian bawah badannya sudah tersingkap. Dia udah nafsu berat. Sambil nyiumin bibirnya, ane buka celana dalam ane. Kemudian tangan kanan gua berpindah dari teteknya kearah vaginanya. Gua raba-raba pelan vaginanya. Jari tengah gua ngegesek-gesek enak sayang.. terus sayang.. Bu Haji mulai teriak-teriak Bu Haji mulai turun mencari-cari kontol gua, kemudian di genggamnya sambil kontol kamu besar banget. Ibu pasti puas banget kalau kontol kamu masuk vagina ibu. panjang kontol kira-kira 15cm dengan diameter 5 senang hati bu. Gua hentikan ciuman gua, gua tindih si Bu Haji buat masukin kontol pelan ya ibu ku sayang. Gua pegang kontol gua, gua arahkan ke vaginanyauhhhh pelan sayang.. kepala kontol gua udah masukGua keluar masukin kepala kontol gua pelan. Setelah si Bu Haji ini mulai keenakan, gua masuikn setengah kontol gua. Gua ngrasakan surge dunia bro, kontol gua hangat kena cairan si Bu nikmat banget kontol kamu stevevaginamu juga enak banget, Nancy Akhirnya kontol gua masuk semua ke vagina wanita paruh baya masukin steve.. kentot aku steve. Kocok yang cepat steve. Sisi liarnya mulai kamu besar banget steve, lebih besar dari suamiku. Isap tetek ku steve. Kocok lebih cepat Steve. Enak banget 10 menit kami ngentot.. ayo lebih kencang Steve, ibu mau kluar. Gua pun makin mempercapat kocokan kontol gua di badan Bu Haji mengejang, tangannya mencakar arghhh ibu kluar crett.. crettt.. Bu Haji udah orgasme. Orgasmenya lumayan panjang skitar 3 luar biasa banget Steve, baru pertama ibu ngerasa orgasme kayak kluarin kontol kamu bentar Steve. Kamu coba telentang Steve. Gua pun ibu yg muasin kamu. Dia arahkan kepalanya ke kontol mulai jilat-jilat kepala kontol gua. Akhirnya dimasukan kepala kontol gua kemulutnya, dikocok sambil dihisap dgn mulutnya. Wih.. asik banget banget hisapan mu sayang, terus bu, masukan smua kontol ku ke mulut ibu. Dia masukan smua kontol gua ke mulutnya, empotannya asik banget bro. Tulang-tulang kayak ketarik lima menit, saya gak tahan lagi bu, saya mau kluarin di mulut ibu steve, ibu mau ngrasain peju ana muda kayak kamu. Ibu mau telan biar awet crot.. crot gua nyemprot lima kali diiringi semprotan kecil berulang man, ngentot sama ibu daripada si Surti kampong itu?jauh enakan sama ibu, si Surti lebih banyak pasif dan diam kalau saya kentot. Vaginannya juga lebih ngejepit punya ibu. Apalagi blowjob-an ibu, jauh lebih enak dari si Surti, isapan ibu maut banget dah kamu muji-muji, pasti ada maunya. Mau lagikan,iya bu, Steve mau sampai pagi ngentottin anak muda, nafsunya besar. Istirahat aja dulu. Ini minum dulu. Ayok ke kamar mandi, bersih-bersih dulu. Di kamarnya ada kamar Bu Haji ngidupin shower, dia mandi. Gua peluk dia dari belakang, gua raba-raba bagian depan tubuhnya. Gua ambil sabun, gua sabunin dia. Gua nyabunin dia gak beraturan, gua sabunin sambil ngraba tetek dan vaginanya. Si Bu Haji mulai mendesah. Dia ambil sabun yg gua pegang, dia balik nyabunin bisikin ke telinganya main di kamar mandi, pasti enak banget bu. Ibu belum pernah kan?Tanpa ada jawaban dia langsung nyiumin gua. Gua dorong badannya ke arah bathup. Gua ambil handuk buat alas dia duduk di pingir bath up. Gua tunduk, sambil berlutut. Gua kangkangkan kakinya. Vaginanya keliatan. Sambil tangan gua megang kakinya biar tetap kangkang, gua arahkan kepala gua ke belahan pinter banget steve. Ibu pasti ketagihan.. trus menit kemudian ibu mau kluar steve..arggghhh cret.. cretcret Bu Haji orgasme untuk kedua ngasih waktu istirahat, gua arahakan kontol gua yg udah tegang maksimal ke kali ini kontol gua lebih gampang masuk, karena vaginanya udah becek bangeet. Langung gua kocok trus steve..ibu seksi banget.. tetek ibu montok. Vagina ibu ngejepit. Steve jatuh cinta sama uhhh.. iya ibu juga jatuh cinta sama kontol kamu yg besar itu. Ibu bisa ngrasain urat-urat kontol kamu sayangKali ini kami ngentot lebih lama, udah 15 menit belum ada tanda-tanda kami orgasme, padahal udah banyak gaya kami pindah ke kasur aja ya suruh si Bu Haji gaya sayang, aku kentot gaya doggy. Kamu pasti suka. Gua kentot kencangahhh.. ahhh.. enak banget kaki ibu tekuk, ibu telungkup perhatikan body si Bu Haji ini sebentar, seksi banget bro pantatnya. Sambil stengah berlutut gua masukin kontol gua ke vaginanya. Kontol gua memang gak bisa masuk smua kehalang bokongnya yang montok itu. Tapi posisi ini lebih ngebuat gua bergairah, karena kontol gua bisa ngrasakan vaginanya sekaligusnya ngrasakan gesekan ke bokong stve udah ga tahan.. mau kluar.. pantat ibu montok bangetIbu juga udah mau kluar steve. Kita kluar bareng ya..arghhhh steve kluar bu..ibu juga luar sayang.. argghhhhhhhcrot.. crot. crot.. peju gua banyak bangetcretcret.. cret.. orgasme Bu Haji seakan menyambut peju gua..enak banget bu ngentot sama ibu. Steve pasti kasih sayang. Ibu juga pasti ketagihan ngentot sama kamu. Jangan bilang sama siapa-siapa ya kita pernah ngentot. Kalau kamu gak bilang siapa-siapa nanti ibu kasih bu. Hadiah nya apa memang bu?hadiahnya.. kamu bisa ngentot dengan ibu kapan aja kalau suami ibu gak di senang hati pun tertidur dengan posisi masih bugil. Yangpaling menarik hati Rizal adalah Bu Haji. Walau usianya sudah 43 tahun penampilanya masih seperti umur 30-an. Bu Haji selalu ramah pada tetangga maupun mahasiswa2 yang ngekos di rumahnya. Bodynya bongsor, berkulit kuning langsat, dan selalu memakai kerudung. Bila ia keluar dengan mobil Innova-nya ia akan memakai kaca mata hitam sebagai hiasan.
Biasanya kembang disuatu kompleks adalah seorang gadis SMU ato kuliah yang memang lagi mekar-mekarnya, tapi beda dengan kompleks dimana aku tinggal. Ya, dikompleks ini yang menjadi kembang adalah ibu RW yang tinggal disebelah rumahku. Mungkin sebagian besar pembaca tidak percaya, tapi memang tante lia, bu rw tetanggaku itu bagaikan magnet bagi semua laki-laki dikompleks ini. Aku gak bisa mendeskripsikan secara tepat mengapa tante lia bisa begitu mempesona. Memang secara fisik tante lia jauh diatas perempuan rata-rata. Kulitnya putih seperti kebanyakan wanita sunda, tapi kulitnya mulus tak bercacat. Sebenarnya aku gak tau pasti gimana kulit ditubuhnya, tapi yang pasti kulit yang membalut betis indahnya mulus tak bercacat, aku bisa memastikan itu sebab aku sering mengagumi betis bulir padi itu saat tante lia keluar rumah memakai celana selutut kesayangannya. Tubuhnya tidak terlalu gemuk tapi juga tidak terlalu kurus, makanya payudara sedangnya sangat cocok mengimbangi pinggul dan pantatnya yang sedikit tonggeng. Tapi selain fisiknya yang memang cantik dan berbody aduhai, tante lia punya sesuatu yang memancar dari dirinya. Mungkin kalau orang bilang tante lia punya inner beauty yang sangat kuat. Senyum selalu menghiasi bibir mungilnya, keramahannya menanggapi lawan bicaranya, tawa lepasnya yang segar dan keanggunannya menghela rambut yang selalu dibiarkan terurai itu... Hmmmm... sosok wanita idaman setiap pria. Sebenarnya tante lia punya seorang anak perempuan yang bernama sarah yang sudah duduk di kelas 2 SMU. Jelas sarah mewarisi kecantikan ibunya, tapi inner beauty tante lia memang susah untuk ditandingi. Aku sangat akrab dengan tante lia, sebab selain memang bertetangga, dulu aku berusaha untuk mendekati sarah dari ibunya . Tapi sepertinya usaha itu gagal. Hubunganku dengan sarah gak lebih dari cuma say hello, tapi sebaliknya dengan ibunya, tante lia senang sekali mengajak aku mengobrol. Bahkan tante lia melarang aku untuk membayar iuran warga yang memang ditanganinya untuk beberapa bulan sekaligus. Aku diwajibkan untuk membayar per bulan. Alasan dia sih untuk ngembangin silaturahmi, makanya setiap aku membayar iuran warga, pasti tante lia mengajakku mengobrol terlebih dahulu, hasilnya minimal 1 jam aku tertahan dirumahnya. Dua bulan lalu, saat aku hendak membayar iuran warga, aku mendatangi rumah tante lia. Aku mendapati rumahnya kosong. "Pada kemana tan ?" tanyaku saat kami mengobrol diruang tamu. "Oh... Sarah sama papanya lagi ke sukabumi, kerumah neneknya" jawab tante lia. "Kok tante gak ikut ?" tanyaku. "Maunya sih, tapi besok ibu-ibu pkk ada kegiatan, gak enak kalo tante gak dateng" jelas tante lia. Aku cuma mengangguk tanda mengerti. Setelah itu kami mengobrol seru seperti kebiasaanku kalau berkunjung kerumahnya. Sampai tante lia menanyakan hal pribadi padaku. "Rian, kapan nih kamu menikah ?" tanya tante lia menyelidiki. "He..he..he.. kapan ya tan ?" jawabku setengah becanda. "Masih belom punya calon nih tan" lanjutku. "Ah masa sih kamu gak punya calon. Kan kamu lumayan ganteng, materi juga udah lumayan, mo nunggu apa lagi" tanya tante lia lagi. "Maunya sih secepetnya, udah gak tahan" jawabku sambil tertawa, tante lia ikutan tertawa. "Tapi mo gimana lagi, emang belom ada calonnya" kataku meneruskan. "Emang kamu mo cari cewek kayak gimana ?" tanya tante lia. "Kayak gimana ya ? Mungkin kayak tante lia ini lah" jawabku bercanda. Sebenernya aku berharap dengan jawaban itu tante lia mau menawarkan anaknya sarah ke aku . Tapi jawaban sungguh diluar dugaan. "Kayak tante ??? Emang tante masih cantik ya sampe brondong kayak kamu mimpiin dapet istri kayak tante" jawab tante lia sambil tersenyum genit. Sebenarnya aku sedikit kecewa atas reaksinya, tapi berhubung sudah terlanjur, aku teruskan saja. "Tentu aja tan, cowok mana sih di kompleks ini yang gak ngakuin kalo tante perempuan paling cantik disini" kataku sedikit menggombal Tante lia terseyum kecil, mukanya sedikit memerah, mungkin dia malu. "Masa sih Rian, tante kan udah tua" kata tante lia. "Hmm.. walau tante udah punya anak gadis, tapi menurutku tante masih terlihat seperti anak gadis. Jujur kalo melihat tante sama sarah, saya sering menganggap tante adek kakak sama sarah" lanjutku, dalam hati aku heran kenapa aku jadi merayu gitu. "Masa sih tante masih kayak anak gadis, badan tante udah kendor sana-sini begitu" jawab tante lia yang kemudian berdiri dan memperhatikan tubuhnya sendiri. Dasternya ditarik kebelakang agar melekat ketubuhnya, hasilnya tubuh aduhainya tercetak. Terlihat jelas lekuk pinggul dan dadanya. Kemudian dia berputar-putar sambil mengamati tubuhnya, tentu aja mataku juga ikut mengamati atau lebih tepatnya menikmati tubuhnya. Apalagi karena dasternya ditarik, terlihat pangkal pahanya yang putih mulus. Mungkin kalau ditarik sedikit lagi celana dalamnya juga ikut terihat. "Gak usah khawatir tante. Tante emang gak kalah sama anak gadis. Jujur aja saya juga sering bayangin tante sebelum tidur..." damn... aku nyesel banget ngomong kayak gitu, tapi wtf lah, udah terlanjur "Masa sih kamu bayangin tante ?" tanyanya dengan muka tidak percaya. "Masa sih tante bisa merangsang kamu ?" tanya lagi. Aku cuma terdiam malu. "Tapi kamu gak usah jawab deh, tuh adek kamu udah ngejawab sendiri" kata tante lia sambil ketawa. Damn, gundukan penisku yang menegang dibalik celanaku ternyata terlihat sama dia aku cuma tersipu malu. "Gak usah malu gitu yan" kata tante lia yang kemudian duduk disebelahku. "Kamu kan udah gede, wajar kalo terangsang sama cewek" lanjut tante lia yang kemudian mengelus penisku dari luar celana. Aku menepisnya, tapi sayang tangan tante lia sudah mencengkram penisku dari luar. "Hmmm... punya kamu gede juga ya" kata tante lia yang kemudian meremas-remas penisku dan sesekali mengocoknya, aku meringis keenakkan. Setelah beberapa lama, aku berkata "Udah tan, nanti ada orang" katakuku dengan agak gugup, soalnya ruang tamu ada dibagian depan, orang bisa aja tiba-tiba melongok melalui jendela. "Ya udah, kalo gitu kekamar tante yuk" ajak tante lia. Aku cuma terdiam. "Kalo mau, tante tunggu didalam ya" ajaknya sambil tersenyum genit. Kemudian dia berdiri berjalan menuju kamarnya. Sesaat aku terdiam, jujur dalam hati aku ingin segera menyusulnya, tapi dipikiranku masih ada yang mengganjel. Ada sesuatu yang melarangku mengikutinya kekamar. Tapi pikiran itu gak lama, nafsuku menguasai semua pikiranku. Aku segera beranjak. Aku buka perlahan pintu kamarnya dengan sangat gugup. Setelah dibuka aku melihat tante lia sedang duduk dipinggir tempat tidurnya sambil membuka-buka majalah. Melihat aku masuk tante lia tersenyum senang kemudian berdiri menyambutku. "Tante kira kamu gak mau" kata tante lia yang kemudian memelukku. Aku membalas memeluknya erat sambil mengelus-elus punggungnya. Sambil memeluk aku cium keningnya. Menerima kecupanku, dia memandangku mesra, kemudian meyodorkan bibirnya sambil matanya terpejam. Melihat gerakannya, aku mengerti, aku kecup bibirnya lembut. Kecupannku diikuti oleh kecupan-kecupan lain dibibirnya. Awalnya ciumanku ke bibir mungil tante lia pelan dan lembut. Tapi lama-lama ciuman itu menjadi lebih liar, apalagi aku dan tante lia saling menggesek-gesekan tubuh satu sama lain. Saat lidahku menelusuri rongga mulut dan lidahnya, tanganku tak lupa penyelusuri tubuhnya. Awalnya tanganku mengelus-elus punggung dan rambutnya. Tapi kemudian tanganku turun ke pantatnya. Aku meremas-remas pantat bulat tante lia dan sesekali aku mendorong pantat itu agar kemaluannku tergesek dimemeknya. Walau masih dari luar tapi cukup membangkitkan birahi. "Crop.............Crooop.........Croooop" cuma suara itu yang terdengar mengiringi sedotan-sedotan ciuman kami. Kadang tante lia menggumam kecil saat pantatnya ditekan kearah penisku. Sambil berciuman, aku dorong tubuh tante lia kearah tempat tidur. Saat kakinya menyetuh pinggir tempat tidur, tante lia terduduk. Aku tidak melepas ciumanku, aku terbungkuk mengikuti tubuhnya. Aku dorong tante lia lagi ketengah tempat tidur, sebab aku ingin bercumbu sambil tiduran. Tante lia mengerti, dia bergeser ketengah tempat tidur dan terlentang disana. Aku segera menindihnya dan meneruskan ciumanku. Pada posisi yang lebih menguntungkan itu, aku mengarahkan tanganku kepayudaranya. Aku meremas daging kenyal itu. Hmm.... benar-benar masih kencang payudara tante lia ! Setelah meremas-remas payudaranya beberapa kali, aku menarik dasternya keatas, dan tanganku mulai meremas payudaranya dari luar BHnya. Untung dia pakai BH yang lembut, sehingga remasanku bisa maksimal walau masih dari luar. Aku mengangkat BH tersebut keatas, terlihatlah kedua puting hitam tante lia. Ciuman aku pindahkan dari bibir ke puting sebelah kanan. Sambil menyedot dan sesekali menjilat puting kanan, payudara kiri tante lia aku remas-remas. Kadang aku hanya memutar-mutar puting kiri tersebut. Bosan dengan yang kanan, aku berpindah ke yang kiri. Selama aku menyedot-nyedot payudaranya tante lia hanya merem-melek keenakkan. Bibir bawahnya digigit, entah mengapa, mungkin supaya suara dia tidak keluar. Sambil memegangi BHnya supaya tidak turun, tante lia mulai meracau. "Ah..ah..ah.. enak sayang, enak..." "Klik..." aku buka pengait BH yang ada dibelakang tubuhnya. Segera setelah itu aku dorong daster beserta BHnya keatas dan melepasnya. Makanya aku suka banget cewek pake daster, gampang banget dibugilin Setelah dasternya tersingkir, tante lia merems-remas sendiri payudaranya, sambil menatap lemah padaku seakan berharap mulutku menggantikan peran tanggannya. Aku menanggapinya dengan menciumi lagi pentil payudaranya, bergantian kiri dan kanan "shhh.....ahhhh....ahh...." cuma itu yang terdengar dari mulut tante lia. Tangan tante lia kemudian menarik kaosku keatas, dia berusaha untuk membukanya, aku membantunya, aku lepas kaosku. Setelah kaosku terbuka aku menindih lagi tubuh dan mencium bibirnya sambil menggesekkan dadaku ke payudaranya. Tapi tante lia yang sudah tinggal CD itu tidak berhenti, dia membuka ikat celana pendekku dan mendorongnya kebawah. Aku buka celana pendekku sehingga kami sama-sama tinggal celana dalam. Aku menindihnya kembali dan mencium bibirnya. Tanganku tidak lupa bergerayangan meremas-remas payudaranya. Dengan hanya celana dalam, aku menggesek-gesekkan penisku yang sudah tersembul sedikit ke vaginanya. Tante lia meresponnya dengan menggerak-gerakkan pinggulnya. Tanganku yang meremas-remas payudaranya sesekali mengelus tubuhnya dari atas kebawah. Sampai bawah, aku elus-elus paha dalammnya agak lama. Kata orang paha dalam termasuk darah sensitif diluar vagina. Beberapa kali mengelus-elus paha dalamnya, aku naikkan elusanku kearah selangkangannya. Saat menyentuh cdnya, terasa cd tersebut sudah basah dan lembab. Sepertinya tante lia sudah terangsang hebat. "Ah...ah..ah... " rintih tante lia saat aku mengelus-elus vaginanya dari luar. Tanpa diduga tante lia membalasnya dengan menarik penisku keluar. Dengan mengocok penisku tante lia membuka cdnya dari pinggir. Kemudian dia mengarahkan penisku ke vaginanya. Aku mengerti maksudnya. Dengan satu tangan dia masih menahan cdnya dari samping. Aku menyapukan kepala penisku ke permukaan vaginanya, terasa sudah basah disana. Kemudian aku menekan sedikit penisku kevaginanya. "Agh..... ayo sayang masukin" kata tante lia. Kemudian aku mendorong lagi hingga masuk semuanya. "Ohhhh.. enak banget sayang, enak banget sayang" tante lia meracau sambil memejamkan matanya. Kepalanya terdongak saat aku masukkan penisku seluruhnya. Sebenarnya lucu juga posisi kami saat itu. Aku dan dia masih paka celana dalam !! udah gak tahan lagi soalnya Aku mulai memaju mundurkan penisku. "aghhhhh....aghhh....agh..." rintih tante tergetar menerima pompaanku. Karena keenakan tante lia melepaskan pegangan celana dalamnya sehingga menjepit penisku dari samping. Aku berhentikan pompaanku. Saat aku berhenti tante lia menatapku dengan tatapan marah, sepertinya dia tidak rela pompaanku terhenti. "Sebentar tante, kita buka celana dalam aja, sakit soalnya" Aku segera bangkit melepaskan cdku dan cd tante lia yang terkulai. Selesai membuka cd aku posisikan badanku diantara selangkangannya yang terbuka lebar. Dengan tanganku aku mengarahkan penisku ke vaginanya. Saat tepat didepan vaginanya, aku dorong penisku kencang. "Hghghhhhh...." rintih tante lia saat penisku masuk ke memeknya. "Enak yan... kontol kamu gede banget" katanya sambil melingkarkan kakinya ketubuhku. Aku mulai lagi pompaanku. Kadang aku pompa cepat, kadang aku pompa lambat. Kadang saat pompanku lambat, tiba-tiba aku dorong keras. Tante lia cuma bisa merintih-rintih keenakan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya kesana kemari. "Kamu hebat ya, kamu udah gagahin aku" kata tante lia disela-sela pompaanku. Aku cuma tersenyum, aku sedang berkonsentrasi menikmati gesekkan penisku di dinding vaginanya. "Sebentar ya, aku mo pipis" tiba-tiba kata tante lia. "Mo pipis apa emang mo orgasme" tanyaku sedikit kecewa. "Enggak yan, emang mo pipis" jawab tante lia. wah payah nih, masa ada interupsi begitu. Aku cabut penisku dari memeknya dan bangkit. Tapi dia masih tiduran. "Katanya mo pipis tan ?" tanyaku kecewa. "Gendong dong ya..." katanya manja. Hmm.. sebenernya aku sedikit marah, tapi akhirnya aku gendong juga. Secepetnya dia pipis, secepet itu juga ngentotnya dilanjutin kan ? Aku mengangkatnya dan menggendongnya dengan mendekapnya didepan, tangannya dikalungkan keleherku sedang kakinya dilingkarkan ketubuhku. Penisku tepat dibawah vaginanya, tapi tidak dimasukkan. Baru beberapa langkah tante lia berkata "Kok gesekan kontol kamu enak banget sih yan, masukkin dong" katanya manja. Penisku yang memang masih berdiri tegak aku arahkan ke vaginanya. Dia mengangkat tubuhnya sedikit agar aku mudah memasukkan penisku. "Ahhhh..." rintihnya panjang saat penisku masuk ke memeknya. Tapi kemudian dia malah menaik-turunkan tubuhnya sehingga penisku dan memeknya bergesekkan lagi. "Katanya mo pipis ?" tanyaku sambil menahan nikmat. "Entar deh yan, lagi enak banget." jawab tante lia nakal. Akhirnya aku bawa tante lia kembali tempat tidur, kurebahkan dipinggir. Dengan tetap penisku di vaginanya aku bawa tubuh tante lia ketengah. Aku pompa lagi memek tante lia, aku memompa maksimal agar kita sama-sama orgasme sebelum dia mo pipis lagi. Tapi baru beberapa tusukan tubuh tante lia menegang dan vaginanya terasa banjir. dia menggigit bibirnya. "Tante dah sampe ya..." tanyaku. "Iya..." katanya malu. "Maaf ya tante duluan" Aku pompa lagi memek tante lia. Dengan cairan vaginanya yang banyak, memeknya terasa licin dan nikmat. "Crot..crot..crot" tak lama akupun menyemburka spermaku ke vaginanya. Tubuhku ambruk memeluknya, tapi kemudian posisi kemi bertukar, dia tiduran diatas dadaku. Akupun mengelus-elus kepalanya mesra. "Rian... kenapa sih kamu susah banget ngerti kalo tante suka kamu. Dari dulu tante udah pake baju seksi depan kamu, tapi kamu gak respon" tanyanya sambil tiduran didadaku. "Ya udah, yang penting sekarang tante tau kalo aku sayang tante" jawabku sambil mengecup kepalanya. Dia membalas dengan mencium dadaku. Kemudian kami berdua
SeorangBu Haji yang terkenal religius ini , sekarang sedang bugil dan dipijet seorang laki-laki muda yg lagi horny , gua Steve. Gua pijet pantat yg super montok in i, mirip bokong Kim Kardashian bro. Gua sengaja berlama-lama mijat daerah bokongnya. Gua sengaja mijet sambil nyelipkan jari jempol dia ke belahan pantatnya.
Alkisah ada seorang pemuda yang sedang ingin merantau. Tujuan utamanya selain untuk mencari kerja, ialah membahagiakan orang tua. Sejak kecil ia telah bertekad untuk mengabulkan keinginan orang tuanya naik haji. Untuk itu ia bertekad di kota rantauan ia bisa mencari uang banyak untuk mewujudkannya. Setelah sampai di kota tujuan dan menyewa kos-kosan, ia pun melamar kesana kemari membawa alamat jeng.. jeng.. lho kok ?? Hahaha melamar pekerjaan maksudnya. Satu per satu perusahaan ia datangi, namun tak satupun perusahaan yang ingin menerimanya, karena kualitas pendidikannya yang masih berada di daerah terpencil. Namun, ia tetap tidak menyerah. Tiba akhirnya ada satu perusahaan yang mau menerimanya. Ia pun sangat senang. Terlintas di pikirannya, ia bersama orang tuanya sedang memakai baju ihrom, sedang di bandara untuk berangkat haji. Namun keinginan pemuda ini tak semulus yang ia harapkan. Gajinya hanya cukup untuk ia makan dan kontrakan rumah. Walau masih bersisa, itupun cuman koin ratusan rupiah yang ia kumpulkan dari kembalian membeli barang. Apalagi setelah ia menikah, keluarganya menjadi hancur berantakan. Perkawinannya tidak ia rencanakan dengan matang. Tiba suatu ketika, ada isu di kantornya bahwa akan dilaksanakan PHK. Ia pun mulai bingung. "Harus kemanakah aku ? Bagaimana nasib istri dan anakku ? Apa nanti aku titipkan di tempat mertua ? Apa nanti aku bisa disebut sebagai pencari nafkah ?" Tanyanya dalam hati Ia pun mulai mencari cara lain agar istri dan anaknya tetap dapat makan dan tinggal Tak tau angin apa, ia terpikir untuk buka usaha sendiri. Saat ia merasa lapar, ia teringat dengan warung makan di depan kontrakannya. Lalu terpikirnya untuk membuka restoran. Ia pun mencari kebutuhan untuk usahanya itu, mulai dari tempat, logo, serta koki masak masak ikan mas koki, Hahaha D Untuk tempatnya, ia bertanya kepada pak haji, yang kebetulan orang yang punya kontrakan rumahnya. Pak haji bilang kalau ia punya tempat makan yang bentar lagi ditutup. Pemuda ini lalu membujuk pak haji agar mau kerjasama membuka restorannya. Namun pak hajinya tidak mau. "Tidak ah, saya mau menjualnnya saja" "Ayolah pak, kita kan udah kenal lama. Sejak saya masih single loh pak" "Pokoknya tidak bisa, saya mau menjualnya. TITIK !!" Tiba-tiba bu haji keluar sebagai penyelamat, ia pun membujuk pak haji untuk menyewanya kepada pemuda itu "Begini saja, tidak usah kerjasama. Pakai setoran aja, per bulannya 1 juta" Pemuda itu lalu merasa senang sekali. Ia lalu menyiapkan berbagai perlengkapan restoran. Hari pertama buka, wajarlah kalau sepi. Hari kedua dan ketiga, begitu seterusnya hingga hampir 1 bulan. Istrinya sudah mulai cemas dengan kondisi keuangan yang meningkat, meningkat nomboknya. Haha.. Namun pada bulan kedua, restorannya laris manis. Setelah hampir sekitar satu bulan berikutnya, dihitung-hitung keuntungannya mencapai 3 juta Ia pun merasa ingin memfokuskan lagi dengan usahanya. Tentang kabar PHK dari kantornya, sampai sekarang ia masih belum di PHK. Untuk itu ia berniat untuk mengundurkan diri dari perusahaannya. Setelah ia mengundurkan diri, ia berniat untuk membuka cabang lagi restorannya. Lalu ia pun mencari lokasi baru yang ramai. Belum sempat mencari lokasi, datang bu haji yang bilang setorannya dinaikkan menjadi 2 juta. Ia hanya dapat menganggukkan kepala, dan berharap bisa mendapat keuntungan yang lebih lagi. Namun belum seminggu, datang lagi bu haji bilang bahwa setorannya dinaikkan lagi menjadi 2,5 juta. Bu haji bilang retorannya sangat ramai, sehingga tidak apalah membagi sedikit rezeki katanya. Sehingga keuntungannya saat itu tinggal 500 ribu. Pada bulan berikutnya, restorannya menjadi tidak laku. Belum sempat membayar hutang, pendapatannya kini minus lagi. Ia beserta istrinya juga diusir dari kontrakan karena sudah nunggak 3 bulan. Ia memutuskan untuk membawa istrinya tinggal sementara di rumah mertuanya. Namun ia tidak tinggal beserta istrinya. Ia hanya berjanji kalau ia hanya sebentar saja menitipkan istri dan anaknya di mertuanya. Setelah dari rumah mertuanya, ia berpikir untuk tinggal di mushola. Disitu ia bertemu teman lamanya. Lalu ia berkeluh kesah dengan teman lamanya itu. Ia menceritakan semua pengalaman pahit yang ia alami. Temannya yang kebetulan juga bekerja di restoran mengkoreksi apa saja kesalahan yang ia lakukan. Ia sadar bahwa selama ini ia tidak memanajemen restorannya dengan baik. Semua keperluan dapur dan pengeluaran ia percayakan kepada koki, sehingga ia tidak tahu pengeluaran apa saja yang diatur. Ia kembali mengingat saat ia masih di kantor. Ia tidak perlu pusing seperti ini, tinggal menerima gaji di awal bulan saja, beres. Ia terlalu merasa angkuh untuk mengundurkan diri dari perusahaannya tanpa mempertimbangkan restorannya mampu bertahan hingga jangka panjang atau tidak. Ia kembali mengingat tekadnya untuk memberangkatkan orang tuanya pergi haji. Tetapi ia malah banyak bersenang senang, menikah dan mempunyai anak ketimbang mewujudkan mimpinya itu. Ia merasa sangat menyesal, namun semua telah terjadi.
Search Cerita Jilat Anus Bu Haji. "Lihat tuh, Bu Tuty Malam itu juga kutunjukan semua cerita dan film incest yang ada di internet Saya sering dimintai tolong untuk menyetir, walau mereka bisa mengemudi sendiri Ia langsung berjongkok di tepi ranjang dan berada selangkanganku Dua lubang, lubang memek dan lubang anus Ibu mertuaku sudah aku rasakan Dua lubang, lubang memek dan lubang anus Ibu Universitas swasta yang terletak di Jalan DI Panjaitan – Jakarta Timur itu berada di antara jalan uatama, satu jalan sekunder, sebuah sungai yang kalau musim banjir pasti meluap, dan rumah2 penduduk yang padat. Dan di antara kepadatan rumah2 penduduk itu terdapat suatu kisah mesum. Kisah ini terjalin antara mahasiswa yang kuliah universitas swasta tersebut dan pemilik kos2an di mana sang mahasiswa tinggal ngekos. Bangunan itu terdiri atas rumah2 petak sebanyak 5 pintu yang masing2 petak terdiri atas 3 ruangan. Di samping rumah2 petak tersebut menempel rumah utama yang merupakan tempat pemilik kos2an tinggal. Nama pemilik kos2an adalah Haji Imron. Biasa dipanggil oleh tetangga dan mahasiswa dengan sebutan Pak Haji. Tempat kos2an dan rumah utama ini di kelilingi oleh pagar besi setinggi 1,5 meter di bagian depan yang memiliki dua pintu masuk dan pagar tembok di tiga sisi lainnya setinggi 3 meter. Halamannnya dihampari oleh konblok dan dihiasi oleh berbagai tanaman, sehingga terlihat sangat rapi, asri, anggun, dan sejuk. Kos2an ini hanya diperuntukkan bagi mahasiswa. Di sinilah Rizal, mahasiswa di universitas swasta itu tinggal. Sudah 3 bulan ia tinggal di sini. Rizal adalah mahasiswa asal Cikampek, tetapi ia bukanlah asli Cikampek. Haji Imron memiliki 3 orang anak. Satu laki2, dan dua perempuan. Dua anaknya sudah berkeluarga, sedangkan satu lagi yang laki2 masih duduk di kleas 2 SMU. Yang paling menarik hati Rizal adalah Bu Haji. Walau usianya sudah 43 tahun penampilanya masih seperti umur 30-an. Bu Haji selalu ramah pada tetangga maupun mahasiswa2 yang ngekos di rumahnya. Bodynya bongsor, berkulit kuning langsat, dan selalu memakai kerudung. Bila ia keluar dengan mobil Innova-nya ia akan memakai kaca mata hitam sebagai hiasan. Rizal sering mencuri pandang mengamati Bu Haji. Pernah Rizal menggoda Bu Haji ketika Rizal hendak berangkat ke kampus dengan motor Honda nya sedangkan Bu Haji hendak keluar dengan Kijang Innova-nya. ā€œWah, Bu Haji, gayanya seperti cewek2 di kampusku aja nih..,ā€goda Rizal ā€œIya dong, Zal. Biarpun udah tua harus tetap jaga penampilan lho…harus semangat seperti anak2 muda,ā€balas Bu Haji sambil melemparkan senyumnya. ā€œIya deh, Bu Haji. Saya setuju kok..,ā€ujar Bu Rizal. ā€œSaya duluan ,Bu Haji,ā€seru Rizal sambil melajukan motornya. Setiap Rizal pulang malam, Rizal sering mengamati Bu Haji nongkrong sendirian di ruang tengah menonton televisi. Bahkan kadang sampai larut malam. Yang paling membuat Rizal kagum sekaligus ngiler adalah ketika suatu sore ia bertamu sekaligus hendak membayar uang kontrakan bulanan. Rizal diterima oleh Bu Haji di ruang tengah yang sejuk dan asri itu. Bu Haji menemuinya dengan celana pendek yang ketat dan kemeja yang longgar. Bu Haji hanya senyum2 saja melihat Rizal yang kikuk dan mata Rizal yang kadang2 melirik ke pahanya. Di dalam rumahnya Bu Haji memang sering memakai celana pendek dan melepaskan kerudungnya. Setelah keluar daru rumah Bu Haji dan sampai di kamarnya sendiri, Rizal membayangkan semua yang baru saja dilihatnya. Paha putih yang gempal dan padat. Sangat mulus, pikir Rizal. Dan Rizal yakin di balik kemeja longgar yang dipakai Bu Haji terdapat kulit yang putih-mulus dan buah dada yang besar. Rizal sering membayangkan bisa menggumuli tubuh Bu Haji yang bongsor dan putih mulus itu. Rizal juga sering membayangkan memek Bu Haji, pasti tebal dan empuk gumamnya dalam hati. Tetapi Rizal lalu tersenyum masem karena tubunya termasuk agak kurus walaupun ia memiliki tinggi 173 cm. Kalau sudah begitu Rizal akan mengusap-usap kontolnya lalu melepaskan pusingnya di kamar mandi. Pak Haji Imron termasuk tuan tanah. Ia memiliki beberapa kos2an dan sejumlah rumah yang dikontrakkan. Semua tersebar di wilayah Jabodetabek. Ia paling sering ke wilayah Depok. Selain mengunjungi anaknya dan rumah kos2an yang pengelolaannya diserahkan pada anaknya juga karena di sebelah kos2an itu terdapat kolam pancing yang yang cukup ramai dikunjungi. Kolam pancing itu juga dikelola oleh anaknya dan menantunya di samping beberapa pembantu. Hampir setiap hari Pak Haji Imron pergi ke Depok. Kalau sudah asyik memancing Pak Haji Imron bisa menginap sampai 3-4 hari. Suatu sore Rizal berjalan ke samping rumah utama yang ditanami beberapa batang pohon jambu Taiwan. Ia bermaksud mengambil beberapa buah jambu Taiwan. Pak Haji dan Bu Haji memang tidak melarang anak2 kosnya mengambil hasil tanaman yang ada di sekitar rumah itu. Karena kadang2 anak2 kos juga ikut membantu mengurusi tanaman2 tersebut. Saat itu beberapa pohon jambu sedang berbuah. Buahnya besar2 dan siap dipanen. Pohon2 itu terletak di antara tembok pagar dan tembok dinding rumah utama. Ketika ia hendak melangkah ke rimbunan pohon jambu, ia melihat daun jendela yang menghadap ke pohon2 jambu itu terbuka. Itu merupakan kamar tidur Pak Haji dan Bu Haji. Ia seketika ragu. Tetapi di benaknya adalah bahwa tadi pagi ia melihat Pak Haji dan Bu Haji keluar rumah memakai Suzuki Escudo. Dan ketika ia terbangun sore ini Suzuki Escudo belum ada di halaman. Ia hendak membatalkan niatnya karena takut jangan2 ketika ia tertidur tadi Pak Haji dan Bu Haji pulang dan Suzuki Escudo mungkin dipinjam seseorang atau salah satu anaknya. Setelah beberpa detik, Rizal memutuskan memeriksa perlahan. Ia berjalan di atas teras keramik samping yang sempit. Dengan ujung matanya ia mencoba meneliti kamar itu. Untunglah…,pikirnya. Kamar itu kosong. Lalu Rizal pun melanjutkan niatnya. Ia mengambil beberapa buah jambu. Ketika ia hendak berbalik, Rizal sangat kaget dan pucat. Karena pada saat yang sama ia melihat Bu Haji masuk ke dalam kamar. Bu Haji hanya memakai celana pendek yang sangat ketat. Dan di atasnya, seluruh kancing kemeja Bu Haji belum terpasang sehingga memperlihatkan perut dan pusarnya yang mulus dan putih dan juga BH nya yang membungkus dadanya yang besar. Bu Haji juga kaget dan hampir berteriak. Tetapi ketika menyadari bahwa orang yang ada di samping rumah adalah Rizal ia hanya kaget sebentar saja. Tangannya bergerak mengatupkan kemejanya tanpa memasang kancingnya. ā€œAh…kirain tadi siapa…Ibu kaget setengah mati,ā€seru Bu Haji dari dalam kamar. Ia melipat kedua tangan diperutnya sehingga kemejanya tidak terbuka. ā€œMaaf Bu Haji…maaf…Maaf Bu Haji…tadi saya kira Bu Haji pergi dengan Pak Haji…jadi saya berani ke sini,ā€Rizal berusaha menjelaskan. Ia terlihat kikuk dan agak malu2. ā€œIya sudah…kirain siapa..,ā€kata Bu Haji. Ia tersenyum pada Rizal. ā€œMaaf Bu Haji…,ā€kata Rizal berjalan menunduk. ā€œPermisi Bu Haji…,ā€ kata Rizal permisi dan melihat ke Bu Haji sebentar. Bu Haji mengangguk tersenyum. Ketika Rizal melihat Bu Haji sebentar, ia sempat melirik ke dada Bu Haji yang tidak begitu serius menutupi bagian dadanya. Sesampai di kamarnya, Rizal malah tidak memperdulikan jambu yang baru saja diambilnya. Yang ada dalam pikirannya adalah pusar, perut, dan BH Bu Haji. Ia terduduk dalam kasurnya. Memandang langit2 kamarnya. Bayangan Bu Haji yang super seksi tadi memenuhi angannya. Ia menggerakkan tangannya mengusap-usap kontolnya yang seketika menegang keras. Rizal menghempaskan punggunya ke kasur. Menarik tangannya dari selangkangannnya. Ia merenung, jika tadi di belakang Bu Haji muncul Pak Haji, maka ia akan kena tegur. Ketika Rizal masih berusa menenangkan pikirannya tiba2 handphone-nya berbunyi. Rizal mengambil handphone-nya. ā€œHallo..ā€jawabnya. Tapi diseberang tidak ada jawaban. Panggilan itu terputus. Rizal mengamati nomor ā€œReceived Callsā€ pada handphonenya. Nomor yang tidak dikenalnya. Ia meletakkan handphone itu. Tetapi ketika teringat dengan seorang cewek yang baru dikenalnya kemarin ia meraih lagi handphone tersebut. Siapa tahu cewek itu, pikir Rizal. Rizal memanggil nomor itu. ā€œHallo…,ā€panggilnya. ā€œHallo…emang kamu gak kuliah..?ā€seketika Rizal heran. Ada riak senang dalam hatinya. Suara itu adalah suara Bu Haji. ā€œEh, Bu Haji…eh..nggak Bu Haji…hari ini saya emang ga ada jadwal kuliah…,ā€ujar Rizal dengan suara yang dibuatnya sedemikian rupa. ā€œHhhmm, gimana jambunya? Enak ga?ā€tanya Bu Haji di seberang. Suaranya terdengar akrab dan manis di telinga Rizal ā€œAh, belum sempat Bu Haji…baru juga mau makan…dari bentuk dan warnanya kayaknya enak sih..,ā€kata Rizal mencoba berakrab-akrab ria. ā€œNtar kalau udah makan bilang ibu iya. Kalau enak Ibu juga mau ambil,ā€ ā€œIya Bu Haji…,ā€jawab Rizal. Ketika ia merasa Bu Haji hendak menutup pembicaraan, Rizal buru-buru bertanya.ā€Ehh, hhmmm…maaf Bu, Pak Haji kemana? Tadi sepertinya saya lihat bareng Bu Haji keluar,ā€ ā€œTadi pagi emang keluar bareng Ibu tapi sebentar aja ke salon. Trus pulang. Sekarang bapak ke Depok….,ā€ kata Bu Haji menjelaskan. ā€œOhh..iya udah deh bu…maaf tadi ya Bu Haji…saya tidak tahu..,ā€ujar Rizal. ā€œHmmm-hhmm..,ā€Bu Haji tertawa kecil di seberang.ā€Nanti kalau udah dimakan jambunya jangan lupa sms bilang ibu ya. SMS aja enak apa nggak..!ā€ ā€œIya bu..ā€ujar Rizal. Dan pembicaraan pun selesai. Malamnya jam tujuh setelah makan, Rizal mengambil HP-nya. Ia belum memakan jambunya, tetapi dalam hatinya ia akan mengatakan saja bahwa jambu itu enak. ā€œMalam Bu Haji…jambunya enak,ā€begitu is isms Rizal. ā€œBener enak?ā€balas sms Bu Haji. ā€œIya Bu. Bener enakā€. ā€œKamu lagi ngapain?ā€sms Bu Haji. ā€œGak lagi ngapain Bu. Tiduran aja,ā€balas Rizal sambil heran dgn isi sms Bu Haji. ā€œEmang ga keluar? Mahasiswa kan ngapelnya ga cuma malam mingguā€balas Bu Haji lagi. ā€œNggak Bu. Lagi pengen di rumah aja. Maaf, kalau Bu Haji sedang apa?ā€sms Rizal. ā€œLagi sms an ama kamu..hehe..!ā€jawab sms Bu Haji. Isi sms ini membuat Rizal senang setengah mati. Ia tersenyun-senyum dalam hati. Rizal agak bingung untum membalas. Ia tidak tahu hendak mengetik apa. Tiba2 sms Bu Haji masuk lagi. ā€œTadi kamu lihat ibu ya..?ā€ Rizal hampir berteriak senang setengah mati membaca sms ini. Ia membaca sms itu berulang-ulang. Ia berpikir sejenak untuk membalas apa. ā€œHhmm, iya bu. Maaf…saya tadi tidak sengaja..,ā€akhirnya hanya itu yang ditulisnya. ā€œGak sengaja tapi dah lihat ya…?ā€sms Bu Haji. Rizal jadi makin semangat. ā€œIya bu. Maaf…saya ga ingat lagi kok Bu…tapi…,ā€balas Rizal. Ia sengaja menggantung sms nya untuk membuat Bu Haji yang sering diidam-idamkanya jadi penasaran. Tetapi setelah Rizal menunggu 5 menit Bu Haji tidak lagi membalas. Ia pun ragu untuk mengirim sms lagi. Ketika ia hendak meletakkan HPnya, Bu Haji menelepon. Rizal bersorak dalam hati. ā€œHallo…,ā€sahut Rizal dengan suara dibuat merdu. ā€œTapi apa, Zal?ā€tanya Bu Haji pelan. Suaranya agak sengau. ā€œNnnggg…apa ya…? Rizal menyahut dengan canda. ā€œApa..ayo apa..?ā€desak Bu Haji dengan nada seperti tertawa. ā€œHhmm…tapi aku senang aja melihatnya…,ā€akhirnya Rizal memberanikan diri. ā€œHhhmmm…kamu ini…kirain apa tadi…emang kamu lihat apa coba..?ā€tanya Bu Haji. ā€œLihat sesuatu…nnggg…yang pengennya ga cuma dilihat…,ā€Rizal makin berani menggoda. ā€œEmang pengennya diapain..?ā€ ā€œSusah dibilangin dengan kata-kata Bu…hehe…,ā€Rizal tertawa renyah.ā€Susah bilanginnya…tapi kalau tiba2 ada di sini…ah..gau taulah…,ā€Rizal dengan berani menggoda lebih jauh. ā€œHeheh….kamu…,ā€hanya itu ucapan Bu Haji. ā€œIbu lagi di mana?ā€ Tanya Rizal. ā€œLagi di kamar, kenapa?ā€Tanya Bu Haji. ā€œGa…nanya aja kok Bu..!ā€ujar Rizal. ā€œHhhmm..iya udah iya, Zal,ā€kata Bu Haji menutup pembicaraan. ā€œIya Bu. Met malam..,ā€sahut Rizal ā€œIya..,ā€balas Bu Haji sambil menutup pembicaraan. Dalam kamarnya Rizal tersenyum-senyum senang. Entah kenapa nafsu birahinya timbul. Ia tidur2an di kasurnya sambil senyum-senyum mengingat semua pembicaraan dengan Bu Haji. Lalu dua jam kemudian sms Bu Haji masuk lagi. ā€œNonton MetroTV deh…acaranya bagus…,ā€demikian is isms Bu Haji. Rizal yang memang sedang nonton MetroTV di kamarnya lagsung membalas dengan semangat. ā€œIya. Ini juga lagi nonton MetroTV kok Bu. Bu Haji belum bobo..?ā€tanya Rizal dalam sms nya. Sengaja ia memilih kata ā€œboboā€ untuk membuat suasana jadi nyaman. ā€œBelum..kan masih jam 10…,ā€balas sms Bu Haji. ā€œMasih di kamar?ā€ Rizal sengaja menanyakan ini. ā€œIya…,ā€jawab Bu Haji ā€œDi tempat tidur..?ā€ tanya Rizl ā€œIya…,ā€jawab Bu Haji ā€œHehe..sama dong…,ā€balas Rizal genit. Tetapi Bu Haji tidak lagi membalas. Sekitar jam 12 malam ketika Rizal dilanda kantuk. Bunyi sms masuk ke HP nya. ā€œUdah bobo..?ā€ itu isi sms Bu Haji ā€œBelum…Bu Haji belum bobo..?ā€Rizal membalas ā€œBelum juga…masih nonton..,ā€ ā€œSama dongā€¦ā€isi sms Rizal. Kembai lagi Bu Haji tidak membalas. Tetapi entah kenapa Rizal mengurungkan niatnya tidur. Entah kenapa ia yakin Bu Haji akan sms lagi. Tetapi kali ini tidak lagi. Sekitar jam setengah satu malam yang ada adalah ā€œmissed callā€ dari Bu Haji. Rizal menelepon balik. Tapi tidak telepon tidak diangkat. ā€œBelum tidur..?ā€Rizal coba kirim sms. Tetapi setelah menunggu sepuluh menit tidak ada jawaban, Rizal akhirnya meletakkan HPnya. Dan menghempaskan badannya ke kasur. Sekitar jam HP nya berbunyi. Di seberang terdengar suara Bu Haji yang agak sengau dan manja. ā€œLagi ngapain, Zal..?ā€tanya Bu Haji. Rizal menjawab dengan segenap keyakinan dan keberanian. ā€œBelum bisa tidur Bu. Gara-gara pemandangan tadi siang di kamar Bu Haji,ā€Rizal menahan nafasnya ketika berbicara. Ia pun membuat suaranya agak sengau dan lirih. ā€œHhhmm…terus..?ā€sahut Bu Haji ā€œIya jadi susah tidurnya nih…,ā€Rizal merengek. Lalu Rizal menyambung lagi.ā€Bu…!ā€ ā€œApa..?jawab Bu Haji ā€œTapi jangan marah ya Bu…,ā€ujar Rizal ā€œGak kok..apa..?ā€tanya Bu Haji. ā€œHhhhmm..boleh ga saya kesitu sekarang…?ā€tanya Rizal dengan suara dibuat merdu. Dadanya berdegup ketika mengucapkan kata-kata itu. ā€œHhhmm kamu…,ā€hanya itu ucapan Bu Haji.ā€Udah iya..,ā€ucap Bu Haji. Pembicaraan seketika terputus. Rizal terdiam. Tetapi hanya berselang dua menit bunyi sms masuk ke HPnya. ā€œPintu samping terbuka…kutunggu..,ā€demikian isi sms Bu Haji. Rizal langsung gembira. Badanya dipenuhi nafsu sex. Ia merasakan kontolnya semakin menegang saja. Dengan perlahan ia keluar kamar dan melintasi halaman menuju pinti samping. Ketika sampai di pintu samping dengan yakin ia mendorongnya. Pintu itu terbuka. Di dalam cahaya yang remang ia melihat bayangan Bu Haji dengan celana pendek dan baju tidur yang ketat. Bu Haji menarik tangannya dan menutup pintu. Ketika Bu Haji membelakanginya sambil mengunci pintu, Rizal langsung memeluk Bu Haji dari belakang. Ia menekan pantat Bu Haji dengan bagian kontolnya yang tegang. Kedua tangannya melingkari pinggang Bu Haji. Rizal dengan liar mendaratkan ciuman2 di trengkuk Bu Haji. Bu Haji langsung berbalik. Ia melingkarkan tangannya di pinggang Rizal dan dengan agresif menarik tubuh Rizal ke tembok. Dalam hitungan detik bibir Rizal sudah dilumat oleh Bu Haji. Rizal membalas dengan memutar dan memilin lidahnya. Rizal menarik lidah Bu Haji dengan lidahnya. Bu Haji membalasnya dengan pagutan dan lumatan yang bergelora. Rizal menarik tubuh Bu Haji sehingga kini Rizal yang bersandar di tembok ruangan belakang itu. Mereka saling menciumi dan menjilati dengan liar. Mulut Bu Haji tak henti-henti mengeluartkan bunyi kecipak ketika mulut Rizal menyedoti lidah dan bibir Bu Haji. Bu Haji makin dipenuhi nafsu birahi. Ia makin merapatkan tubuh ke dalam pelukan Rizal. Rizal menariknya penuh nafsu dan meremasi pantat dan pinggul Bu Haji. Bu Haji melingkarkan satu tangnnya di leher Rizal dan satunya lagi merababi leher Rizal. Mulutnya tidak berhenti melumat lidah dan mulut Rizal. Bu Haji menggeserkan badannya agak ke bawah. Ketika Bu Haji merasakan ****** Rizal yang tegang telah berada di daerah selangkangannya, ia membuka paha sedikit lalu merapatkannya. Rizal membalas dengan menekan kontolnya ke arah Bu Haji. Lalu Bu Haji menggesek-gesek ****** Rizal dengan memeknya yang masih tertutup celana pendek. Rizal membalas dengan sodokan ke depan sambil meremasi pantat Bu Haji. Ciuman dan jilatan mereka makin penuh nafsu dan semakin liar. Rizal mengulum bibir Bu Haji. Lalu menarik bibir Bu Haji dengan sedotan mulutnya. Ketika bibir Bu Haji terlepas, Rizal merangsek ke leher Bu Haji. Bu Haji menengadah sambil bagian selangkangannya tetap digesek-gesekkan ke selangkangan Rizal. Rizal makin nafsu. Ia menciumi bagian atas dada Bu Haji. Bu Haji makin menengadah…badannya dilengkungkan. ā€œHhhmmmhhaahh…jangan bikin merah di situ yah..,ā€desah Bu Haji ā€œMmmhhaahh…,ā€Rizal hanya mendesah penuh nafsu. Ia membuka kancing depan baju tidur Bu Haji. Lalu membenamkan wajahnya di dada Bu Haji yang besar. Rizal menggeser BH Bu Haji ke atas. Lalu tangannya meraih buah dada yang besar itu. Ia lalu menciumi dan menjilatinya. ā€œMmmhhoohhh…,ā€desah Bu Haji. Rizal makin bernafsu mendengar desah penuh nafsu Bu Haji. Ia menjilati puting susu Bu Haji lalu menyedotinya. ā€œMmmhhhoohhh…hhhoohh…ooohhh…hhhooohhhh…,ā€begitu desahan penuh nafsu Bu Haji setiap kali Rizal menyedot puting susu Bu Haji dengan keras. Tubuh Bu Haji makin melengkung. Ia membusungkan dadanya, menekankan buah dadanya ke mulut Rizal. Bu Haji melihati mulut Rizal menjilati,menciumi, dan mengisap-isap buah dadanya. Bu Haji makin keras menggesekkan selangkangannya ke bagian ****** Rizal. Tangan kirinya mendekap kepala Rizal untuk terus menciumi buah dadanya sementara tangan kanannya merabai dada Rizal dan memijat-mijat puting susu Rizal yang kecil. Mulut Rizal mengecupi puting susu Bu Haji, menyedotinya, lalu menarik-nariknya dengan mulutnya. ā€œHhhmmhhoohh…hhoohhh…hhaaahhh…nngggoohh…,ā€hanya desah penuh nafsu itu yang keluar dari mulut Bu Haji. ā€œMmhhhhh…Zal..Zal…,ā€bisk Bu Haji di telinga Rizal. Rizal terus saja menyedot-nyedot susu Bu Haji. Pikiran Rizal sudah dipenuhi nafsu sex. ā€œZal…hhhmm…Zal…ke kamar aja…,ā€bisik Bu Haji. Rizal mengendorkan pelukannya. Bu Haji menarik tubuhnya dari pelukan ketat Rizal. Ia bergerak ke saklar. Klik!!Lalu seluruh ruangan tengah yang menuju kamar Bu Haji yang terlihat dari luar kalau lampu menyala langsung gelap. Rizal kembali merangkuli tubuh Bu Haji dan menciumi bibirnya. Bu Haji membalas dengan tak kalah agresif. Bu Haji meciumi Rizal, memeluknya, dan menariknya. Rizal mengikuti gerakan Bu Haji. Bu Haji dan Rizal tetap berpelukan dan berciuman ketika meraka melangkah ke kamar. Ketika akhirnya sampai di kamar, Bu Haji menarik tubuh Rizal ke kasur. Rizal tertarik menindih tubuh Bu Haji. Kaki Bu Haji terbuka menjuntai di lantai sementara tubuhnya rebah di kasur. Rizal menunduk menggumulinya. Ia menempatkan bagian kontolnya di selangkangan Bu Haji yang terbuka. Rizal bisa merasakan empuknya memek Bu Haji yang masih terbungkus celana pendek ketat. Mulutnya menciumi pusar Bu Haji sambil kedua tangannya menelanjangi tubuh bagian atas Bu Haji. Bu Haji tak kalah agresif membuka baju Rizal. Ciuman Rizal makin liar. Mulutnya bergerak ke pinggul Bu Haji. Kedua tangannya membuka celana ketat pendek Bu Haji. Ia membukanya perlahan-lahan. Bibirnya merangsek menciumi bagian celana dalam Bu Haji yang terlihat. Bu Haji hanya melihati Rizal. Ketika akhirnya celana pendek itu lepas, terlihatlah gundukan memek Bu Haji yang tebal terbungkus celana dalam putih. ā€œMmhhhoooh..,ā€desah Rizal sambil mengecup permukaan celana dalam itu pelan. Lalu ia berdiri membuka celananya. Ia berdiri telanjang bulat dengan ****** yang mengacung tegang. Bu Haji memandangi ****** Rizal. Rizal berdiri mengocok kontolnya sebentar lalu membungkuk membuka celana dalam Bu Haji. Kini tubuh bugil Bu Haji terpampang di depanya. Rizal mendekatkan mulutnya ke memek Bu Haji yang dipenuhi jembut lebat. ā€œNnnggghhooohh…,ā€Rizal mendesah ketika mengecup permukaan memek Bu Haji. Bu Haji mengangkangkan pahanya lebar-lebar dan mengangkat pantatnya ketika mulut Rizal menyentuh permukaan memeknya. Rizal lalu mendorong tubuh Bu Haji perlahan ke tengah tempat tidur. Di tengah2 tempat tidur itu Bu Haji telentang pasrah dengan paha terbuka. Ia melihat Rizal mendatangi ke tengah tempat tidur dengan ****** yang teracung tegang. Ketika Rizal telah memasuki pahanya yang terbuka lebar,Bu Haji melihat Rizal mengocok-ngocok kontolnya. Lalu ketika Rizal mulai bergerak menindihnya, Bu Haji merasa darahnya mendesir. Ia makin melebarkan pahanya. Ia merangkul leher Rizal. Rizal menindih tubuh Bu Haji dan mencium mulutnya. Bu Haji membalasnya dengan mengulum bibr Rizal. Rizal mengerakkan pantatnya, dengan kontolnya yang tegang ia mencari memek Bu Haji. Akhirnya ujung ****** Rizal merasakan permukaan memek Bu Haji yang basah. Ia menekan-nekannya perlahan. Bu Haji membantunya dengan menggerakkan pinggulnya. Rizal merasakn ujung kontolnya masuk sedikit di celah memek Bu Haji. Bu Haji merapatkan selangkangannya. Lalu Rizal menusukkan kontolnya. ā€œHhhooohh Bu Haji..,’desahnya seraya menusukkan kontolnya. ā€œNnngghhhoohhh sayang…,ā€desah Bu Haji. Bu Haji merasakan ****** Rizal melesak memasuki memeknya yang basah. Bu Haji menggerakkan pinggulnya menyambut ****** Rizal yang menusuk lobang memeknya. Lalu seketika melingkarkan pahanya di pinggul Rizal. ā€œHhhooohhh sayang….besar sekali kontolmu…,ā€desah Bu Haji di telinga Rizal. Desahan ini membuat Rizal berkobar. Ia menarik kontolnya dan menusukkannya dengan cepat ke dalam lobang memek Bu Haji. ā€œHhhhhooohhh Bu Haji…hhoohhhā€¦ā€Rizal mengerang penuh nafsu. ā€œHhhoohh sayang..kocok terus…hhoohh..enak sekali sayang..hhoohh..,ā€Bu Ijah mendesah lirih sendu di telunga Rizal. ā€œHHoohh…hhoohh….hhoo enak sekali..hhohh..hhoohh…Bu Haji sayang…hhoohhh…hhhoohhh…,ā€Rizal mengerang penuh nafsu. Rizal menggerakkan pantatnya naik-turun. Ia menggenjoti tubuh Bu Haji dengan cepat. Kontolnya keluar masuk dengan cepat dan kuat dalam lobang memek Bu Haji. Bu Haji makin mengetatkan selangkangannya di pinggul Rizal. ā€œOooohhh sayang…genjot sayang…hhhoohh …entoti terus sayang…hhhooohhh…hhhoohhh..enak sekali tusukan kontolmu sayang…hhoohh…entotin yang lama say…ooohhh…sayang…oohhh…,ā€Bu Haji mendesah penuh nafsu. Rizal merasakan tubuhnya dan tubuh Bu Haji hangat. Ia melihat wajah Bu Haji yang redup penuh nafsu. Ia melihat wajah Bu Haji bergerak-gerak mengikuti setiap tusukan kontolnya. Ia merasakan nikmat yang luar biasa di ujung kontolnya ketika menusuki bagian dalam lobang memek Bu Haji. Bu Haji merasakan tusukan-tuskan dalam lobang memeknya begitu cepat. Ia melebarkan pahanya dan betisnya merangkul pinggul Rizal. Dengan matanya yang sayu Bu Haji melihat pantat Rizal naik-turun memompa dan menggenjotinya. Seiring itu lobang memeknya merasakan nikmat yang penuh sensasi ditusuki ****** Rizal. Ia menggerakkan tanggannya merangkul pinggang Rizal. Berusaha menguasai dan memiliki tubuh yang sedang menggumuli dan menggagahinya. ā€œHhhhoohhh sayang… entotin memekku say…ooohhh…terus say..hhhoohh..enak sekali sayang…oooohhh….,ā€Bu Haji makin gelap mata menahan nikmatnya senggama itu. ā€œIya say…hhoohh..iya sayang…,ā€bisik Rizal penuh birahi di telinga Bu Haji. Ia makin merapatkan tubuhnya yang penuh keringat ke tubuh Bu Haji.ā€Iya say..hhhoohh..iya say…enak sekali mengentotimu say…hhhoohh..,ā€erang Rizal lirih. Bu Haji makin dipenuhi birahi nafsu. Dengan kedua tangan mencengkeram erat pinggang Rizal ia menggerakkan pinggulnya makin liar menerima tusukan-tusukan ****** Rizal dalam lobang memeknya. ā€œHhhhggggg….nnggghhooohhh…nnnggghhhhoohhh…,ā€Bu Haji makin ketat menempelkan memenya ke pangakal ****** Rizal.. Rizal merasakan tubuh Bu Haji makin hangat, dan mulai bergoyang liar tidak teratur. Rizal tahu Bu Haji sesaat lagi akan mengalami orgasme. Rizal memacu tusukan kontolnya makin cepat. Ia terus memompa dan menggenjot. Lalu ia merasakan pangkal paha Bu Haji makin melebar dan mendesak ke tubuhnya. Tangan Bu Haji mencengkeram kuat pinngangnya…. ā€œHhhhggggghhh…nnggghhhhooohh..Zal…nnggghhhoohhh…oo oohhh…hhhggg..,ā€ desahan sengau penuh nafsu Bu Haji tiba2 tertahan dan seketika Rizal merasakan lobang memek Bu Haji berdenyut-denyut cepat, dan seiring itu kontolnya merasakan siraman mani yang hangat dalam lobang memek Bu Haji. ā€œHhhngghhoohhh..hhhoohhh…ooohh..nnggghhhooohhh…,ā€B u Haji tak henti2 menjerit keenakan merasakn orgasmenya. Rizal memacu makin kuat dan. ā€œHhhhnggghhhoohhh…hohohh..ohhhh..,ā€ tak lama berselang Rizalpun menghujamkan kotolnya dalam2 dan kuat dalam memek Bu Haji. ā€œHhhaahh..hhhaaahhh…,ā€desah Rizal memuncratkan maninya dalam memek Bu Haji. Kontolnya menyemprotkan mani berkali kali. Kontolnya mengangguk-angguk dalam memek Bu Haji. Bu Haji merasakan lobang memeknya dipenuhi mani yang hangat. Ia merem-melek menikmati ****** Rizal yang berdenyut-denyut dalam lobang memeknya. Bu Haji terus merasakan gerakan pinggulnya yang belum berhenti bergerak otomatis karena orgsmenya. Ia meraih mulut Rizal dan seperti kehausan langsung menciumin dan mengulumnya membalas lumatan mulut Bu Haji. Matanya merem-melek menahan nikmatnya orgasmenya sambil tak berhenti mengulumi bibr Bu Haji. Lalu akhirnya ciuman2 mereka mulai longgar seiring makain lemahnya denyutan2 yang mereka rasakan dalam alat senggama mereka berdua. Dan akhirnya gerakan2 itu berhenti. Bu Haji mendenguskan nafas sambil merentangkan kedua tangannya lebar2 ke kiri-kanan. Ia memalingkan wajah ke samping. Rizal melemaskan tubuhnya di atas tubuh Bu Haji. Wajahnya menelungkup di sisi leher Bu Haji. Ia mendesahkan nafas satu-satu. Kurang lebih lima menit mereka diam membisu. Mereka masih merasakan suhu tubuh yang hangat. ā€œZal…,ā€Bu Haji menggerakkan tangannya ke punggung Rizal. Dan merabanya. ā€œNggghhahh…,ā€Rizal menyahut lemah. Ia bergulir turun dari atas tubuh Bu Haji. Bu Haji mengejarnya dan memeluknya. Mulutnya mengulum lembut bibir Rizal. ā€œZal, kamu memang sering memimpikan hal ini kan..,ā€bisik Bu Haji. ā€œIya…sangat sering…,ā€jawab Rizal pelan sambil memadangi mata Bu Haji. Aku tahu…,ā€kata Bu Haji. ā€œDari caramu memandangi aku, aku tahu kamu sering menginginkan ini. Aku juga Zal..,ā€bisik Bu Haji lagi. Tangannya membelai-belai puting Rizal yang mungil. ā€œKok bisa..? Ibu cantik. Putih. Tubuh ibu juga bongsor dan seksi sekali. Sedangkan aku bisa dibilang agak kurus…,ā€kata Rizal. ā€œNnngghhhmmmmaahh…,ā€desah Bu Haji sambil mengulum lagi bibir Rizal. Rizal membalasnya. ā€œJustru karena badanmu ini yang bikin ibu penasaran. Karena orang yang punya badan kurusnya seperti kamu ini pasti memiliki nafsu yang besar. Dan ibu sering mebayangkan nafsumu seperti apa. Apalagi kamu sering memandangi ibu. Dan tadi nafsumu udah bikin ibu gelap mata..,ā€jelas Bu Haji. Rizal lalu mendesakkan badannya ke tubuh bugil Bu Haji. Memeluknya erat. Menciumi lehernya. Rizal berbisik di telinga Bu Haji…,ā€Bu, aku tidur di sini yah…?ā€ ā€œIya sayang…,ā€jawab Bu Haji membalas merengkuh tubuh Rizal. Malam itu Rizal tidur di ranjang yang biasa jadi tempat tidur Bu Haji dan Pak Haji. Menjelang subuh mereka kembali menuntaskan nafsu syahwat mereka. Yang berlanjut hingga esok siangnya. Sejak itu Bu Haji makin jarang mengikuti Pak Haji mengawasi rumah2 mereka. Ia lebih senang tinggal di rumah dan mengikuti dorongan nafsu seksnya. Rizal berkali-kali menggumuli tubuh Bu Haji mulai dari kamar mandi, ruang tengah, dapur, sampai kamar tidur. Ia memperlakukan Bu Haji seperti pacarnya .
  • efpaw270m0.pages.dev/311
  • efpaw270m0.pages.dev/943
  • efpaw270m0.pages.dev/507
  • efpaw270m0.pages.dev/369
  • efpaw270m0.pages.dev/754
  • efpaw270m0.pages.dev/545
  • efpaw270m0.pages.dev/200
  • efpaw270m0.pages.dev/660
  • efpaw270m0.pages.dev/362
  • efpaw270m0.pages.dev/204
  • efpaw270m0.pages.dev/935
  • efpaw270m0.pages.dev/14
  • efpaw270m0.pages.dev/534
  • efpaw270m0.pages.dev/492
  • efpaw270m0.pages.dev/558
  • cerita dewasa bu haji